Friday, November 27, 2009

Ibadah 500 Tahun Hanya Sebanding dengan Satu Kenikmatan


Dari Jabir bin abdulloh rodhiallohu’anhu berkata, Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam keluar menuju kami lalu bersabda, ‘Baru saja kekasihku Malaikat Jibril keluar dariku dia memberitahu, ‘Wahai Muhammad, Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran. Sesungguhnya Alloh memiliki seorang hamba di antara sekian banyak hambaNya yang melakukan ibadah kepadaNya selama 500 tahun, ia hidup di puncak gunung yang berada di tengah laut. Lebarnya 30 hasta dan panjangnya 30 hasta juga. Sedangkan jarak lautan tersebut dari masing-masing arah mata angin sepanjang 400 farsakh. Alloh mengeluarkan mata air di puncak gunung itu hanya seukuran jari, airnya sangat segar mengalir sedikit demi sedikit, hingga menggenang di bawah kaki gunung.


Alloh juga menumbuhkan pohon delima, yang setiap malam mengeluarkan satu buahdelima matang untuk dimakan pada siang hari. Jika hari menjelang petang, hamba itu turun ke bawah mengambil air wudhu sambil memetik buah delima untuk dimakan. Kemudian mengerjakan sholat. Ia berdoa kepada Alloh ‘Azza Wajalla jika waktu ajal tiba agar ia diwafatkan dalam keadaan bersujud, dan mohon agar jangan sampai jasadnya rusak dimakan tanah atau lainnya sehingga ia dibangkitkan dalam keadaan bersujud juga.


Demikianlah kami dapati, jika kami lewat di hadapannya ketika kami menuruni dan mendaki gunung tersebut.


Selanjutnya, ketika dia dibangkitkan pada hari kiamat ia dihadapkan di depan Alloh Subhanahu Wata’ala, lalu Alloh berfirman, ‘Masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga karena RahmatKu.’ Hamba itu membantah, ‘Ya Robbi, aku masuk Surga karena perbuatanku.’


Alloh Subhanahu Wata’ala berfirman, ‘Masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga karena RahmatKu.’ Hamba tersebut membantah lagi, ‘Ya Robbi, masukkan aku ke Surga karena amalku.’


Kemudian Alloh Subhanahu Wata’ala memerintah para malaikat, ‘Cobalah kalian timbang, lebih berat mana antara kenikmatan yang Aku berikan kepadanya dengan amal perbuatannya.’
Maka ia dapati bahwa kenikmatan penglihatan yang dimilikinya lebih berat sibanding dengan ibadahnya selama 500 tahun, belum lagi kenikmatan anggota tubuh yang lain. Alloh Subhanahu Wata’ala berfirman,’Sekarang masukkanlah hambaku ini ke Neraka.’


Kemudian ia diserret ke dalam api Neraka. Hamba itu lalu berkata, ‘Ya Robbi, benar aku masuk Surga hanya karena rahmatMu, masukkanlah aku ke dalam SurgaMu.’
Alloh subhanahu Wata’ala berfirman, ‘Kembalikanlah ia.’


Kemudian ia dihadapkan lagi di depan Alloh Subhanahu Wata’ala, Alloh Subhanahu Wata’ala bertanya kepadanya, ‘Wahai hambaKu, Siapakah yang menciptakanmu ketika kamu belum menjadi apa-apa?’


Hamba tersebut menjawab, ‘Engkau, wahai Tuhanku.’


Alloh bertanya lagi, ‘Yang demikian itu karena keinginanmu sendiri atau berkat rahmatKu?’


Dia menjawab, ‘Semata-mata karena rahmatMu.’


Alloh bertanya, ‘Siapakah yang member kekuatan kepadamu sehingga kamu mampu mengerjakan ibadah selama 500 tahun?’


Dia menjawab, ‘Engkau Ya Robbi.’


Alloh bertanya, ‘Siapakah yang menempatkanmu berada di gunung dikelilingi ombak laut, kemudian mengalirkan untukmuair segar di tengah-tengah laut yang airnya asin, lalu setiap malam memberimubuah deliama yang seharusnya berbuah hanya satu tahun sekali? Disamping itu semua, kamu mohon kepadaKu agar Aku mencabut nyawamu ketika kamu bersujud, dan aku telah memenuhi permintaanmu!?’


Hamba itu menjawab, ‘Engkau Ya Robbi.’


Alloh subhanahu Wata’ala berfirman, ‘Itu semua berkat rahmatKu. Dan hanya dengan rahmatKu pula Aku memasukkanmu ke dalam Surga. Sekarang masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga! HambaKu yang paling banyak memperoleh kenikmatan adalah kamu wahai hambaKu.’ Kemudian Alloh memasukkannya ke dalam Surga.”


Jibril ‘Alaihissalam melanjutkan, “Wahai Muhammad, sesungguhnya segala sesuatu itu terjadi hanya berkat Rahmat Alloh.”


[HR. Al Hakim, 4/250]



Sumber: 99 Kiasah Orang Shalih, oleh Muhammad bin Hamid Abdul Wahab, penerbit Darul Haq.