Sunday, June 6, 2010

100 REAL PER JAM



Bocah kecil itu menemui ayahnya yang payah karena kerja. Sebab, dari pagi hingga sore dia mengontrol berbagai proyek dan kontraknya. Dia tidak punya waktu untuk diam di rumah selain untuk makan dan tidur.

Bocah : “Ayah, kenapa engkau tidak lagi bermain denganku dan bercerita kepadaku Aku sangat merindukan cerita-ceritamu dan ingin bermain denganmu. Bagaimana pendapatmu bila hari ini engkau bermain sebentar denganku dan bercerita satu kisah kepadaku?”

Ayah : “Anakku, aku tidak punya waktu untuk bermain dan membuang-buang waktu. Karena aku punya banyak pekerjaan dan waktuku sangat berharga.”

Bocah : “Berilah aku satu jam saja dari waktumu, karena aku sangat merindukanmu, wahai Ayahku.”

Ayah : “Anakku tercinta, aku bekerja dan berjuang untuk kalian. Dan waktu satu jam yang engkau inginkan agar aku habiskan bersamamu itu bisa aku pakai untuk mendapatkan penghasilan tidak kurang 100 real. Jadi, aku tidak punya waktu untuk sesuatu yang sia-sia bersamamu. Ayo, pergilah dan bermainlah bersama ibumu.”

Hari demi hari berlalu dan kesibukan sang ayah semakin bertambah. Suatu hari bocah itu melihat pintu kantor ayahnya terbuka, maka ia masuk menemui ayahnya.

Bocah : “Ayah, berilah aku 5 real.”

Ayah : “Untuk apa? Setiap hari aku memberimu uang 5 real. Untuk apa uang sebanyak itu? Ayo, pergi dari hadapanku. Aku tidak akan memberimu apa-apa sekarang!”

Si anak pun pergi dengan perasaan sedih. Sementara sang ayah duduk sambil berpikir tentang apa yang dilakukannya terhadap anaknya. Dia pun memutuskan untuk pergi ke kamar anaknya untuk menghiburnya dan memberikan 5 real kepadanya.

Bocah kecil itu sangat gembira menerima uang 5 real tersebut. Kemudian bocah itu langsung menuju ranjangnya dan membuka bantalnya. Lalu dia mengumpulkan uang yang ada di bawahnya dan mulai merapikannya. 5 real untuk melengkapi jumlah uangnya.

“Ayah, sekarang ambillah uang 100 real ini dan berilah aku satu jam dari waktumu,” ujar bocah yang polos itu.


Ahmad Salim Baduwailan (Malam Pertama, Setelah Itu Air Mata, Pustaka eLBA)

Tuesday, May 18, 2010

Saatnya Mencegah Kanker Serviks


Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang sudah tak asing lagi ditelinga. Berbagai jenis kasus baru ditemukan, namun jenis kasus Kanker manakah yang paling tinggi prevalensinya, khususnya di kalangan perempuan? Dan bagaimanakah cara untuk mencegahnya? Belakangan ini mulai marak terdengar berita-berita mengenai kenker serviks. Apakah sebenarnya kanker serviks? Seberapa seringkah kanker serviks terjadi pada perempuan Indonesia?

Kanker serviks (cervical cancer) adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim atau serviks. Serviks merupakan bagian rahim yang berhubungan dengan vagina. Kanker serviks merupakan kanker nomor dua yang paling sering menyerang perempuan di seluruh dunia. Dan juga merupakan kanker kedua yang paling sering menyebabkan kematian. Di Indonesia sendiri, diperkirakan setiap harinya terjadi 41 kasus baru kenker serviks dan 20 perempuan meninggal dunia karena penyakit tersebut. Tingginya angka ini biasanya disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan bahaya kanker serviks.

Kanker serviks cenderung muncul pada perempuan berusia 35-55 tahun, namun dapat pula muncul pada perempuan dengan usia yang lebih muda. Penyebab dari kanker ini adalah virus yang dikenal sebagai Human papilloma virus (HPV), yaitu sejenis virus yang menyerang manusia. Terdapat 100 tipe HPV di mana sebagian besar tidak bahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinya. Infeksi HPV paling sering terjadi pada kalangan dewasa muda (18-28 tahun). Perkembangan HPV ke arah kanker serviks pada infeksi pertama tergantung dari jenis HPV-nya. HPV tipe risiko rendah atau tinggi dapat menyebabkan kelainan yang disebut pra kanker. Tipe HPV yang berisiko rendah hampir tidak berisiko, tapi dapat menimbulkan genital warts (penyakit kutil kelamin). Walaupun sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 tahun karena adanya system kekebalan tubuh alami, namun infeksi yang menetap yang disebabkan oleh HPV tipe tinggi dapat mengarah pada kenker serviks. Dan dapat berkembang tanpa terkontrol dan dapat menjadi tumor.

Gejala kanker serviks pada kondisi pra-kanker ditandai dengan ditemukannya sel-sel abnormal di bagian bawah serviks yang dapat dideteksi melalui tes Pap Smear, atau yang baru-baru ini disosialisasikan yaitu dengan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat. Sering kali kanker serviks tidak menimbulkan gejala. Namun bila sudah berkembang menjadi kanker serviks, barulah muncul gejala-gejala seperti pendarahan serta keputihan pada vagina yang tidak normal, sakit saat buang air kecil dan rasa sakit saat berhubungan seksual. HPV dapat menginfeksi semua orang karena HPV dapat menyebar melalui hubungan seksual. Wanita yang berhubungan seksual dibawah usia 20 tahun serta sering berganti pasangan beresiko tinggi terkena infeksi. Namun hal ini tak menutup kemungkinan akan terjadi pada wanita yang telah setia pada satu pasangan saja.

Saat ini kanker serviks dapat dicegah dengan pemberian vaksin HPV. Langkah ini dapat membantu memberikan perlindungan terhadap beberapa tipe HPV yang dapat menyebabkan masalah dan komplikasi seperti kanker serviks dan genital warts. Vaksin ini sebaiknya diberikan pada perempuan muda sedini mungkin, karena tingkat imunisasi tubuh serta pertumbuhan dan reproduksi sel di area serviks masih sangat baik. Vaksinasi merupakan metode deteksi dini sebagai upaya mencegah kanker serviks. Melalui vaksinasi semakin besar kesempatan disembuhkannya penyakit ini dan semakin besar kemungkinan untuk menekan angka kasus kanker serviks yang mengancam kaum perempuan. Untuk itu, segera hubungi dokter anda untuk membantu pencegahan kanker serviks.

Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/



10 Facts About Cells

Cells are the fundamental units of life. Whether they be unicellular or multicellular life forms, all living organisms are composed of and depend on cells to function normally. Scientists estimate that our bodies contain anywhere from 75 to 100 trillion cells. Cells do everything from providing structure and stability to providing energy and a means of reproduction for an organism. The following 10 facts about cells will provide you with well known and perhaps little known tidbits of information about cells.

1. Cells are too small to be seen without magnification.
Cells range in size from 1 to 100 micrometers. The study of cells, also called cell biology, would not have been possible without the invention of the microscope. With the advance microscopes of today such as the Scanning Electron Microscope and Transmission Electron Microscope, cell biologists are able to obtain detailed images of the smallest of cell structures.

2. There are two primary types of cells.
Eukaryotic and prokaryotic cells are the two main types of cells. Eukaryotic cells are called so because they have a true nucleus. Animals, plants, fungi and protists are examples of organisms that are composed of eukaryotic cells. Prokaryotes include bacteria and archaeans.

3. Prokaryotic single-celled organisms were the earliest and most primitive forms of life on earth.
Prokaryotes can live in environments that would be deadly to most other organisms. They are able to live and thrive in various extreme habitats. Archaeans for example, live in areas such as hydrothermal vents, hot springs, swamps, wetlands, and even animal intestines.

4. There are more bacterial cells in the body than human cells.
Scientists have estimated that about 95% of all the cells in the body are bacteria. The vast majority of these microbes can be found within the digetive tract.

5. Cells contain genetic material.
Cells contain DNA (deoxyribonucleic acid), the genetic information necessary for directing cellular activities. DNA is a type of molecule known as a nucleic acid. In prokaryotic cells, the single bacterial DNA molecule is not separated from the rest of the cell but coiled up in a region of the cytoplasm called the nucleoid region. In eukaryotic cells, DNA molecules are located within the cell's nucleus. DNA and proteins are the major components of chromosomes. Human cells contain 23 pairs of chromosomes (for a total of 46). There are 22 pairs of autosomes (non-sex chromosomes) and one pair of sex chromosomes. The X and Y sex chromosomes determine gender.

6. Cells contain structures called organelles which carry out specific functions.
Organelles have a wide range of responsibilities within a cell that include everything from providing energy to producing hormones and enzymes. Eukaryotic cells contain several types of organelles, while prokaryotic cells contain a few organelles (ribosomes) and none that are bound by a membrane. There are also differences between the kinds of organelles found within different eukaryotic cell types. Plant cells for example, contain structures such as a cell wall and chloroplasts that are not found in animal cells. Other examples of organelles include: 7. Different types of cells reproduce through different methods. Most prokaryotic cells reproduce by a process called binary fission. This is a type of cloning process in which two identical cells are derived from a single cell. Eukaryotic organisms have a similar type of reproductive method known as mitosis. Some eukaryotes also have the ability to reproduce sexually, which involves the fusion of sex cells or gametes. Gametes are produced by a process called meiosis.

8. Groups of similar cells form tissues.
Tissues are groups of cells with both a shared structure and function. Cells that make up animal tissues are sometimes woven together with extracellular fibers and are occasionally held together by a sticky substance that coats the cells. Different types of tissues can also be arranged together to form organs. Groups of organs can in turn form organ systems.

9. Cells have varying life spans.
Cells within the human body have different life spans based on the type and function of the cell. They can live anywhere from a few days to a year. Certain cells of the digestive tract live for only a few days, while some immune system cells can live for up to six weeks. Pancreatic cells can live for as long as a year.

10. Cells commit suicide.
When a cell becomes damaged or undergoes some type of infection, it will self destruct by a process called apoptosis. Apoptosis works to ensure proper development and to keep the body's natural process of mitosis in check. A cell's inability to undergo apoptosis can result in the development of cancer.

Source: http://biology.about.com/od/cellbiology/a/cells-facts.htm

Tuesday, May 11, 2010

Bacteria: Friend or Foe?



Bacteria are all around us and most people only consider these
prokaryotic organisms to be disease causing parasites. While it is true that bacteria are responsible for a large number of human diseases, they also make it possible for certain elements such as carbon, nitrogen, and oxygen to be returned to the atmosphere.

Life as we know it would not exist without bacteria to decompose waste and dead organisms. These bacteria ensure that the cycle of chemical exchange between organisms and their environment is continuous.


The decision as to whether bacteria are friend or foe becomes more difficult when both the positive and negative aspects of the relationship between humans and bacteria are considered. Let's discuss three types of symbiotic relationships: commensalism, mutualism, and parasitism.


Commensalism is a relationship that is beneficial to the bacteria which live off of the host, but does not help or harm the host. Most of the bacteria that reside within the bodies of humans are commensalistic.


In a mutualistic relationship, both the bacteria and the host benefit. For example, there are several
kinds of bacteria which live inside the mouth, nose, throat, and intestines of humans and animals. These bacteria receive a place to live and feed while keeping other harmful microbes from taking up residence.

A parasitic relationship is one in which the bacteria benefit while the host is harmed. Pathogenic parasites, which cause disease, do so by resisting the host's defenses and growing at the expense of the host. These bacteria produce poisonous substances called
endotoxins and exotoxins which are responsible for the symptoms that occur with an illness.

When all of the facts are considered, bacteria are more helpful than harmful. Humans have exploited bacteria for a wide variety of uses, such as: making cheese and butter, decomposing waste in sewage plants, and developing antibiotics. Bacteria have been able to survive without us, but we could never live without them.

source: http://biology.about.com/cs/bacteriology/a/aa032504a.htm

Secercah Cahaya Hidup


Di tengah peradangan ku mengais setitik embun
Berharap pada Sang Kholik yang Maha Memberi kesejukan
‘tuk dapat menyurutkan bara lara dalam jiwa
Ku yakin, dalam rentang masa ‘kan dapat pulihkan asa
Lalu ku tanam benih kesabaran, dan berusaha menjaganya hingga layak

Namun daya tak seindah asa
Mungkin Dia t’lah siapkan yang termahal
Dan diri ini jatuh bangun dalam prahara

“Robbi…. Ku masih di sini meski dalam temaram cahaya
Ku tahu tak ada makhlukMu yang tersia…
Maka aku di sini, masih setia”

Ayuhai Maha Indah skenarioMu yang agung
Aku takjub dalam kelebat nikmat
Ku tak berdaya sentuh hadiah termahal
Tapi kini aku tersenyum dalam cahaya yang nyata
Syukur tiada terperi atas tetesan embun ini

Lima mutiara indah berkerling dalam maya dan nyataku

Lima mutiara cantik bersiap menghias ruangku

Lima mutiara termahal ‘kan menjadi penempa jihadku

Dan syukurku tak henti mengalir memanjat, mengejar ridhoMu…!



love_mymemory@180310