Wednesday, May 13, 2009

Dimana Alloh??


Dulu waktu semester-semester awal perkuliahan aku ingat ada seorang dosen yang bertanya sebagai intermezo di kuliahnya. “Dimana Alloh?” Pertanyaan yang menarik. Khususnya buatku waktu itu, karena termasuk pertanyaan yang sangat aku tunggu-tunggu jawabannya. Bukan apa-apa, karena aku agak sedikit sebal dengan jawaban yang selama ini aku temui yang tidak memuaskan, sejak aku kecil. Ada yang bilang Alloh ada dimana-mana, menyatu dengan kita, ada di urat nadi, di atas, dan sebagainya. Dan semua jawaban itu tidak ilmiah alias hanya “ilmu perkayongan” oleh si penjawab.


Mungkin bagi beberapa orang terutama umat islam pertanyaan tersebut tidaklah penting. Namun ketahuilah saudaraku, pertanyaan tersebut ternyata memang sangat penting untuk diketahui jawabannya. Karena kita menghamba (beribadah) kepada Robb kita harus tau dimana keberadaanNya. Aku sendiri waktu itu hanya merasa ingin tahu dimana Robb-ku. Apalagi dengan banyakanya jawaban yang gak jelas, justru memacu rasa penasaranku (Ya Alloh, ampuni yang jahil ini..). Namun betapa kecewanya aku demi mendengar jawaban dari dosen tersebut yang aku berharap besar karena beliau lebih dewasa dan berpendidikan tinggi. Beliau menjawab, “Alloh itu ada dimana-mana dan tergantung keimanan kita. Jika kita dekat dan merasakan keimanan yang tinggi kepadaNya, maka Dia sangat dekat dengan kita bahkan lebih dekat dari urat nadi kita. Sebaliknya jika kita jauh, banyak melakukan dosa ya Alloh juga akan jauh…” begitu kira-kira inti jawabannya. Entah kenapa aku merasa janggal, walaupun pernyataan itu agak masuk akal tapi tetap saja aku belum bias menerimanya. Entah kenapa, mungkin karena ilmuku yang masih cetek sehingga tetap saja gak tahu apa kejanggalannya apalagi jawaban yang sebenarnya…mungkin juga karena aku menganggap jawabannya terlalu sederhana..hehe..sok tahu aja..


Sampai suatu hari jauh melewati hari-hari tersebut, aku dikirimi sebuah sms dari saudara seiman yang gak sengaja ku kenal (ko bisa ya? Ya Allohua’lam..). Dia bertanya “Dimanakah Alloh berada?”

Waduh, aku juga masih bingung je, dalam hatiku. Aku tahu dia hanya mengetes, karena yang aku tahu dia memiliki pengetahuan tentang din Islam yang bagus, menurutku. Tapi kalo mau jawab gak tahu, malunya diri ini. Masak pertanyaan simple gitu gak tahu, apalagi ngakunya orang Islam! Lha terus mau ku jawab apa? Kalo awagan (baca:asal-asalan) ya kalo benar, kalo salah? Lebih malu lagi! Hehe, sempet-sempetnya mikir malu saat itu…! Akhirnya ku jawab juga dengan jawaban yang sama dengan jawaban dosenku! Bahkan ku tambahi, “Seperti lagunya Bimbo, aku dekat Engkau dekat-aku jauh Engkau jauh…” Hehe…boro-boro jawaban ilmiah, jawaban ngasal deh jadinya. Ya Alloh Ya Robbi, aku yang mengaku tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau…bahkan tidak tahu keberadaanMu..!??


Benar saja, jawaban itu tidak benar. Dan akhirnya ku temukan juga jawaban yang sebenar-benarnya berdasarkan ilmu dari Al Qur’an dan As Sunnah. Dia pun menjawab (dengan tidak menyalahkan jawabanku seutuhnya), “Alloh ada di Atas ‘Arsy, ilmuNya (pengetahuanNya) dimana-mana menurut Keagungan dan Ketinggian serta KemuliaanNya. Alloh tidak bersatu dengan makhlukNya, tapi pengetahuanNya sangat luas sehingga dimanapun keberadaan makhlukNya dengan detail dapat Dia ketahui bagaimanapun kondisi dan keaadaannya.”

Subhanalloh..! entah kenapa hati dan jiwaku membenarkannya (Ya Alloh, terima kasih atas karunia ilmu ini).


Dan sekarang, setelah ku mempelajari akidah Islam yang sebenarnya-walhamdulillah ‘ala ni’matihi- kutemukan jawaban yang lebih lengkap, insya Alloh. Bahwasannya bukti/dalil keberadaan Alloh adalah sbb:

  • Al Qur’an Surat At Thoha:5 “(yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah, yang Bersemayam di atas ‘Arsy.”

  • As Sunnah (1) “Sesunggguhnya Alloh menulis kitab…dan kitab itu ada di sisiNya, di Atas ‘ArsyNya” (Muttafaq’alaih)

(2) Ketika Rosululloh Shallallohu’alaihi Wasallam bertanya kepada seorang budak ”Dimana Alloh?”, budak tersebut menjawab “Di atas langit” dan Rosul pun membenarkannya. (HR. Muslim)

  • Ijma’ (kesepakatan Ulama), tidak ada yang menyelisihi di kalangan sahabat bahwa Alloh ada di atas (langit), bukan di langit!

  • Al Akal, bahwa sesuatu yang di atas lebih mulia daripada sesuatu yang di bawahnya. Missal seorang raja lebih tinggi dan lebih mulia kedudukannya dibanding rakyat/hamba, so Alloh lebih mulia lagi karena Alloh yang mencipta hamba sehingga Alloh berada di atas (yang lebih tinggi lagi dari makhlukNya)

  • Fitroh, hati seorang manusia jika ditimpa musibah atau kesempitan maka pasti hatinya menuju ke atas. Disamping itu, ketika kita sholat kita menyungkurkan wajah kita saat sujud kepada Alloh-padahal wajah adalah anggota badan yang paling mulia- namu kita sungkurkan dengan penuh rasa cinta dan pengagungan kepada Sang Khalik.


Yups, sekarang teman-teman juga udah tahu jawabannya kan kalo ditanya Dimana Alloh?? So jangan malu-maluin lagi ya^_^ Apalagi kita mengaku orang Islam dan beribadah kepada Alloh Subhanahu wata’ala.


Selamat belajar…!!



Wisma Ar Roudloh, Mei 2009


Muroji’:

  1. Khudz Aqidatika, oleh Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu

No comments:

Post a Comment