tag:blogger.com,1999:blog-20242415294544083102024-02-02T08:07:51.024-08:00Brownies ShofwahMujahadah Ketidaksempurnaan Cintaku dalam Meniti Keikhlasan CintaVina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.comBlogger50125tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-49471695044604289252010-06-06T21:18:00.001-07:002010-06-06T21:21:24.960-07:00100 REAL PER JAM<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4oICHv0Zf2AMwk0K-Lj2C_2UnUXnZ07efi0NqNvdZ0yENzPCotZKu_JwWwvtKkkaXsx4FIa_caR-nC0_Ra6qdokfITqlnJ3MWm9n7rtqWgvOBuQOPj0OiCdiss71L2uPRdUN3DA-O6oU/s1600/baby_holding_daddy's+finger.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4oICHv0Zf2AMwk0K-Lj2C_2UnUXnZ07efi0NqNvdZ0yENzPCotZKu_JwWwvtKkkaXsx4FIa_caR-nC0_Ra6qdokfITqlnJ3MWm9n7rtqWgvOBuQOPj0OiCdiss71L2uPRdUN3DA-O6oU/s320/baby_holding_daddy's+finger.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5479881427567470546" border="0" /></a><br /><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><br /></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Bocah kecil itu menemui ayahnya yang payah karena kerja. Sebab, dari pagi hingga sore dia mengontrol berbagai proyek dan kontraknya. Dia tidak punya waktu untuk diam di rumah selain untuk makan dan tidur.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt; line-height: 150%;"><span style="font-weight: bold;">Bocah</span><span style=""> </span>: “Ayah, kenapa engkau tidak lagi bermain denganku dan bercerita kepadaku Aku sangat merindukan cerita-ceritamu dan ingin bermain denganmu. Bagaimana pendapatmu bila hari ini engkau bermain sebentar denganku dan bercerita satu kisah kepadaku?”</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt; line-height: 150%;"><span style="font-weight: bold;">Ayah</span><span style=""> </span>: “Anakku, aku tidak punya waktu untuk bermain dan membuang-buang waktu. Karena aku punya banyak pekerjaan dan waktuku sangat berharga.”</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt; line-height: 150%;"><span style="font-weight: bold;">Bocah</span><span style=""> </span>: “Berilah aku satu jam saja dari waktumu, karena aku sangat merindukanmu, wahai Ayahku.”</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt; line-height: 150%;"><span style="font-weight: bold;">Ayah</span><span style="font-weight: bold;"> </span>: “Anakku tercinta, aku bekerja dan berjuang untuk kalian. Dan waktu satu jam yang engkau inginkan agar aku habiskan bersamamu itu bisa aku pakai untuk mendapatkan penghasilan tidak kurang 100 real. Jadi, aku tidak punya waktu untuk sesuatu yang sia-sia bersamamu. Ayo, pergilah dan bermainlah bersama ibumu.”</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Hari demi hari berlalu dan kesibukan sang ayah semakin bertambah. Suatu hari bocah itu melihat pintu kantor ayahnya terbuka, maka ia masuk menemui ayahnya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-weight: bold;">Bocah</span><span style="font-weight: bold;"> </span>: “Ayah, berilah aku 5 real.”</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt; line-height: 150%;"><span style="font-weight: bold;">Ayah</span><span style=""> </span>: “Untuk apa? Setiap hari aku memberimu uang 5 real. Untuk apa uang sebanyak itu? Ayo, pergi dari hadapanku. Aku tidak akan memberimu apa-apa sekarang!”</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Si anak pun pergi dengan perasaan sedih. Sementara sang ayah duduk sambil berpikir tentang apa yang dilakukannya terhadap anaknya. Dia pun memutuskan untuk pergi ke kamar anaknya untuk menghiburnya dan memberikan 5 real kepadanya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Bocah kecil itu sangat gembira menerima uang 5 real tersebut. Kemudian bocah itu langsung menuju ranjangnya dan membuka bantalnya. Lalu dia mengumpulkan uang yang ada di bawahnya dan mulai merapikannya. 5 real untuk melengkapi jumlah uangnya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">“Ayah, sekarang ambillah uang 100 real ini dan berilah aku satu jam dari waktumu,” ujar bocah yang polos itu.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><br /></p><span style="font-size:85%;"><span style="font-family: courier new; font-weight: bold;">Ahmad Salim Baduwailan (Malam Pertama, Setelah Itu Air Mata, Pustaka eLBA)</span></span>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-725848954768635872010-05-18T01:00:00.000-07:002010-05-18T01:09:38.866-07:00Saatnya Mencegah Kanker Serviks<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUq1izsCmEqA4asngG2IyLoRmq1IKKeb0JWW1xjgWOrwfkVtML4DVAk4fRPJ4vUzG3CwThd3iuqiGZIxfcDJ6d8vsaDxTla8kip7U3hdt39SxKYBmofVkryKnhEX8Im3E-Ehvxmq2uZ8E/s1600/cancer.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 111px; height: 108px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUq1izsCmEqA4asngG2IyLoRmq1IKKeb0JWW1xjgWOrwfkVtML4DVAk4fRPJ4vUzG3CwThd3iuqiGZIxfcDJ6d8vsaDxTla8kip7U3hdt39SxKYBmofVkryKnhEX8Im3E-Ehvxmq2uZ8E/s320/cancer.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5472519195430960850" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 153, 102);"><span style="font-size:100%;">Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang sudah tak asing lagi ditelinga. Berbagai jenis kasus baru ditemukan, namun jenis kasus Kanker manakah yang paling tinggi prevalensinya, khususnya di kalangan perempuan? Dan bagaimanakah cara untuk mencegahnya? Belakangan ini mulai marak terdengar berita-berita mengenai kenker serviks. Apakah sebenarnya kanker serviks? Seberapa seringkah kanker serviks terjadi pada perempuan Indonesia?<br /><br />Kanker serviks (cervical cancer) adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim atau serviks. Serviks merupakan bagian rahim yang berhubungan dengan vagina. Kanker serviks merupakan kanker nomor dua yang paling sering menyerang perempuan di seluruh dunia. Dan juga merupakan kanker kedua yang paling sering menyebabkan kematian. Di Indonesia sendiri, diperkirakan setiap harinya terjadi 41 kasus baru kenker serviks dan 20 perempuan meninggal dunia karena penyakit tersebut. Tingginya angka ini biasanya disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan bahaya kanker serviks.<br /><br />Kanker serviks cenderung muncul pada perempuan berusia 35-55 tahun, namun dapat pula muncul pada perempuan dengan usia yang lebih muda. Penyebab dari kanker ini adalah virus yang dikenal sebagai Human papilloma virus (HPV), yaitu sejenis virus yang menyerang manusia. Terdapat 100 tipe HPV di mana sebagian besar tidak bahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinya. Infeksi HPV paling sering terjadi pada kalangan dewasa muda (18-28 tahun). Perkembangan HPV ke arah kanker serviks pada infeksi pertama tergantung dari jenis HPV-nya. HPV tipe risiko rendah atau tinggi dapat menyebabkan kelainan yang disebut pra kanker. Tipe HPV yang berisiko rendah hampir tidak berisiko, tapi dapat menimbulkan genital warts (penyakit kutil kelamin). Walaupun sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 tahun karena adanya system kekebalan tubuh alami, namun infeksi yang menetap yang disebabkan oleh HPV tipe tinggi dapat mengarah pada kenker serviks. Dan dapat berkembang tanpa terkontrol dan dapat menjadi tumor.<br /><br />Gejala kanker serviks pada kondisi pra-kanker ditandai dengan ditemukannya sel-sel abnormal di bagian bawah serviks yang dapat dideteksi melalui tes Pap Smear, atau yang baru-baru ini disosialisasikan yaitu dengan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat. Sering kali kanker serviks tidak menimbulkan gejala. Namun bila sudah berkembang menjadi kanker serviks, barulah muncul gejala-gejala seperti pendarahan serta keputihan pada vagina yang tidak normal, sakit saat buang air kecil dan rasa sakit saat berhubungan seksual. HPV dapat menginfeksi semua orang karena HPV dapat menyebar melalui hubungan seksual. Wanita yang berhubungan seksual dibawah usia 20 tahun serta sering berganti pasangan beresiko tinggi terkena infeksi. Namun hal ini tak menutup kemungkinan akan terjadi pada wanita yang telah setia pada satu pasangan saja.<br /><br />Saat ini kanker serviks dapat dicegah dengan pemberian vaksin HPV. Langkah ini dapat membantu memberikan perlindungan terhadap beberapa tipe HPV yang dapat menyebabkan masalah dan komplikasi seperti kanker serviks dan genital warts. Vaksin ini sebaiknya diberikan pada perempuan muda sedini mungkin, karena tingkat imunisasi tubuh serta pertumbuhan dan reproduksi sel di area serviks masih sangat baik. Vaksinasi merupakan metode deteksi dini sebagai upaya mencegah kanker serviks. Melalui vaksinasi semakin besar kesempatan disembuhkannya penyakit ini dan semakin besar kemungkinan untuk menekan angka kasus kanker serviks yang mengancam kaum perempuan. Untuk itu, segera hubungi dokter anda untuk membantu pencegahan kanker serviks.<br /><br /><span style="font-size:85%;">Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/<br /></span><br /><br /><br /></span></div>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-70675676622175848272010-05-18T00:25:00.000-07:002010-05-18T00:30:35.387-07:0010 Facts About Cells<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwOoNiBdon-gn72dhZpwUXcCinbzBf6qirNIXgIrJ6RKKLKPXyKVwZMGVk1efrzk_FiEtSSNfDbYKuRjxjBSaUVez2qBr-Q9K3Cz8PkJAwhejETraWmVBVBjmVRcEkbomvdqasnj7bynk/s1600/cell.jpg"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 160px; height: 106px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwOoNiBdon-gn72dhZpwUXcCinbzBf6qirNIXgIrJ6RKKLKPXyKVwZMGVk1efrzk_FiEtSSNfDbYKuRjxjBSaUVez2qBr-Q9K3Cz8PkJAwhejETraWmVBVBjmVRcEkbomvdqasnj7bynk/s400/cell.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5472508364883284546" border="0" /></a><span style="color: rgb(51, 204, 255);">Cells are the fundamental units of life. Whether they be unicellular or multicellular life forms, all living organisms are composed of and depend on cells to function normally. Scientists estimate that our bodies contain anywhere from 75 to 100 trillion cells. Cells do everything from providing structure and stability to providing energy and a means of reproduction for an organism. The following 10 facts about cells will provide you with well known and perhaps little known tidbits of information about cells.</span> <b style="color: rgb(51, 204, 255);"><br /><br />1. Cells are too small to be seen without magnification.</b> <span style="color: rgb(51, 204, 255);"> Cells range in size from 1 to 100 micrometers. The study of cells, also called </span><a style="color: rgb(51, 204, 255);" href="http://biology.about.com/od/cellbiology/a/cellbiology.htm">cell biology</a><span style="color: rgb(51, 204, 255);">, would not have been possible without the invention of the microscope. With the advance microscopes of today such as the Scanning Electron Microscope and Transmission Electron Microscope, cell biologists are able to obtain detailed images of the smallest of cell structures.</span> <b style="color: rgb(51, 204, 255);"><br /><br />2. There are two primary types of cells.</b> <a style="color: rgb(51, 204, 255);" href="http://biology.about.com/od/cellanatomy/a/eukaryprokarycells.htm">Eukaryotic and prokaryotic cells</a><span style="color: rgb(51, 204, 255);"> are the two main types of cells. Eukaryotic cells are called so because they have a true </span><a style="color: rgb(51, 204, 255);" href="http://biology.about.com/od/cellanatomy/p/nucleus.htm">nucleus</a><span style="color: rgb(51, 204, 255);">. Animals, plants, fungi and protists are examples of organisms that are composed of eukaryotic cells. </span><a style="color: rgb(51, 204, 255);" href="http://biology.about.com/od/cellanatomy/ss/prokaryotes.htm">Prokaryotes</a><span style="color: rgb(51, 204, 255);"> include bacteria and </span><a style="color: rgb(51, 204, 255);" href="http://biology.about.com/od/evolution/p/archaea.htm">archaeans</a><span style="color: rgb(51, 204, 255);">. </span> <b style="color: rgb(51, 204, 255);"><br /><br />3. Prokaryotic single-celled organisms were the earliest and most primitive forms of life on earth.</b> <span style="color: rgb(51, 204, 255);"> Prokaryotes can live in environments that would be deadly to most other organisms. They are able to live and thrive in various extreme habitats. </span><a style="color: rgb(51, 204, 255);" href="http://biology.about.com/od/evolution/p/archaea.htm">Archaeans</a><span style="color: rgb(51, 204, 255);"> for example, live in areas such as hydrothermal vents, hot springs, swamps, wetlands, and even animal intestines.</span> <b style="color: rgb(51, 204, 255);"><br /><br />4. There are more bacterial cells in the body than human cells.</b> <span style="color: rgb(51, 204, 255);"> Scientists have estimated that about 95% of all the cells in the body are </span><a style="color: rgb(51, 204, 255);" href="http://biology.about.com/cs/bacteriology/a/aa032504a.htm">bacteria</a><span style="color: rgb(51, 204, 255);">. The vast majority of these microbes can be found within the </span><a style="color: rgb(51, 204, 255);" href="http://biology.about.com/od/organsystems/a/aa032107a.htm">digetive tract</a><span style="color: rgb(51, 204, 255);">.</span> <b style="color: rgb(51, 204, 255);"><br /><br />5. Cells contain genetic material.</b> <span style="color: rgb(51, 204, 255);"> Cells contain </span><a style="color: rgb(51, 204, 255);" href="http://biology.about.com/od/geneticsglossary/g/DNA.htm">DNA</a><span style="color: rgb(51, 204, 255);"> (deoxyribonucleic acid), the genetic information necessary for directing cellular activities. DNA is a type of molecule known as a </span><a style="color: rgb(51, 204, 255);" href="http://biology.about.com/library/weekly/aa051701a.htm">nucleic acid</a><span style="color: rgb(51, 204, 255);">. In prokaryotic cells, the single bacterial DNA molecule is not separated from the rest of the cell but coiled up in a region of the </span><a style="color: rgb(51, 204, 255);" href="http://biology.about.com/od/biologydictionary/g/cytoplasm.htm">cytoplasm</a><span style="color: rgb(51, 204, 255);"> called the nucleoid region. In eukaryotic cells, DNA molecules are located within the cell's nucleus. DNA and proteins are the major components of chromosomes. Human cells contain 23 pairs of chromosomes (for a total of 46). There are 22 pairs of autosomes (non-sex chromosomes) and one pair of sex chromosomes. The X and Y sex chromosomes </span><a style="color: rgb(51, 204, 255);" href="http://biology.about.com/od/basicgenetics/p/chromosgender.htm">determine gender</a><span style="color: rgb(51, 204, 255);">.</span> <b style="color: rgb(51, 204, 255);"><br /><br />6. Cells contain structures called organelles which carry out specific functions.</b> <span style="color: rgb(51, 204, 255);"> Organelles have a wide range of responsibilities within a cell that include everything from providing energy to producing hormones and enzymes. Eukaryotic cells contain several types of organelles, while prokaryotic cells contain a few organelles (ribosomes) and none that are bound by a membrane. There are also differences between the kinds of organelles found within different eukaryotic cell types. Plant cells for example, contain structures such as a cell wall and chloroplasts that are not found in </span><a style="color: rgb(51, 204, 255);" href="http://biology.about.com/od/cellbiology/ss/animal_cells.htm">animal cells</a><span style="color: rgb(51, 204, 255);">. Other examples of organelles include:</span><ul style="color: rgb(51, 204, 255);"><li><a href="http://biology.about.com/od/cellanatomy/p/nucleus.htm">Nucleus</a></li><li><a href="http://biology.about.com/library/weekly/aa040600a.htm">Mitochondria</a></li><li><a href="http://biology.about.com/library/weekly/aa041300a.htm">Endoplasmic Reticulum</a></li><li><a href="http://biology.about.com/library/weekly/aa042000a.htm">Golgi Complex</a></li><li><a href="http://biology.about.com/od/cellanatomy/p/ribosomes.htm">Ribosomes</a></li></ul> <b style="color: rgb(51, 204, 255);">7. Different types of cells reproduce through different methods.</b> <span style="color: rgb(51, 204, 255);"> Most prokaryotic cells reproduce by a process called </span><a style="color: rgb(51, 204, 255);" href="http://biology.about.com/od/cellanatomy/ss/prokaryotes_2.htm">binary fission</a><span style="color: rgb(51, 204, 255);">. This is a type of cloning process in which two identical cells are derived from a single cell. Eukaryotic organisms have a similar type of reproductive method known as </span><a style="color: rgb(51, 204, 255);" href="http://biology.about.com/od/mitosis/a/aa051206a.htm">mitosis</a><span style="color: rgb(51, 204, 255);">. Some eukaryotes also have the ability to </span><a style="color: rgb(51, 204, 255);" href="http://biology.about.com/od/basicgenetics/a/aa062708a.htm">reproduce sexually</a><span style="color: rgb(51, 204, 255);">, which involves the fusion of sex cells or gametes. Gametes are produced by a process called </span><a style="color: rgb(51, 204, 255);" href="http://biology.about.com/od/meiosis/ss/meiosisstep.htm">meiosis</a><span style="color: rgb(51, 204, 255);">.</span> <b style="color: rgb(51, 204, 255);"><br /><br />8. Groups of similar cells form tissues.</b> <span style="color: rgb(51, 204, 255);"> Tissues are groups of cells with both a shared structure and function. Cells that make up </span><a style="color: rgb(51, 204, 255);" href="http://biology.about.com/od/anatomy/a/aa121407a.htm">animal tissues</a><span style="color: rgb(51, 204, 255);"> are sometimes woven together with extracellular fibers and are occasionally held together by a sticky substance that coats the cells. Different types of tissues can also be arranged together to form organs. Groups of organs can in turn form </span><a style="color: rgb(51, 204, 255);" href="http://biology.about.com/library/weekly/aa071201a.htm">organ systems</a><span style="color: rgb(51, 204, 255);">.</span> <b style="color: rgb(51, 204, 255);"><br /><br />9. Cells have varying life spans.</b> <span style="color: rgb(51, 204, 255);"> Cells within the human body have different life spans based on the type and function of the cell. They can live anywhere from a few days to a year. Certain cells of the digestive tract live for only a few days, while some </span><a style="color: rgb(51, 204, 255);" href="http://biology.about.com/cs/anatomy/a/aa022604a.htm">immune system</a><span style="color: rgb(51, 204, 255);"> cells can live for up to six weeks. Pancreatic cells can live for as long as a year.</span> <b style="color: rgb(51, 204, 255);"><br /><br />10. Cells commit suicide.</b> <span style="color: rgb(51, 204, 255);"> When a cell becomes damaged or undergoes some type of infection, it will self destruct by a process called </span><a style="color: rgb(51, 204, 255);" href="http://biology.about.com/cs/cellbiology/a/aa031204a.htm">apoptosis</a><span style="color: rgb(51, 204, 255);">. Apoptosis works to ensure proper development and to keep the body's natural process of mitosis in check. A cell's inability to undergo apoptosis can result in the development of cancer.</span> <span style="color: rgb(51, 204, 255);"><br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Source: http://biology.about.com/od/cellbiology/a/cells-facts.htm</span></span></span>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-65028353380697284912010-05-11T23:45:00.000-07:002010-05-11T23:49:53.931-07:00Bacteria: Friend or Foe?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR-jj-SbTblLHFVfJelg4BPDWPY_OpErkIL7585eqtd3miLxkWtceZaCSz-4kXGLZZGNqMaVxub2z6HXD9aL1Q7RYaYodWpQAwhjTZYO65ERqvhjLuW6WHN7i8Qyx1LWzFLUbM7yhG0c0/s1600/fission.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 160px; height: 175px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR-jj-SbTblLHFVfJelg4BPDWPY_OpErkIL7585eqtd3miLxkWtceZaCSz-4kXGLZZGNqMaVxub2z6HXD9aL1Q7RYaYodWpQAwhjTZYO65ERqvhjLuW6WHN7i8Qyx1LWzFLUbM7yhG0c0/s400/fission.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470271381167652994" border="0" /></a><br /><span style="color: rgb(102, 255, 153);font-family:arial;" ><br />Bacteria are all around us and most people only consider these </span><a style="font-family: arial; color: rgb(102, 255, 153);" href="http://biology.about.com/od/cellanatomy/ss/prokaryotes.htm">prokaryotic organisms</a><span style="color: rgb(102, 255, 153);font-family:arial;" > to be disease causing parasites. While it is true that bacteria are responsible for a large number of </span><a style="font-family: arial; color: rgb(102, 255, 153);" href="http://biology.about.com/library/weekly/aa080802a.htm">human diseases</a><span style="color: rgb(102, 255, 153);font-family:arial;" >, they also make it possible for certain elements such as carbon, nitrogen, and oxygen to be returned to the atmosphere. </span> <span style="color: rgb(102, 255, 153);font-family:arial;" ><br /><br />Life as we know it would not exist without bacteria to decompose waste and dead organisms. These bacteria ensure that the cycle of chemical exchange between organisms and their environment is continuous. </span> <span style="color: rgb(102, 255, 153);font-family:arial;" ><br /><br />The decision as to whether bacteria are friend or foe becomes more difficult when both the positive and negative aspects of the relationship between humans and bacteria are considered. Let's discuss three types of symbiotic relationships: commensalism, mutualism, and parasitism.</span> <span style="color: rgb(102, 255, 153);font-family:arial;" > <br /><br />Commensalism is a relationship that is beneficial to the bacteria which live off of the host, but does not help or harm the host. Most of the bacteria that reside within the bodies of humans are commensalistic.</span> <span style="color: rgb(102, 255, 153);font-family:arial;" > <br /><br />In a mutualistic relationship, both the bacteria and the host benefit. For example, there are several </span><a style="font-family: arial; color: rgb(102, 255, 153);" href="http://www.textbookofbacteriology.net/normalflora.html" zt="-o1/XJ" target="_blank">kinds of bacteria</a><span style="color: rgb(102, 255, 153);font-family:arial;" > which live inside the mouth, nose, throat, and intestines of humans and animals. These bacteria receive a place to live and feed while keeping other harmful microbes from taking up residence. </span> <span style="color: rgb(102, 255, 153);font-family:arial;" > <br /><br />A parasitic relationship is one in which the bacteria benefit while the host is harmed. Pathogenic parasites, which cause disease, do so by resisting the host's defenses and growing at the expense of the host. These bacteria produce poisonous substances called </span><a style="font-family: arial; color: rgb(102, 255, 153);" href="http://www.textbookofbacteriology.net/proteintoxins.html" zt="-o1/XJ" target="_blank">endotoxins and exotoxins</a><span style="color: rgb(102, 255, 153);font-family:arial;" > which are responsible for the symptoms that occur with an illness.</span> <span style="color: rgb(102, 255, 153);font-family:arial;" > <br /><br />When all of the facts are considered, bacteria are more helpful than harmful. Humans have exploited bacteria for a wide variety of uses, such as: making cheese and butter, decomposing waste in sewage plants, and developing antibiotics. Bacteria have been able to survive without us, but we could never live without them.<br /><br /><span style="font-size:85%;">source: http://biology.about.com/cs/bacteriology/a/aa032504a.htm</span><br /></span>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-76033942798875584652010-05-11T23:27:00.000-07:002010-05-11T23:39:08.764-07:00Secercah Cahaya Hidup<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIUXfdpDtwPRpvDdl84RhK4rSLDHFth1ecv8Br4BLAUJJVq9gZM6S6tpEHVo3a3TdF5pD-APy4thlDzS0Cw5AebsUMb_Wd5m_X56sTQ-NDn9_zTxY7rQ_zfw7rRGS1cCaPQuYF3MggKKM/s1600/5.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 143px; height: 96px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIUXfdpDtwPRpvDdl84RhK4rSLDHFth1ecv8Br4BLAUJJVq9gZM6S6tpEHVo3a3TdF5pD-APy4thlDzS0Cw5AebsUMb_Wd5m_X56sTQ-NDn9_zTxY7rQ_zfw7rRGS1cCaPQuYF3MggKKM/s400/5.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470269195186796610" border="0" /></a><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Di tengah peradangan ku mengais setitik embun</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Berharap pada Sang Kholik yang Maha Memberi kesejukan</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">‘tuk dapat menyurutkan bara lara dalam jiwa</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Ku yakin, dalam rentang masa ‘kan dapat pulihkan asa</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Lalu ku tanam benih kesabaran, dan berusaha menjaganya hingga layak</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Namun daya tak seindah asa</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Mungkin Dia t’lah siapkan yang termahal</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Dan diri ini jatuh bangun dalam prahara</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">“Robbi…. Ku masih di sini meski dalam temaram cahaya</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Ku tahu tak ada makhlukMu yang tersia…</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Maka aku di sini, masih setia”</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Ayuhai Maha Indah skenarioMu yang agung</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Aku takjub dalam kelebat nikmat</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Ku tak berdaya sentuh hadiah termahal</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Tapi kini aku tersenyum dalam cahaya yang nyata</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Syukur tiada terperi atas tetesan embun ini</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Lima mutiara indah berkerling dalam maya dan nyataku</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Lima mutiara cantik bersiap menghias ruangku</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Lima mutiara termahal ‘kan menjadi penempa jihadku</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Dan syukurku tak henti mengalir memanjat, mengejar ridhoMu…!</span><br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(255, 153, 255);"><br /><br />love_mymemory@180310</span></span>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-33258392695666134372010-05-11T23:14:00.000-07:002010-05-11T23:22:27.419-07:00ISTRIKU… AKU MENCINTAIMU<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiM-WR1K_hv-E9AH5a3jv1vcBqfohEpasxTZf3fkN0DEWH-ICruYSdXyhcmqyToxc90YoAhSdHXeo0LZrGxD_3HuSLFkKg9D_-_5xBrtGVxQPQL0hqja0SfLKnrJ9xjxF3wq81xGUn0fE/s1600/images.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 150px; height: 113px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiM-WR1K_hv-E9AH5a3jv1vcBqfohEpasxTZf3fkN0DEWH-ICruYSdXyhcmqyToxc90YoAhSdHXeo0LZrGxD_3HuSLFkKg9D_-_5xBrtGVxQPQL0hqja0SfLKnrJ9xjxF3wq81xGUn0fE/s200/images.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470265061306550066" border="0" /></a><br /><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/AMD/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-1.png" alt="" /><br /><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/AMD/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot.png" alt="" />Kisah ini diambil dari buku kumpulan kisah nyata yang mengharukan sekaligus banyak mengandung ibroh bagi kita yang disusun oleh Ahmad Salim Baduwailan. Buku terjemahan yang berjudul “Malam Pertama, Setelah Itu Air Mata” yang saya baca ini diterbitkan oleh Pustaka eLBA berisi kisah2 nyata di zaman sekarang sehingga bagi saya begitu menyentuh hati…. Dan dari sekian banyak kisah yang ada, entah kenapa kisah yang ini menurut saya begitu terharu (mungkin masih ada yg lebih mengharukan lagi karena saya belum baca semua isinya-soalnya buku pinjaman c, hee). Dan yang pasti, kisah ini begitu romantis^^! Penasaran..?? Okelah kalo begitu qt baca bareng-bareng..<br /><br /><b>ISTRIKU… AKU MENCINTAIMU</b><br /><br />Kendati dirinya telah keliling dunia, bahkan hampir tidak ada negara baru di dalam peta, dan terlalu sering naik pesawat terbang sehingga seperti naik mobil biasa, namun istrinya belum pernah naik pesawat terbang kecuali pada malam itu. Hal itu terjadi setelah 20 tahun pernikahan mereka. Dari mana? Dan kemana? Dari Dahran ke Riyadh. Dengan siapa? Dengan adiknya yang orang desa dan bersahaja yang merasa dirinya harus menyenangkan hati kakaknya dengan semampunya. Ia membawa wanita itu dengan mobil bututnya dari Riyadh menuju Dammam. Pada waktu pulang, wanita itu berharap kepadanya agar ia naik pesawat terbang. Wanita itu ingin naik pesawat terbang sebelum meninggal. Ia ingin naik pesawat terbang yang selalu dinaiki Khalid, suaminya, dan yang ia lihat di langit dan di televisi.<br /><br />Sang adik mengabulkan keinginannya dan membeli tiket untuknya. Ia menyertakan putranya sebagai mahramnya. Sementra ia pulang sendirian dengan mobil sambil diguncang oleh perasaan dan mobilnya.<br />Malam itu Sarah tidak tidur, melainkan bercerita kepada suaminya, Khalid, selama satu jam tentang pesawat terbang. Ia bercerita tentang pintu masuknya, tempat duduknya, penerangannya, kemegahannya, hidangannya, dan bagaimana pesawat itu terbang di udara. Terbang!! Ia bercerita sambil tercengang. Seolah-olah ia baru datang dari planet lain. Tercengang, terkesima, dan berbinar-binar. Sementara suaminya memandanginya dengan perasaan heran. Begitu selesai bercerita tentang pesawat terbang, ia langsung bercerita tentang kota Dammam dan perjalanan ke sana dari awal sampai akhir. Juga tentang laut yang baru pertama kali dilihatnya sepanjang hidupnya. Dan juga tentang jalan yang panjang dan indah antara Riyadh dan Dammam saat ia berangkat. Sedangkan saat pulang ia naik pesawat terbang. Pesawat terbang yang tidak akan pernah ia lupakan unuk selama-lamanya.<br /><br />Ia berlutut seperti bocah kecil yang melihat kota-kota hiburan terbesar untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Ia mulai bercerita kepada suaminya dengan mata yang berbinar penuh ketakjuban dan kebahagiaan. Ia melihat jalan raya, pusat perbelanjaan, manusia, batu, pasir, dan restoran. Juga bagaimana laut berombak dan berbuih bagaikan onta yang berjalan. Dan bagaimana ia meletakkan kedua tangannya di air laut dan ia pun mencicipinya. Ternyata asin… asin. Pun, ia bercerita bagaimana laut tampak hitam di siang hari dan tampak biru di malam hari. “Aku melihat ikan, Khalid! Aku melihatnya dengan mata kepalaku. Aku mendekat ke pantai. Adikku menangkap seekor ikan untukku, tapi aku kasihan padanya dan kulepaskan lagi ke air.<br /><br />Ikan itu kecil dan lemah. Aku kasihan pada ibunya dan juga padanya. Seandainya aku tidak malu, Khalid, pasti aku membangun rumah-rumahan di tepi laut itu. Aku melihat anak-anak membangun rumah-rumahan di sana. Oh ya, aku lupa, Khalid!” ia langsung bangkit, lalu mengambil tasnya, dan membukanya. Ia mengeluarkan sebotol parfum dan memberikannya kepada sang suami. Ia merasa seolah-olah sedang memberikan dunia. Ia berkata, “Ini hadiah untukmu dariku. Aku juga membawakanmu sandal untuk kau pakai di kamar mandi.”<br /><br />Air mata hampir menetes dari mata Khalid untuk pertama kali. Untuk pertama kalinya dalam hubungannya dengan Sarah dan perkawinannya dengan sang istri. Ia sudah berkeliling dunia tapi tidak pernah sekalipun memberikan hadiah kepada sang istri. Ia sudah naik sebagian besar maskapai penerbangan di dunia, tapi tidak pernah sekalipun mengajak sang istri pergi bersamanya. Karena, ia mengira bahwa wanita itu bodoh dan buta huruf. Apa perlunya melihat dunia dan bepergian? Mengapa ia harus mengajaknya pergi bersama?<br /><br />Ia lupa bahwa wanita itu adalah manusia. Manusia dari awal sampai akhir. Dan kemanusiaannya sekarang tengah bersinar di hadapannya dan bergejolak di dalam hatinya. Ia melihat istrinya membawakan hadiah untuknya dan tidak melupakannya. Betapa besarnya perbedaan antara uang yang ia berikan kepada istrinya saat ia berangkat bepergian atau pulang dengan hadiah yang diberikan sang istri kepadanya dalam perjalanan satu-satunya dan yatim yang dilakukan sang istri. Bagi Khalid, sandal pemberian sang istri itu setara dengan semua uang yang pernah ia berikan kepadanya. Karena uang dari suami adalah kewajiban, sedangkan hadiah adalah sesuatu yang lain. Ia merasakan kesedihan tengah meremas hatinya sambil melihat wanita yang penyabar itu. Wanita yang selalu mencuci bajunya, menyiapkan piringnya, melahirkan anak-anaknya, mendampingi hidupnya dan tidak tidur saat ia sakit. Wanita itu seolah-olah baru pertama kali melihat dunia. Tidak pernah terlintas di benak wanita itu untuk mengatakan kepadanya, “Ajaklah aku pergi bersamamu!” Atau bahkan, “Mengapa ia tidak pernah bepergian?” Karena ia adalah wanita miskin yang melihat suaminya di atas, karena pendidikannya, wawasannya, dan kedermawanannya. Tapi ternyata bagi Khalid, semua itu kini menjadi hampa, tanpa rasa dan tanpa hati. Ia merasa bahwa dirinya telah memenjara seorang wanita yang tidak berdosa selama 20 tahun yang hari-harinya berjalan monoton.<br /><br />Kemudian, Khalid mengangkat tangannya ke matanya untuk menutupi air matanya yang nyaris tak tertahan. Dan ia mengucapkan satu kata kepada istrinya. Satu kata yang diucapkannya untuk pertama kalinya dalam hidupnya dan tidak pernah terbayang di dalam benaknya bahwa ia akan mengatakannya sampai kapan pun. Ia berkata kepada istrinya, “Aku mencintaimu.” Ia mengucapkannya dari lubuk hatinya.<br /><br />Kedua tangan sang istri berhenti membolak-balik tas itu. Mulutnya pun berhenti bercerita. Ia merasa bahwa dirinya telah masuk ke dalam perjalanan lain yang lebih menakjubkan dan lebih nikmat daripada kota Dammam, laut, dan pesawat terbang. Yaitu, perjalanan cinta yang baru dimulai setelah 20 tahun menikah. Perjalanan yang dimulai dengan satu kata. Satu kata yang jujur. Ia pun menangis tersedu-sedu.<br /><br />Selesai…^^Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-52638354298736741352010-05-10T00:34:00.000-07:002010-05-18T00:47:53.291-07:00Syaikh Ibnu Utsaimin di Mata Sang IstriSegala puji bagi Allah dan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad, keluarganya, para shahabat yang mulia, dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga hari kiamat. <p>Berikut ini adalah hasil wawancara dengan <span style="color: rgb(153, 51, 0);">Ummu ‘Abdullah</span>, istri Syaikh kita, Muhammad bin Saleh al-’Utsaimin (rahimahullah). Wawancara itu dilakukan oleh saudari Maha binti Husain Ash-Shammari dan dimuat dalam Majalah “Al-Mutamayyizah”, Riyadh, KSA, Edisi No. 45, Ramadhan 1427H.</p> <div class="nomer">1</div> <p>Apakah ada perubahan motivasi Syaikh dalam hal menuntut ilmu, berdakwah, dan beribadah saat beliau masih muda dan setelah tua?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban</span> : Saya tidak menemukan penurunan dan pelemahan motivasinya dalam menuntut ilmu, berdakwah, dan beribadah meskipun usianya semakin lanjut. Sebaliknya, dia sibuk meningkatkan jadwalnya, seperti saat beliau sakit tetap bersemangat beribadah, beliau tidak lalai di saat apapun, beliau mengisi setiap detik waktunya dengan mengingat Allah, beribadah kepada Allah, mengajar, dan mengarahkan.</p> <div class="nomer">2</div> <p>Apa yang Anda lihat yang menakjubkan dalam hidup Syaikh?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban</span> : Hidupnya merupakan contoh yang patut ditiru, terutama kesabarannya dan motivasinya dalam menuntut ilmu serta mengajar dan tidak pelit. Juga, bagi mereka yang tidak dekat dengannya tidak mengetahui keshalihannya.</p> <div class="nomer">3</div> <p>Bagaimana Syaikh berinteraksi dengan anak-anaknya dalam kehidupan pribadi mereka?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban</span> : Dalam menghadapi anak-anaknya, beliau membaginya dalam dua tahap. Pertama, pada saat mereka masih anak-anak, beliau dekat dengan mereka, merawat mereka, menanamkan beberapa prinsip-prinsip Islam pada diri mereka, mengikuti prestasi pendidikan mereka. Selain itu, ia langsung mengatur, menegur, dan mendorong mereka. Sebagai contoh, terkadang beliau membawa mereka ke masjid untuk melakukan shalat fardhu. Selain itu, beliau menyemangati mereka untuk berpuasa beberapa hari di bulan Ramadhan. Lebih jauh lagi, beliau akan mendorong mereka untuk mengingat beberapa surah pendek dari Al-Qur’an dan memberikan hadiah. Pada saat mereka remaja dan dewasa, beliau menaruh perhatian penuh terhadap pemenuhan kewajiban pada agama dan disiplin jika ada yang lalai. Beliau menggabungkannya dengan pengarahan dan peringanan hukuman. Pada waktu-waktu tertentu, beliau tidak ragu-ragu melakukan sesuatu yang dapat mengubah atau memperbaiki kesalahan mereka. Selain itu, beliau menaruh penuh kepercayaan kepada mereka untuk melakukan hal-hal tertentu sehingga mereka bisa belajar untuk bergantung pada diri mereka sendiri; beliau terus menyemangati mereka pada kebenaran dan memeriksanya serta memberikan penghargaan pada mereka.</p> <div class="nomer">4</div> <p>Mengapa Syaikh tidak menggunakan henna pada janggutnya?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban</span> : Mungkin beliau tidak punya waktu untuk melakukannya. Saya pikir saya mendengar beliau berkata sesuatu tentang efeknya.</p> <div class="nomer">5</div> <p>Apa saja yang dapat memancing kemarahan Syaikh dan bagaimana beliau menghadapi kemarahan Anda?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban</span> : Kemarahannya muncul jika hak-hak Allah dilanggar. Mengenai kemarahan saya kepada anak-anak, beliau akan mencoba menenangkan saya pertama kalinya kemudian memberikan peringatan kepada yang salah. Secara umum, beliau seorang yang pendiam dan tidak gampang marah, jikapun marah, maka kemarahannya akan cepat reda, dan ini adalah rahmat dari Allah kepadanya, sesuatu yang saya harap dapat memilikinya.</p> <div class="nomer">6</div> <p>Bagaimana cara beliau bangun dari tidurnya? Apakah beliau bergantung pada alarm jam, atau beliau meminta seseorang untuk membangunkannya?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban</span> : Beliau bergantung kepada Allah kemudian alarm jam dan kemudian kami. Biasanya beliau bangun sebelum alarm bunyi dan sebelum saya bangun untuk membangunkannya.</p> <div class="nomer">7</div> <p>Apakah Syaikh pernah pergi ke luar bersama keluarganya untuk piknik?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban</span> : Ya, biasanya sekeluarga pergi piknik di hari Jum’at setelah mengerjakan Shalat Jum’at berjama’ah; kami pergi ke daerah di dekat padang gurun dengan membawa makan siang. Beliau memanfaatkan waktu ini untuk bermain dengan anak-anak seperti balapan dan berteka-teki. Selain itu, beliau membawa senapan kecil dan bermain tembak-tembakan dengan anak-anak.</p> <div class="nomer">8</div> <p>Bagaimana dengan puasanya Syaikh sepanjang tahun?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban</span> : Syaikh konsisten berpuasa tiga hari dalam sebulan sepanjang hidupnya. Selain itu, beliau melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, dan puasa di hari Ashura.</p> <div class="nomer">9</div> <p>Bagaimana cara Syaikh memberikan nama pada anak-anaknya ?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban</span> : Beliau memilihkan nama-nama seperti ‘Abdullah dan Abdurrahman<span class="footnote">1</span>, beliau menyerahkannya selainnya kepada kami. Kami memilih nama dan memberikan kepadanya, beliau akan setuju atau meminta kami untuk mencari yang lain.</p> <div class="nomer">10</div> <p>Hal-hal apa yang dapat membuat Syaikh senang?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Tak diragukan lagi, kebahagiaan Syaikh dikarenakan meningkatnya kekuatan Islam dan umat Islam. Mengenai kebahagiaannya di dalam rumah, diwujudkan dalam pertemuan dengan keluarga dan anak-anak.</p> <p>Ana dapat melihat tanda-tanda kesenangan dan kebahagiaan pada dirinya saat bertemu dengan cucunya. Jubahnya beliau buka sehingga cucunya dapat bersembunyi didalamnya kemudian menanyakan tentang mereka beberapa kali sebelum membukanya kembali, hal ini akan dilakukannya beberapa kali. Kemudian, beliau membawa mereka ke perpustakannya dimana beliau biasa menyimpan permen khusus yang mereka sebut sebagai <em>“abooye halawat”</em> (permen ayah saya). Kami pastikan mereka tak akan dapat menemukannya kecuali dengan bantuan beliau. Selain itu, walaupun jadwalnya sangat padat, beliau selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi cucu-cucunya di rumah mereka atau di rumah sakit jika salah seorang dari mereka sakit; ini akan berpengaruh besar pada mereka.</p> <div class="nomer">11</div> <p>Syaikh memiliki berapa anak?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban :</span> Syaikh memiliki lima putra dan tiga putri.</p> <div class="nomer">12</div> <p>Siapa diantara anak-anaknya yang paling ia sayangi?<br />Jawaban : Syaikh selalu berbuat adil kepada anak-anaknya di semua urusan, besar dan kecil. Jika beliau menemukan apapun perbedaan di antara mereka, ia tidak akan pernah menyatakannya secara terbuka karena ini bukanlah sebuah keadilan. Jika beliau hanya terlibat dalam masalah-masalah yang ringan, lalu siapa lagi yang kami harapkan?</p> <div class="nomer">13</div> <p>Siapa di antara anak-anaknya yang paling terpengaruh oleh kematiannya?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban :</span> Semuanya, dan kenyataannya bahwa saya merasa tidak sendirian dalam hal ini karena ia seorang sosok ayah bagi umat Islam di seluruh dunia, semuanya merasakan kesedihan atas kematiannya.</p> <div class="nomer">14</div> <p>Siapa si anak bungsu?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Yang termuda adalah seorang anak perempuan berusia 21 tahun.</p> <div class="nomer">15</div> <p>Apa saja langkah-langkah yang dilakukan Syaikh dalam menuntut ilmu dan apa peran Anda di dalamnya?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Syaikh mulai mengajar di Masjid Agung di Unayzah setelah wafatnya Syaikh ‘Abd ar-rahman bin Naasir as-Saa’di (rahimahullah) sebelum kami menikah. Pada saat itu, beliau menganggap dirinya sebagai seorang <em>tholabul ‘ilm</em>.</p> <p>Mengenai bantuan saya, hal itu diwujudkan dengan tidak mengalihkan perhatiannya dari menuntut dan menyebarkan ilmu. Saya melayaninya dan menyediakan baginya apa saja yang dapat mendukung usahanya itu. Saya juga memperhatikan anak-anak dan mengurus mereka kecuali dalam hal-hal yang membutuhkan perhatiannya sehingga beliau dapat langsung memberikan arahan, peringatan, dan mencari jalan keluar.</p> <div class="nomer">16</div> <p>Bagaimana beliau membagi waktu antara dakwah, yang mengambil sebagian besar waktunya, dengan tanggung jawab keluarga dan sosial?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Beliau mengatur waktunya dengan baik dan memberikan perhatian besar terhadapnya. Sebagai contoh, beliau mendedikasikan waktunya untuk mengajar, memberi fatwa, berdakwah, beribadah, dan anak-anak. tanggung jawab sosial, dan menjunjung tinggi ikatan kekerabatan. Jika, pada waktu tertentu beliau tidak dapat langsung berbagi dalam beberapa tanggung jawab, maka beliau akan masih ingin berbagi bahkan melalui telepon.</p> <div class="nomer">17</div> <p>Apa yang menjadi kebijakannya mengenai pendidikan dan pengarahan pada anak-anaknya?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Kebijakannya merupakan pendidikan, beliau tidak memaksa anak-anaknya untuk mencari keahlian khusus tetapi digunakan untuk berkonsultasi dengan mereka tentang keputusan mereka. Sudah jelas terbukti bahwa anak-anaknya lulus dari berbagai jenis perguruan tinggi, ada yang lulusan ilmu syar’i, militer, dan juga pendidikan umum.</p> <div class="nomer">18</div> <p>Mempertimbangkan pekerjaan Syaikh dan komitmennya, mau tak mau menyebabkan beliau sering berada jauh dari rumah dan keluarganya. Apa peran Anda dalam hal ini dan bagaimana Anda menutupi ketidakhadirannya?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Meskipun beliau jauh dari rumah untuk mengajar dan berdakwah di Unayzah atau saat berpergian, beliau akan tetap mengontrol anak-anaknya dengan menggunakan telepon dan memeriksa urusan mereka sekembalinya di rumah. Peran saya bahkan tidak layak disebutkan karena kami selalu merasakan kehadirannya di tengah-tengah kami.Secara umum, saya membuat anak-anak dapat merasakan tanggung jawab ayah mereka yang cukup besar dan karya-karyanya yang banyak. Karena itu, saya akan meminta anak-anak agar bersabar dan beliau akan memberikan gantinya begitu beliau kembali.</p> <div class="nomer">19</div> <p>Dapatkan Anda memberitahu kepada kami tentang ibadahnya di rumah?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Beliau selalu menjaga shalat sunnah rawatib, kecuali dalam keadaan yang tak memungkinkan. Beliau biasa bangun di akhir malam semampunya kemudian shalat witir sebelum fajar muncul, disamping tidak henti muraja’ah dan istighfar.</p> <div class="nomer">20</div> <p>Apa saja jadwal hariannya? Misalnya, ketika beliau tidur dan bangun, kapan beliau sarapan pagi, makan siang, dan makan malam?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Syaikh mengisi sepertiga malam terakhir dengan shalat sebanyak yang Allah anjurkan kemudian shalat witir sebelum adzan fajar. Setelah adzan, beliau selalu shalat sunnah fajar. Selanjutnya, beliau akan membangunkan keluarganya sebelum pergi untuk shalat di masjid. Kemudian kembali ke rumah untuk mengulang hapalan hariannya di halaman beserta beberapa ayat dari al-Quran sampai matahari terbit. Kemudian beliau tidur hingga pukul 08.00. Ini adalah jadwal hariannya di saat beliau tidak mengajar di universitas.</p> <p>Setelah bangun lagi, beliau akan sarapan dan kemudian menyelesaikan pekerjaannya dan bacaannya di ruang kerjanya. Beliau menunaikan shalat duhaa sebelum berangkat ke masjid untuk melakukan shalat Dzuhur. Setelah kembali, beliau akan makan siang bersama keluarga sekitar pukul 1:30 siang. Selanjutnya beliau akan menerima telepon sekitar 20 menit sebelum masuk waktu Ashar. Beliau beristirahat selama lima belas menit atau kurang dari itu sebelum pergi ke masjid untuk shalat Ashar dan bertemu dengan orang-orang yang membutuhkannya. Dia akan kembali ke ruang kerjanya setelah mengatasi kebutuhan masyarakat untuk membaca sebelum pergi ke masjid lagi untuk shalat maghrib dan mengisi ceramah hingga waktu shalat Isha. Biasanya beliau pulang setelah itu untuk makan malam yang ringan sebelum masuk ke ruang belajar untuk memberikan ceramah ke luar Kerajaan melalui telelink atau mengadakan pertemuan. Hampir seperti ini jadwal beliau di sebagian besar waktunya meskipun akan berubah di beberapa keadaan seperti bulan Ramadhan, Haji, dan liburan musim panas.</p> <p>Juga ada beberapa jadwal mingguan, ini akan terjadi di rumah maupun di luar rumah. Beberapa jadwal mingguan meliputi Rabu malam melakukan pertemuan dengan para hakim, pertemuan dengan para imam untuk menjadwalkan khutbah Jum’at di masjid, pertemuan dengan para staf universitas dan para profesor, dan pertemuan dengan masyarakat hisbah (orang-orang yang memerintahkan kepada kebenaran dan melarang apa-apa yang salah) hingga pukul 11 atau 12 malam kemudian beliau beranjak tidur.</p> <div class="nomer">21</div> <p>Bagaimana jadwalnya selama bulan Ramadhan terutama setelah waktu berbuka?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Syaikh memiliki jadwal yang berbeda selama bulan Ramadhan. Beliau menghabiskan sebagian besar waktunya di masjid untuk membaca al-Qur’an dan berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, beliau mengundang beberapa orang tholabul ‘ilm dan orang miskin untuk ikut berbuka puasa bersama kami di rumah. Setelah shalat Isya, beliau akan kembali ke rumah untuk makan malam dan memberikan fatwa melalui telepon. Selain itu, orang-orang mengunjungi rumah kami untuk sekedar memberikan salam kepada Syaikh atau meminta fatwa kepada beliau.</p> <div class="nomer">22</div> <p>Dimana Syaikh suka menghabiskan waktunya untuk istirahat?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Pada kenyataannya, Syaikh tidak mengenal istirahat, semua waktunya digunakan. Bahkan saat sedang duduk-duduk bersama kami, terkadang telepon berdering dan beliau akan menghabiskan waktu yang cukup lama untuk menangani panggilan telpon itu. Waktu istirahat beliau hanyalah saat menyebarkan ilmu, memenuhi kebutuhan masyarakat, dan memberikan fatwa.</p> <div class="nomer">23</div> <p>Berapa jam waktu tidurnya Syaikh dalam sehari?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Waktunya tak melebihi 3 – 4 jam. Secara total, tak melebihi 6 jam dalam seharinya.</p> <div class="nomer">24</div> <p>Diantara siswanya, siapa yang paling dipujinya, sering disebut namanya, dan beliau senang atas kunjungannya?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Beliau tidak membeda-bedakan murid-muridnya. Semuanya sudah seperti anak-anaknya, beliau tidak memuji mereka secara khusus melainkan memandang mereka semuanya sama ketika menyambut mereka di rumah. Selain itu, beliau akan berusaha memenuhi acara-acara khusus, rapat, perjalanan, atau membantu mereka jika mereka membutuhkannya.</p> <div class="nomer">25</div> <p>Bagaimana keluarga menghadapi keshalehan Syaikh?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Kami menjadikan beliau sebagai contoh panutan dalam segala hak dan kami memuji keshalehannya, yang membuat kami merasa nyaman karena beliau tidak suka adanya tingkah laku yang tidak baik berada di sekitanya. Beliau adalah orang yang sederhana yang menyukai kemudahan dalam segala hal.</p> <div class="nomer">26</div> <p>Apakah beliau menangis saat Syaikh Abdul Aziz bin Baaz wafat?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Beliau sangat terpengaruh oleh wafatnya Syaikh, orang yang menjadi sumber ilmunya. Semua orang di sekililingnya merasakan besarnya dampak itu secara mendalam. Semoga Allah Ta’ala mengumpulkan kita di dalam Surganya yang penuh keberkahan.</p> <div class="nomer">27</div> <p>Apakah beliau pernah berpergian selain untuk tujuan menuntut ilmu?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Tidak, beliau tidak berpergian kecuali untuk menuntut ilmu. Beliau melakukan perjalanan ke Makkah untuk ‘umrah dimana beliau juga mendedikasikan waktunya untuk ceramah. Selain itu, beliau juga pergi ke Riyadh dan Tha’if untuk menghadiri rapat Komite Agung Cendikiawan dimana beliau juga mengadakan ceramah dan jadwal kuliah.</p> <div class="nomer">28</div> <p>Bisakah Anda memberitahu kepada kami tentang kemurahan hati Syaikh kepada orang-orang yang membutuhkannya?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Kami dibiasakan untuk memahami perhatiannya kepada orang-orang yang membutuhkan, apakah mereka itu jauh maupun dekat. Misalnya, beliau selalu memperhatikan urusan di dalam keluarga dan kaum kerabat yang membutuhkan. Selain itu, beliau juga melakukan hal yang sama kepada tetangganya, membantu mereka dalam hal-hal yang mereka butuhkan, menghibur mereka dari rasa khawatir dan berbagi dengan kebahagiaan mereka.</p> <div class="nomer">29</div> <p>Apa yang Anda pelajari dari Syaikh? Apakah Anda juga memperlajari fatwa? Apakah Anda pernah memberikan fatwa?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Saya belajar dari Syaikh tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan ini, baik dari aspek sosial atau hukum. Mengenai pemberian fatwa, saya tak akan berani melakukan itu. Saya hanya menyajikan pertanyaan-pertanyaan yang saya terima kemudian saya berikan kepada beliau.</p> <div class="nomer">30</div> <p>Sebelum beliau wafat, apakah beliau memberikan pesan-pesan terakhirnya untuk orang yang dikasihinya?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Syaikh tidak memberikan pesan-pesan khusus sebelum beliau wafat, tapi sepanjang hidupnya, beliau memberikan pengarahan kepada semua orang yang berguna bagi kehidupan mereka dan agamanya.</p> <div class="nomer">31</div> <p>Kami ingin mendengar pesan dari Anda untuk para istri penelepon dan para penuntut ilmu.<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Mereka harus mempertahankan suami mereka, secara terbuka dan diam-diam. Selain itu, mereka harus mempersiapkan mereka agar terus dalam situasi dan kondisi yang terbaik untuk dapat berdakwah dan menuntut ilmu. Saya juga mendorong mereka agar tidak mengganggu jadwal suami yang padat dan perjalanan mereka, saat menuntut ilmu, membaca, dan berdakwah. Dengan kehendak Allah, mereka akan mendapatkan pahala.</p> <div class="nomer">32</div> <p>Bisakah Anda memberitahu kami tentang cara Syaikh menerima tamu-tamunya?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Beliau menerima tamu-tamunya dengan sederhana dan terbuka menyambutnya. Beliau memastikan bahwa mereka merasa seperti tamu, dan tiada hari berlalu kecuali memberikan tamu-tamunya makanan, baik makan siang, makan malam atau diantaranya. Kami senang dengan tamu-tamunya dan menghormati mereka.</p> <div class="nomer">33</div> <p>Bagaimana dengan jarangnya dan senangnya beliau saat bertemu dengan anak-anaknya atau para tetangga?</p> <p>Syaikh bersikap dengan sederhana terhadap anak-anaknya dan para tetangga dan semua orang yang ada di sekelilingnya. Dan salah satu dari hal yang jarang terjadi dan merupakan liburan yang menyenangkan Syaikh gunakan untuk merekam beberapa bacaan pendek dan nasheed<span class="footnote">2</span> anak-anaknya dan terkadang di hadapan salah seorang anak tetangga. Kemudian beliau akan mengulang rekaman itu di hadapan orang-orang dalam beberapa pertemuan. Bahkan kami masih terus membuat rekaman tersebut sampai saat ini.</p> <div class="nomer">34</div> <p>Apa saran Anda terhadap kerusakan yang tersebar di kerajaan kita?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Kita memohon kepada Allah agar kita dapat mempertahankan tanah kita dan melimpahkan kita keamanan dan keselamatan. Syaikh sering mengulangi menyebutkan bahwa beliau tidak tahu apakah ada negara di muka bumi ini yang memegang keyakinan yang benar seperti kerajaan kita ini. Demikian pula, beliau mengajak kita untuk menghadapinya dengan bijaksana, memberikan peringatan dengan baik, dan lebih baik berbuat baik dari pada dengan kekerasan.</p> <div class="nomer">35</div> <p>Apakah Syaikh ada meminta Anda untuk melakukan sesuatu yang terasa aneh dan membuat Anda merasa ragu-ragu?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Ini mungkin tidak diketahui sebagian besar orang bahwa saya buta huruf dan tidak menerima sedikitpun pendidikan formal. Ketika saya pertama kali menikah dengan Syaikh, saya benar-benar sibuk melayaninya dan memberikannya kebenaran, lingkungan yang nyaman agar dapat menuntut ilmu dan mengajar. Setelah kami memiliki anak, saya sibuk dengan mereka, mengambil semua waktu saya untuk membesarkan mereka, disamping waktu yang saya habiskan untuk membantu dan mendukung Syaikh dalam menuntut ilmu. Setelah anak-anak besar dan tanggung jawab saya sedikit mereda, saya terkejut karena Syaikh mulai mengajak saya untuk ikut sekolah khusus orang tua. Meskipun awalnya saya ragu, namun akhirnya saya memutuskan untuk bergabung. Selama saya belajar, beliau mengikuti prestasi saya dan tidak membolehkan anak-anak untuk menandatangani laporan akademis saya. Beliau berkata, “Hanya sayalah yang menandatangi semua yang berhubungan dengan laporan akademismu.” Masa-masa belajar adalah periode yang tak terlupakan, manfaatnya tak terhitung nilainya.</p> <div class="nomer">36</div> <p>Hadiah apa yang diberikan Syaikh kepada Anda, anak-anaknya, dan orang-orang pada umumnya?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Sepanjang hidupnya, beliau tak akan menahan apapun dari mereka yang dekat dan mereka yang jauh, dengan segenap kemampuannya. Hadiah terbesarnya untuk kita adalah dakwah dan doa, saya memohon kepada Allah untuk mengabulkan doanya, menerima amalan baiknya, dan memberikan kepada kita kemampuan agar selalu dalam kebenaran setelah kematiannya.</p> <div class="nomer">37</div> <p>Apakah ada hal-hal yang indah yang dilakukan Syaikh dengan Anda yang pernah terjadi di masjid?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Beliau selalu mengatakan kepada kita tentang hal-hal yang dianggap layak untuk disebutkan.</p> <div class="nomer">38</div> <p>Kapan Syaikh melakukan perjalanan dakwah dan bagaimana Anda menangani situasi itu?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Saya mengajak dan mendorongnya sebaik mungkin agar semuanya menjadi mudah baginya dengan cara menyediakan semua kebutuhannya. Pada umumnya, perjalanan itu hanya sedikit, dan biasanya saya ikut serta dalam kebanyakan perjalanan beliau.</p> <div class="nomer">39</div> <p>Bisakah Anda memberitahu kami tentang kegunaan internet bagi Syaikh saat pertama kalinya diperkenalkan di kerajaan?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban</span><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> </span>: Beliau termasuk yang paling awal dalam memperoleh manfaat dari layanan ini dan mencoba memanfaatkannya untuk menyebarkan ilmu Islam. Tak ada yang lebih jelas selain pembuatan situs yang semuanya berisi hasil kerjanya. Saat ini situs ditangani oleh organisasi amal yang dibentuk setelah kematiannya.</p> <div class="nomer">40</div> <p>Kapan Syaikh membeli mesin penjawab telepon otomatis?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Dari hal-hal yang tidak diketahui khalayak adalah Syaikh memiliki ketertarikan dengan perkembangan teknologi. Ada beberapa yang beliau gunakan seperti yang sering Anda lihat saat beliau gunakan tapi benda tersebut belum dilepas di pasaran, termasuk arloji elektronik, alat penunjuk arah kiblat, audio perekam, ponsel, dan mesin penjawab telepon otomatis, dan banyak gadget lainnya. Beliau mendapatkan mesin penjawab otomatis begitu mesin itu tersedia di kerajaan ini. Beliau sering menggunakannya, terkadang memogramnya dan merekam pesan sendiri, ketika akan mengadakan perjalanan, beliau akan meninggalkan pesan terperinci tentang cara untuk menghubunginya saat beliau pergi. Beliau merupakan sumber informasi bagi kami semua.</p> <div class="nomer">41</div> <p>Apakah Syaikh membeli surat kabar dan bagaimana beliau mengetahui tentang berita lokal dan nasional?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Kami mendapatkan satu surat kabar sebagai hadiah dan beliau membacanya dikala sempat. Kadang beliau meminta kami untuk menggunting sebuah artkel atau berita sehingga dapat disimpan. Selain itu, beliau mendengar berita dari radio terutama saat sarapan sekitar jam 7 atau 8 pagi ketika beliau sedang ingin mendengarkan salah satu stasiun penyiaran Al-Qur’an dari Riyadh atau BBC. Selain itu, beliau mau mendengarkan analisa yang panjang dari sebuah berita jika hal itu merupakan perkembangan yang penting.</p> <div class="nomer">42</div> <p>Apakah ada yang pernah menawarkan pada Syaikh untuk pindah ke Riyadh?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Sudah beberapa kali beliau diminta untuk pindah ke Riyadh, Madinah, dan Mekah. Bahkan beliau ditugaskan menjadi hakim di Provinsi Timur Al-Ihsaa tapi beliau melihat bahwa tinggal di Unayzah memiliki keuntungan yang besar, sehingga beliau menolak tawaran itu.</p> <div class="nomer">43</div> <p>Selama kunjungan Raja Faisal (rahimahullah), Raja Khaled (rahimahullah), Raja Fahd (rahimahullah), dan pangeran lainnya, apa yang ditawarkan Syaikh buat mereka?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Ketika beliau di rumahnya yang terbuat dari lumpur di Unayzah, beliau dikunjungi oleh Raja Saud (rahimahullah), Raja Khaled (rahimahullah), dan Raja Fahd (rahimahullah), mereka kagum dengan kerendahan hatinya, keshalehannya, kesederhanaannya, dan ibadahnya.</p> <div class="nomer">44</div> <p>Apakah ada yang menawarkan untuk memasang instrumen echo pada mikrofon di masjidnya Syaikh?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Syaikh tidak melihat hal itu.</p> <div class="nomer">45</div> <p>Apakah Syaikh menikah dengan wanita lain selain Anda dan berapa banyak istrinya?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Tidak, Syaikh tidak menikah selain dengan saya. Dia pernah menikahi dua istri sebelum saya; istri pertamanya meninggal dunia dan Allah tidak berkehendak untuk melanjutkan pernikahannya yang kedua.</p> <div class="nomer">46</div> <p>Kami butuh pesan dari Anda untuk orang-orang yang memiliki istri lebih dari satu.<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Keadilan. Keadilan. Keadilan.</p> <div class="nomer">47</div> <p>Jika seseorang meminta seorang bapak (contohnya Syaikh) untuk menegur saya sebagai seorang gadis, apa yang Anda harapkan darinya?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Beliau akan menegur Anda seperti beliau menegur anak perempuannya dan semua putri dari umat Islam untuk takut kepada Allah baik secara terbuka maupun diam-diam, untuk berbuat baik kepada orang tua, menjunjung tinggi ikatan kekerabatan, menjaga suami, dan ketakutan kepada Allah dalam membesarkan anak-anak secara Islami berdasarkan kemurahan hati dan kebaikan.</p> <div class="nomer">48</div> <p>Apakah Syaikh memberitahu Anda tentang Mujahid di Chechnya dan tempat-tempat laih terutama karena telah sampai pada kami berita tentang mereka dan Fatwa?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Beliau tertarik mengikuti perkembangan kaum Muslim dimana-mana, di Palestina, Aljazair, Afganistan, dan Chechnya<span class="footnote">3</span>.</p> <div class="nomer">49</div> <p>Bagaimana Syaikh menerima berita tentang penyakitnya dan bagaimana beliau memberitahukannya kepada Anda tentang hal itu?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Beliau menerima berita itu dengan kesabaran, untuk mengharapkan pahala. Salah seorang anak saya melaporkan kepada saya bahwa setelah mereka menerima berita itu, beliau menyuruh mereka untuk menyimpan berita itu dari saudara-saudara mereka lainnya, saya, dan hanya dia yang akan menyampaikan berita itu. Beliau menyampaikan berita itu secara bertahap. Semoga Allah mengampuninya dan memberinya tempat tinggal yang luas di syurga.</p> <div class="nomer">50</div> <p>Kami datang untuk mengetahui bahwa selama sakitnya Syaikh menolak untuk menyebut sakit kankernya sebagai “penyakit jahat” melainkan hanya menyebutnya sebagai berbahaya. Dapat Anda memberitahu kami tentang hal ini dan tentang kesabarannya?<br /><span style="color: rgb(153, 51, 0);"> Jawaban </span>: Hal seperti itu bukan hanya setelah beliau sakit melainkan beliau telah berpendapat seperti itu sejak sebelumnya karena beliau tidak suka menggunakan istilah “jahat” untuk penyakit ini.</p> <p>Adapun tentang kesabarannya, ini terlihat dalam penyakitnya dan saya tahu bahwa beliau sangat menderita karena penyakitnya itu. Rasa sakit membangunkannya berkali-kali di malam hari, setiap kali beliau ditanya tentang hal itu, beliau akan memastikan bahwa beliau mengatakan rasa sakit itu hanya sebagai informasi bukan sebagai keluhan karena beliau tahu bahwa pahala bagi mereka yang sabar.</p> <p>Segala puji bagi Allah dan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad, keluarganya, para shahabat yang mulia, dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga hari kiamat.</p> <h5>Catatan Kaki:<br />1. Merupakan nama dari dua anaknya.<br />2. Syaikh menyebutkan Nasyid Islami agar tidak membingungkan anak-anak kecil tersebut.<br />3. Diketahui bahwa Syaikh (rahimahullan) seperti para ulama lain yang dapat dipercaya di zaman kita, al-Albani, bin Baaz, serta Syaikh bin Shalih Al-Fauzan telah mengerahkan upaya yang besar untuk mengarahkan kaum muslim di negara ini dan negara lain atas realitas ini dan kondisi jihad dan memperingatkan mereka dari penyimpangan seperti terlihat dalam fatwa-fatwa yang mereka terbitkan dan saran.</h5> <h4><span style="font-size:85%;">Sumber: understand-islam.net diterjemahkan oleh Tim Shalihah.com. Sumber dalam </span><a href="http://www.understand-islam.net/Articles/InterviewwithSh.Uthaimeen-swife.pdf" target="_blank"><span style="font-size:85%;">Bahasa (<span style="color: rgb(0, 0, 0);">dicopy dari</span>: http://www.shalihah.com/kisah/syaikh-ibnu-utsaimin-di-mata-sang-istri)</span><br /></a></h4>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-84900919078991044802010-01-07T23:01:00.000-08:002010-01-07T23:11:49.653-08:00Tanda Suci Haidh<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV2VkQxKrBYHzqmEGwvclHELAz6M9kxz3w7hJr0ihLyA9uW7O9nrFU4YzoXwWKK6hYFk9ACrCqYW4PVlh4OYhxIvq8Yj-fTONaNfwXMoKTDK_O6FmahXH_qbhySObU3FNolJXdvsxmKOA/s1600-h/1_449005951l.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV2VkQxKrBYHzqmEGwvclHELAz6M9kxz3w7hJr0ihLyA9uW7O9nrFU4YzoXwWKK6hYFk9ACrCqYW4PVlh4OYhxIvq8Yj-fTONaNfwXMoKTDK_O6FmahXH_qbhySObU3FNolJXdvsxmKOA/s200/1_449005951l.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5424263058774140034" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><span style="font-family:georgia;">Tanda-tanda suci dari haidh bagi wanita adalah sebagai berikut :<br /><br /></span></span> </div><p style="color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><strong>Yang pertama</strong> : lendir/ cairan putih (<span style="line-height: 150%; direction: rtl;font-size:9;" lang="AR-SA">الْقَصَّةَ الْبَيْضَاءَ</span>)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Hal ini berdasarkan atas atsar Aisyah dari Ummu Alqomah yang diriwayatkan oleh Malik dalam <em>al-Muwatho’</em> secara <em>mausul</em>, sebagai berikut :</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="line-height: 150%; direction: rtl;font-size:9;" lang="AR-SA">كَانَ النِّسَاءُ يَبْعَثْنَ إِلَى عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ بِالدِّرَجَةِ فِيهَا الْكُرْسُفُ فِيهِ الصُّفْرَةُ مِنْ دَمِ الْحَيْضَةِ يَسْأَلْنَهَا عَنْ الصَّلَاةِ فَتَقُولُ لَهُنَّ لَا تَعْجَلْنَ حَتَّى تَرَيْنَ الْقَصَّةَ الْبَيْضَاءَ تُرِيدُ بِذَلِكَ الطُّهْرَ مِنْ الْحَيْضَةِ</span></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">“Ada sekelompok wanita menunjukkan kepada Aisyah Ummul Mukminin sehelai kain didalamnya kapas yang terdapat sufroh dari darah haidh. Mereka bertanya kepada Aisyah tentang sholat maka Aisyah menjawab : “ Janganlah kalian terburu-buru (menganggap telah suci), sampai kalian melihat lendir putih, itu adalah tanda suci dari haidh“.<span id="more-1062"></span></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Yang meriwayatkan atsar ini dari Ummu Alqomah adalah Alqomah dan Bukair bin Asad. Dalam periwayatan atsar tersebut tidak disebutkan adanya <em>jarh </em>(cacian/ komentar) terhadap perowi dan tidak pula terdapat <em>ta’dil</em> (rekomendasi) terhadap keadilannya seorang perowi.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Al-Hafidz Ibnu Hajar dalan kitab At-Taqrib berkata : “ Dia (Ummu Alqomah) adalah maqbul, tetapi dialah yang meriwayatkan kisah tersebut. Oleh karena itu kisah tersebut diterima, lagipula para ulama berhujjah dengannya.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><strong>Yang kedua :</strong> Pengeringan pada vagina (<span style="line-height: 150%; direction: rtl;font-size:9;" lang="AR-SA">الجفوف</span>)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Wanita yang tidak biasa keluar lendir putih sebagai tanda sucinya, maka tanda sucinya adalah apabila ia mencolekkan kapas putih pada vaginanya, kapas tersebut tidak berubah warnanya (yaitu tetap putih tidak tercampuri darah maupun sufroh dan kudroh).</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Berkata Syeikh Ibnu Utsaimin :</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="line-height: 150%; direction: rtl;font-size:9;" lang="AR-SA">علامةُ الطُّهر معروفةٌ عند النِّساء، وهو سائلٌ أبيضُ يخرج إِذا توقَّفَ الحيضُ، وبعض النِّساء لا يكون عندها هذا السَّائل، فتبقى إِلى الحيضة الثَّانية دون أن ترى هذا السَّائل، فعلامةُ طُهْرِها أنَّها إِذا احتشت بقطنة بيضاء، أي: أدخلتْهَا محلَّ الحيض ثم أخرجَتْهَا ولم تتغيَّرْ، فهو علامةُ طهرها</span></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">“ Tanda tanda suci sudah ma’ruf (diketahui) di kalangan para wanita, yaitu berupa cairan putih yang keluar ketika haid berhenti. Dan sebagian wanita tidak mempunyai tanda-tanda cairan putih tersebut. Dengan demikian antara haid pertama dengan haid yang kedua, dia tidak melihat adanya cairan putih. Oleh karena itu tanda sucinya dia adalah apabia ia mencolekkan kapas putih pada vaginanya, kapas tersebut tidak berubah warnanya (yaitu tetap putih tidak tercampuri darah maupun shufroh dan kudroh), maka inilah tanda sucinya dia”. [dalam kitab <em>asy-Syarhu Mumti'</em> 433]</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Imam Malik berkata : “Apabila seorang wanita yang kebiasaan sucinya keluar lendir putih maka ia tidak bisa dihukumi suci kecuali keluar lendir putih tersebut. Apabila ia tidak biasa keluar lendir tersebut maka tanda sucinya adalah terjadi pengeringan pada vagina, yaitu dengan cara mencolek secarik kain atau tisu pada vagina [dalam kitab <em>al-Mudawwamah</em> I/55]</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(255, 255, 255); text-align: center;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">***</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Referensi : Terjemah Kitab <em>adz-Dzakhiirotun Nafiisah Fii Ahkamil Ibaadaat</em> Jilid 1, yang ditulis oleh al-Ustadz Abul Harits Kholiiful Hadi <em>hafidzohulloh</em>, dengan beberapa perubahan susunan paragraf untuk mempermudah memahami.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: times new roman;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 255, 255);font-size:85%;" >Sumber: http://ummushilah.0fees.net/wordpress/?p=1062</span></div>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-69399409506700140842010-01-07T22:54:00.000-08:002010-01-07T23:00:50.697-08:00Tips Menghindari Bau Apek pada Baju<a style="font-family: lucida grande;" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiswsdkfD3PUSFzRiy4c1T5a-2rpn58cg_TJUJxSKlNVICgGFNQ3opHO6Lx0LzYFcrVRA_FAzol60O0c5UdNAYn04By9NSIUsbcewXTV1rCmaZePNKUjiw08lms7R3dVGttHdLiiHKFFAA/s1600-h/images.jpeg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 119px; height: 119px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiswsdkfD3PUSFzRiy4c1T5a-2rpn58cg_TJUJxSKlNVICgGFNQ3opHO6Lx0LzYFcrVRA_FAzol60O0c5UdNAYn04By9NSIUsbcewXTV1rCmaZePNKUjiw08lms7R3dVGttHdLiiHKFFAA/s400/images.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5424260231448961426" border="0" /></a><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51); font-family: lucida grande;font-size:100%;" ><br />Aktivitas atau kegiatan yang banyak kadang membuat kita gak perhatian dengan lingkungan kita sendiri, bahkan pada pakaian yang selalu melekat pada diri kita. Bersih atau kotor, gak peduli diletakkan dimana, kadang malah ditumpuk jadi satu di sudut kamar atau bahkan di dalam lemari. Padahal hal itu bias membuat pakaian kita berjamur karena udara lembab dan pengab.<br /><br />Udara segar sangat baik untuk pakaian kita, karena pakaian juga perlu bernafas seperti kita lho. Maksudnya pakaian juga butuh udara yang segar dan selalu berganti agar kondisinya bagus dan gak bau apek. Duz, gimana donk caranya? Nah coba aja nih tips berikut: (^^)<br /><br /></span><ul style="color: rgb(51, 255, 51); font-family: lucida grande;font-family:georgia;"><li><span style="font-size:100%;">Hindari mencampur/menumpuk pakaian yang masih agak basah dengan yang sudah kering benar setelah mengangkatnya dari jemuran</span></li><li><span style="font-size:100%;">Pakaian yang belum kering benar jangan langsung disetrika karena dapat menimbulkan bau yang gak enak dan kalau disimpan di lemari akan menyebabkan bau apek. Sebaiknya pakaian tersebut kita jemur lagi esoknya atau dikeringanginkan pada suhu kamar dalam semalam.</span></li><li><span style="font-size:100%;">So sebelum kita menyimpan pakaian tersebut ke dalam lemari, pastikan dalam keadaan bersih dan benar-benar kering..!</span></li><li><span style="font-size:100%;">Berikan ruang bernafas bagi koleksi pakaian kita. Jika akan menyimpannya dalam waktu yang lama, masukkan saja dalam kardus atau plastic yang telah diberi lubang agar pakaian kita bias bernafas. By the way, lemari yang paling baik bagi pakaian adalah yang terbuat dari kayu lho. Selain pakaian kita bias disimpan lebih rapi, kita juga gak perlu menyiapkan lubang khusus untuk bernafas.</span></li><li><span style="font-size:100%;">Perhatikan suhu ruangan tempat menyimpan pakaian. Jangan menyimpan kardus berisi pakaian di ruangan yang sangat lembab karena kondisi tersebut juga bias menyebabkan pakaian kita jadi apek.</span></li><li><span style="font-size:100%;">Tahukah kamu..? kalo noda makanan atau keringat dari baju yang tersimpan di lemari bias menimbulkan ngengat yang menyebabkan pakaian kita berlubang…. So periksa ulang lemari kita n keluarkan pakaian kotor atau lembab karena keringat dari sana lalu bersihkan..!</span></li><li><span style="font-size:100%;">Terakhir, jangan lupa beri kamper pada lemari pakaian kita agar aroma lemari kita menjadi segar dan ngengat jadi ngaciiiir…</span></li></ul><span style="color: rgb(51, 255, 51); font-family: lucida grande;font-size:100%;" ><br />Nah..sekarang selamat mencoba dan menikmati pakaian yang selalu bersih dan segar. Walaupun kegiatan kita bejibun, pakaian gak akan bau apek n aktivitas kita jadi bertambah semangat….!<br />Bukankah muslim yang baik yang selalu bersemangat dan berpenampilan menyegarkan?? ^^<br /><br /><span style="color: rgb(153, 255, 153);font-size:85%;" >Referensi: Majalah Elfata Edisi 6 Volume 06 Th.2006 dan detik.com</span><br /></span>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-33657126363005709552010-01-07T22:35:00.000-08:002010-01-07T22:53:58.091-08:00Antara Hati dan Lisan<span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:100%;" ><a style="font-family: times new roman;" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv3KhWbqHnBzo6OWUnlNc7BheQnN2PjsQ9BrZ-_x6ddZgN9KSntI0A7Xg0KnY8AnDWlGL0gEo-HQyDe6UR-dx4IIPdEqBPesWrDj8SOI1EFhZv2pRbaYtJ3H0CVb_HcIHs3NWMnSi6lHI/s1600-h/deni-triwardana-hati-kotor.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 200px; height: 152px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv3KhWbqHnBzo6OWUnlNc7BheQnN2PjsQ9BrZ-_x6ddZgN9KSntI0A7Xg0KnY8AnDWlGL0gEo-HQyDe6UR-dx4IIPdEqBPesWrDj8SOI1EFhZv2pRbaYtJ3H0CVb_HcIHs3NWMnSi6lHI/s200/deni-triwardana-hati-kotor.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5424258297912380546" border="0" /></a>
<br /></span><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link style="font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);" rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Ckomp8%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C04%5Cclip_filelist.xml"><span style="font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);font-size:100%;" ><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="State"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype></span><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);"><span style="line-height: 115%;font-size:100%;" >
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);"><span style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Suatu hari aku berselisih dengan salah seorang yang kucintai. Kami ribut mengenai hal sepele sebenarnya, tapi dari yang sepele itu ternyata meninggalkan luka yang lumayan dalam di hati masing-masing. Kalo dipikir-pikir, kejadian itu jika diambil hikmahnya adalah karena kurangnya akhlak yang baik dalam bertutur kata dan saling menasehati serta kewara’an (kehati-hatian) dalam menjaga kehormatan saudaranya yang lain. Hal ini juga baru kusadari ketika setelah kejadian itu kutemukan (gak sengaja mbaca) artikel pada sebuah majalah yang isinya sangat menyentuh hati dan menyadarkan diri ini yang masih sangat faqir akan ilmu… Semoga artikel yang lalu aku tuliskan ini juga dapat bermanfaat buat kalian semua. Amin.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 115%;">Salah Kata Salah Cinta<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);"><span style="font-size:100%;"><i style=""><span style="line-height: 115%;">Biasakanlah diam, karena dapat memberimu kebeningan cinta, dan menjagamu dari akibat yang jelek, memakaikan pakaian kewibawaan padamu, dan mencukupkan bagimu bahan untuk beralasan,” kata ahli balaghah.<o:p></o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);"><span style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Rasa cinta tak <st1:state st="on"><st1:place st="on">kan</st1:place></st1:state> tumbuh dengan indah tanpa dipelihara. Menjaga kata-kata yang tepat, santun, dan tak menyakitkan hati. Cinta akan terpelihara, rasa simpati akan terus tertanam dalam dada dan kebencian akan sirna. Menjaga kata-kata tentu hal yang layak untuk dilakukan, terlebih syariat Islam yang mulia mengajarkan kita untuk selalu berhati-hati dalam berkata. Rosululloh Shollallohu ‘Alayhi<span style=""> </span>Wasallam pernah bersabda,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);"><span style="line-height: 115%;font-size:100%;" >“Sesungguhnya seorang hamba berkata-kata dengan sebuah perkataan yang diridhai Alloh tanpa ia sadari Alloh mengangkat derajatnya karena kata-katanya itu. Dan sesungguhnya seorang hamba berkata-kata dengan sebuah kata yang dimurkai Alloh tanpa ia sadari Alloh memasukkannya ke neraka Jahannam karena kata-kata tersebut.” (HR. Bukhori)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);"><span style="font-size:100%;"><st1:place st="on"><span style="line-height: 115%;">Para</span></st1:place></span><span style="line-height: 115%;font-size:100%;" > ulama salaf adalah teladan indah dalam berkata-kata. Tentu saja, mereka semua melakukannya dalam rangka mencontoh Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alayhi Wasallam, misalnya seorang ulama yang bernama ar Rabi’ bin Khutsaim. Kawan karibnya mengisahkan tentangnya, “Selama 20 tahun aku menemani Ar Rabi’ bin Khutsaim, aku tidak pernah mendengar ia berkata-kata yang aib.” Sebuah prestasi luar biasa dalam mengendalikan lidah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);"><span style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Az Zamakhsyari bilang, “Sebaik-baik lidah adalah yang terpelihara dan sebaik-baik perkataan adalah yang tertimbang, maka berkatalah jika engkau ingin berkata dengan lebih baik daripada diam, dan hiasilah perkataanmu dengan kewibawaan dengan cara yang baik.”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 115%;">Sebagian ahli hikmah menasehatkan, “Ikatlah lidahmu kecuali untuk suatu kebenaran yang ingin kau jelaskan atau kebatilan yang ingin kau tolak atau kenikmatan yang ingin kau sebutkan.”<o:p></o:p></span></b></span></p> <span style="line-height: 115%; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);font-family:";font-size:100%;" >Kata yang tidak tertimbang dengan baik, tak hanya mengakibatkan hati orang yang dicinta sakit, bahkan bias memudarkan perasaan cinta itu sendiri. Perkataan yang tak terkontrol hanya berakibat kesengsaraan. Di sisi yang lain, seorang yang dicinta bukanlah </span><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link style="font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);" rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Ckomp8%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C05%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--><span style="line-height: 115%; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);font-family:";font-size:100%;" >pribadi yang sempurna.</span><span style="font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);font-size:100%;" >
<br /></span><span style="line-height: 115%; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);font-family:";font-size:100%;" >
<br /></span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);font-family:times new roman;"><span style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Ia hanyalah manusia biasa yang tak luput dari salah dan lupa. Oleh karena itu, sikapilah kesalahannya dengan benar. Memaafkan adalah perbuatan yang terpuji dan mengundang bertambahnya rasa cinta. Lihatlah sikap para ulama dalam menyikapi kesalahan teman-teman mereka.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);font-family:times new roman;"><span style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Ibnu Atsir bercerita tentang pribadi Sholahuddin Al Ayubi, “Beliau itu rahimahulloh lemah lembut, berakhlak baik, rendah hati, sabar dalam menghadapi apa yang tidak ia sukai, banyak melupakan kesalahan teman-temannya, mendengar dari salah satu dari mereka apa yang tidak ia suka dan tidak ia ketahui, tapi air mukanya tidak berubah sama sekali.”<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);font-family:times new roman;"><span style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Jika memaafkan dan pura-pura tidak tahu termasuk sikap terpuji, maka orang yang layak untuk dimaafkan kesalahannya adalah orang-orang yang kita kenal dengan kasih sayang. Jika kita menegur teman-teman dengan kasar pada setiap kesalahan yang muncul dari mereka, maka kita akan kehilangan semua teman kita. Dan tidak tersisa satu orang pun yang lepas dari celaan kita di muka bumi kecuali diri kita sendiri.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);font-family:times new roman;"><span style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Tidak layak mengumbar kesalahan teman atau saudara tercinta, karena hal tersebut adalah bentuk kebodohan. Disebutkan dalam Uyunul Akhbar, “Orang yang lebih berani mengumbar aib orang ketika mereka jauh darinya adalah orang yang memiliki aib itu sendiri.”<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);font-family:times new roman;"><span style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Imam Syafi’I juga mengatakan, “Seseorang meskipun berakal dan wara’, tapi kewara’annya menyibukkannya untuk mengumbar aib orang lain maka ia layaknya orang sakit tapi ia sibuk mengurusi sakitnya orang banyak.”<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);font-family:times new roman;"><span style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Al Muhallab berpesan, “Sebaik-baik majelis adalah yang memiliki visi jauh ke depan dan banyak faedahnya.”<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);font-family:times new roman;"><span style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Menjaga kata dan memaafkan kesalahan adalah resep mujarab penumbuh rasa cinta. Buktikan saja!<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"><u><span style="line-height: 115%;">Elfata Edisi 06 Volume 08 Th 2008<o:p></o:p></span></u></span></p><div style="text-align: justify; font-family: times new roman; color: rgb(255, 255, 204);"><span style="font-size:100%;">
<br /></span><span style=";font-size:100%;" >Semoga kita dapat menjaga lisan dan hati kita dalam menyampaikan nasehat, mengikuti teladan Rosululloh Shallallohu 'Alayhi Wasallam dan pengikutnya yang istiqomah hingga akhir hayat. Amin.</span><span style="font-size:100%;">
<br /></span></div>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-27452656992478757082009-12-11T01:27:00.000-08:002009-12-11T01:28:34.238-08:00Bagaimana Menentukan Masa Subur?<p style="color: rgb(255, 255, 255);">Penyusun: Ummu Salamah</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">Masa subur adalah suatu masa dalam siklus menstruasi perempuan dimana terdapat sel telur yang matang yang siap dibuahi, sehingga bila perempuan tersebut melakukan hubungan seksual maka dimungkinkan terjadi kehamilan.</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"><span id="more-19"></span> Siklus menstruasi dipengaruhi oleh hormon seks perempuan yaitu esterogen dan progesteron. Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan fisiologis pada tubuh perempuan yang dapat dilihat melalui beberapa indikator klinis seperti:</p> <ol style="color: rgb(255, 255, 255);"><li>Perubahan suhu basal tubuh.</li><li>Perubahan sekresi lendir leher rahim (serviks).</li><li> Perubahan pada serviks.</li><li>Panjangnya siklus menstruasi (metode kalender).</li><li>Indikator minor kesuburan seperti nyeri perut dan perubahan payudara.</li></ol> <blockquote style="color: rgb(255, 255, 255);"><p><em><strong>Ukhtiy harus tahu!</strong></em></p> <p><em>seorang laki-laki selalu dalam keadaan subur, sedangkan kesuburan perempuan terjadi dalam suatu siklus.</em></p></blockquote> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">Melalui pengalaman, fase subur dan fase tidak subur dalam siklus menstruasi dapat dinilai secara akurat dan pengetahuan ini dapat digunakan untuk merencanakan kehamilan dan menghindari kehamilan. Metode yang paling efektif adalah dengan menggunakan pendekatan berbagai indikator biasanya perubahan suhu yang dikombinasikan dengan perubahan lendir serviks. Indikator-indikator ini secara ilmiah telah terbukti merefleksikan perubahan hormonal dan status kesuburan secara akurat.</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">Selain suhu dan perubahan lendir serviks, ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengetahui masa subur wanita, yaitu: indikator perubahan pada serviks, Metode Kalender, dan Indikator Minor Kesuburan.</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">Dengan mengetahui masa subur, ini akan bermanfaat bagi pasangan yang bermasalah dalam mendapatkan keturunan, yaitu dengan cara:</p> <ol style="color: rgb(255, 255, 255);"><li>Menilai kejadian dan waktu terjadinya ovulasi.</li><li>Memprediksikan hari-hari subur yang maksimum.</li><li>Mengoptimalkan waktu untuk melakukan hubungan seksual untuk mendapatkan kehamilan.</li><li>Membantu mengindentifikasi sebagian masalah infertilitas.</li></ol> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">Dalam kesempatan ini, kita hanya akan membahas cara menentukan masa subur melalui perubahan lendir serviks.</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">Perubahan lendir serviks dapat diamati melalui vulva (alat kelamin luar) dan dicatat setiap hari. Perubahan lendir dapat juga diamati pada serviks dimana lendir tersebut akan muncul sehari sebelum muncul di vulva. Perubahan ini mungkin dikaburkan dengan adanya cairan sperma, spermisida atau infeksi vagina.</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"><strong>Lendir serviks ini dapat dikenali dengan rasa/sensasi, penampakan, dan tes dengan jari tangan.</strong></p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">Sensasi</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">Sensasi sangat penting dan sering merupakan hal tersulit untuk dipelajari. Ada atau tidaknya lendir dikenali dengan sensasi pada vulva. Sensasi mungkin merupakan rasa yang jelas tentang kering, lembab, lengket, basah, licin, atau lubrikasi.</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">Penampakan</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">Kertas tisu putih dan lembut diusapkan pada vulva. Tisu akan basah dan bila ada lendir serviks, lendir akan terlihat menggumpal pada tisu. Warna lendir dicatat, mungkin berwarna putih, krem, buram, atau transparan. Lendir sering terlihat pula pada celana dalam, dalam kondisi kering sehingga karakteristiknya telah berubah</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">Tes Jari</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">Tes ini dapat dilakukan pada lendir yang terdapat di atas tisu dengan cara mengambil lendir tersebut dengan ujung jari telunjuk dan ibu jari. Dengan perlahan, jari telunjuk ditarik, untuk melihat elastisitas lendir. Lendir mungkin elastis, atau mudah pecah, atau lembut, licin seperti putih telur yang mentah. Elastisitas ini dikenal dengan nama efek Spin dan menunjukkan bahwa lendir subur.</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"><strong>:: TES 1</strong></p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">Sensasi pada vulva: Lembab atau lengket.</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">Tes dengan jari:</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">Penampakan: Lendir awal sedikit tebal, putih lengket, dan cenderung berbentuk tetap.</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"><strong>:: TES 2</strong></p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">Sensasi pada vulva: Basah</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">Tes dengan jari:</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">Penampakan: Lendir pada masa transisi jumlahnya meningkat, lebih tipis, berawan, dan sedikit elastis.</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"><strong>:: TES 3</strong></p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"><em>Sensasi pada vulva:</em> Licin</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">Tes dengan jari:</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">Penampakan: Lendir dengan kesuburan tinggi jumlah banyak, tipis, transparan, elastis (seperti putih telur yang mentah).</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"><strong>Pada pemeriksaan lendir serviks ini ada beberapa yang harus diingat:</strong></p> <ol style="color: rgb(255, 255, 255);"><li>Jumlah dan kualitas lendir bervariasi pada seorang perempuan dengan perempuan lain dan pada satu siklus dengan siklus yang lain.</li><li>Setiap perubahan sensasi dan bahkan pada sejumlah kecil lendir harus diperhatikan.</li><li>Jika menemukan kesulitan dalam mendeteksi lendir dari luar, kadang-kadang lebih mudah dikenali setelah berolahraga atau setelah buang air besar.</li><li>Kegel (gerakan mengerutkan otot panggul bagian bawah seperti menahan kencing) juga kadang membantu pengeluaran lendir.</li></ol> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">Supaya lebih mudah memahami artikel ini, sebaiknya Ukhtiy membaca artikel sebelumnya yang berjudul <strong>“Lebih Dekat dengan ‘Tamu Bulanan’”</strong> karena pada artikel tersebut ada penjelasan lebih jauh tentang ovulasi dan siklus menstruasi yang berkaitan erat dengan masa subur wanita.</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"><strong>Maroji’:</strong> www.MER-C.com</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">***</p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);">Artikel www.muslimah.or.id</p>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-64923436665904785532009-12-11T00:58:00.000-08:002009-12-11T01:26:30.433-08:00MENGENAL HATI - Bagian 1 (Bab: Penciptaan Hati dan Kedudukan Hati)<div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 204);"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHEB7sAkQlEGJtbCik_CDKZZl6K2w7AuhUcMolFAAL5f5yUfETv8FW8TPSKjObO7G-J7Oz9Qoi8nK4OMP7SYO7GGS1QnjN5NYDQl0UG5NLHYrGxoEc6RH3xMfqSvFQM-ZFfFO-1iTc_ws/s1600-h/1hati.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 157px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHEB7sAkQlEGJtbCik_CDKZZl6K2w7AuhUcMolFAAL5f5yUfETv8FW8TPSKjObO7G-J7Oz9Qoi8nK4OMP7SYO7GGS1QnjN5NYDQl0UG5NLHYrGxoEc6RH3xMfqSvFQM-ZFfFO-1iTc_ws/s200/1hati.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5413902326285921650" border="0" /></a><br /><br /><span style="font-size:85%;"> </span> </div><div style="color: rgb(255, 255, 204); text-align: justify;font-family:georgia;" class="photo photo_left"><div class="photo_img"><span style="font-size:85%;">(Oleh: Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijiri hafizhahullah)<br /></span></div></div><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 204);"> <span style="font-size:85%;"><br /></span></div><div style="color: rgb(255, 255, 204); text-align: justify;font-family:georgia;"><div style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;"><b> بسم الله الرحمن الرحيم</b><br /></span></div><span style="font-size:85%;"><b><br /></b></span></div><div style="color: rgb(255, 255, 204); text-align: justify;font-family:georgia;" class="clear_left"><span style="font-size:85%;"><b style="font-family: georgia;"> </b></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;font-size:85%;" > <span style="color: rgb(255, 255, 204);">Segala puji hanya milik Allah Dzat Pencipta alam semesta. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah ke hadirat penghulu para Nabi dan rasul, kepada keluarganya, seluruh para shahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari akhir. Amma ba'du:</span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Sesungguhnya, sebagaimana tubuh itu memiliki ilmu, demikian juga hatipun memiliki ilmu; akan tetapi dari sisi ilmu yang lain.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Untuk menjelaskan pentingnya ilmu tersebut, Rosulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:</span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><br /><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><b style="font-family: georgia;">"أَلَا وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى أَلَا وَإِنَّ حِمَى اللَّهِ فِي أَرْضِهِ مَحَارِمُهُ, أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ."</b><br /><br /></span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > <span style="font-style: italic;">“Ketahuilah, sesungguhnya setiap penguasa memiliki daerah terlarang. Ketahuilah, sesungguhnya daerah terlarang Allah di bumi-Nya adalah perkara-perkara yang diharamkan oleh-Nya. Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging. Apabila dia baik, maka seluruh tubuh akan baik. Apabila dia rusak, maka seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.”</span> (Muttafaqun ‘Alaih). </span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > </span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><br /><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:</span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><br /><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><b style="font-family: georgia;">الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ</b><br /><br /></span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > <span style="font-style: italic;">"Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." </span>[Ar-Ra'd: 28]</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><br /><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span><b style="font-family: georgia;">1. Penciptaan Hati</b><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:</span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><br /><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><b style="font-family: georgia;">وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ</b><br /><br /></span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur." [An-Nahl: 78]</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > </span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><br /><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" >Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:</span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><b style="font-family: georgia;">أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الأرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لا تَعْمَى الأبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ</b><br /><br /></span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > "Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada." [Al-Hajj: 46]</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > </span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><br /><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" >Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menciptakan manusia. Manusia memiliki bagian luar dan bagian dalam. Pada bagian dalam manusia terdapat banyak anggota tubuh, yang paling pentingnya adalah jantung, hati, dan lambung.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > </span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" >Lafadz Al-Qalbu dapat disebutkan untuk dua makna :</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Pertama, (Jantung) Daging yang berbentuk sanubari, yang terletak di sebelah kiri dada. Dia adalah daging istimewa. Di bagian dalamnya terdapat rongga. Pada rongga tersebut terdapat darah hitam yang merupakan sumber dan tempat penyimpanan ruh. Darah mengalir ke dalam jantung lalu dipompa kembali dengan perantara pembuluh-pembuluh darah untuk memelihara tubuh.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > </span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" >Kedua, Lathifah Rabbaniyyah Ruhaniyyah. Dia memiliki keterikatan dengan jantung. Lathifah tersebut merupakan hakikat manusia. Dialah yang dapat memahami, mengetahui, dan mengenal. Dialah yang diberikan perintah, tuntutan, pahala, dan hukuman. Lathifah tersebut memiliki keterikatan dengan jantung.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Ruh adalah raga halus. Sumbernya adalah rongga jantung. Dia menyebar ke seluruh bagian-bagian tubuh dengan perantara pembuluh-pembuluh darah.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Dia berjalan di dalam tubuh. Pancaran cahaya kehidupan dan indera; pendengaran, penglihatan, dan penciuman berasal darinya menuju anggota-anggota tubuh, sama seperti pancaran cahaya lampu yang diedarkan di pojok-pojok rumah.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Perjalanan dan pergerakan ruh di bagian dalam tubuh manusia menyerupai pergerakan lampu di bagian sisi-sisi rumah dengan digerakkan oleh penggeraknya.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" ><br />An-Nafsu dapat diartikan sebagai dzat manusia, yaitu lathifah yang merupakan jiwa dan dzat manusia; juga dapat diartikan sebagai penghimpun kekuatan amarah dan syahwat di dalam tubuh manusia.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" ><br />Akal adalah segala sesuatu yang dipikirkan oleh manusia tentang perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan yang dapat mencacati dan menodainya; kebalikannya adalah kegilaan. Akal dapat diartikan sebagai ilmu tentang hakikat-hakikat perkara, sehingga dia menjadi suatu ungkapan tentang sifat ilmu yang tempatnya adalah hati; juga dapat diartikan sebagai lathifah yang dapat menangkap ilmu, sehingga dia menjadi sebagai hati.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" ><br /></span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan manusia, Allah menguji dan mencobanya dengan beberapa hal yang dapat mengorek kejujuran dan kedustaannya, keta’atan dan kemaksiatannya, juga kebaikan dan keburukannya.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Sehingga Allah mencampur empat unsur di dalam penciptaan dan pembentukan manusia, yaitu: Sifat-sifat binatang buas, sifat-sifat binatang ternak, sifat-sifat setan, dan sifat-sifat rabbani. Itu semua dikumpulkan di dalam hatinya.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" ><br />Manusia, dari segi amarah yang menguasainya, dia akan melakukan perbuatan-perbuatan binatang buas, seperti permusuhan, kebencian, menghujam orang-orang dengan cercaan, pukulan, dan pembunuhan.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Manusia, dari segi syahwat yang menguasainya, dia akan melakukan perbuatan-perbuatan binatang ternak, seperti kerakusan, ketamakan, doyan kawin, nafsu sex, dan lain sebagainya.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Manusia, dari segi keistimewaannya dari binatang ternak dengan akal yang dimilikinya, namun menyerupai binatang di dalam amarah dan syahwat, dia akan dirasuki sifat setan. Sehingga dia akan menjadi orang picik yang menggunakan akalnya untuk menciptakan jalan-jalan kejahatan, menggapai tujuan-tujuan dengan makar dan tipu muslihat, dan menampakkan keburukan dengan tampilan kebaikan. Itu semua adalah akhlak-akhlak setan.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Manusia, dari segi perkara rabbani yang ada di dalam jiwanya, dia akan mengaku-ngaku sifat rububiyyah (ketuhanan) bagi dirinya, mencintai kekuasaan di dalam segala perkara, suka bertindak sewenang-wenang di dalam segala urusan, egois terhadap kepemimpinan, dan lepas dari tali peribadatan dan sikap tawadhu’. Dia juga akan mengaku-ngaku mengetahui hakikat segala perkara. </span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Padahal mengetahui seluruh hakikat dan menguasai seluruh makhluk adalah termasuk di antara sifat-sifat rububiyyah; dan di dalam jiwa manusia terdapat ketamakan akan hal tersebut.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" ><br />Di dalam setiap jiwa manusia terdapat noda kotoran dari keempat sifat-sifat tersebut, sehingga mengenal hati dan hakikat sifat-sifatnya merupakan landasan agama dan asas jalannya orang-orang yang melangkah.<br />Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" ><br /></span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > <span style="font-style: italic;">"(Dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun." </span>[An-Nuur: 40]</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" ><br />Hati dapat tenggelam di dalam perkara yang menguasainya seperti sesuatu yang dia suka, dia benci, dan dia takuti.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Sesuatu yang dia suka akan terus dia cari; sesuatu yang dia benci akan terus dia lawan; dan sesuatu yang takuti akan terus dia hindari.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Rasa harap selalu bergantung dengan sesuatu yang disukai; dan rasa takut selalu bergantung dengan sesuatu yang dibenci.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Tidak ada yang dapat mendatangkan kebaikan-kebaikan dan segala sesuatu yang disukai kecuali Allah; dan tidak ada yang dapat menghilangkan keburukan-keburukan dan segala sesuatu yang dibenci kecuali Allah. Allah Maha Mengetahui di mana Dia menjadikan risalah-Nya.<br />Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:</span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><br /><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><b style="font-family: georgia;">وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلا كَاشِفَ لَهُ إِلا هُوَ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلا رَادَّ لِفَضْلِهِ يُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ</b><br /><br /></span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > <span style="font-style: italic;">"Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."</span> [Yunus: 107]</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span><b style="font-family: georgia;"><br /><br />2. Kedudukan Hati</b><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:</span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><br /><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><b style="font-family: georgia;">إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ</b><br /><br /></span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > "Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya." [Qaaf: 37]</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" ><br /><br />Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:</span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><br /><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><b style="font-family: georgia;">"أَلَا وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى أَلَا وَإِنَّ حِمَى اللَّهِ فِي أَرْضِهِ مَحَارِمُهُ, أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ."</b><br /><br /></span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > <span style="font-style: italic;">“Ketahuilah, sesungguhnya setiap penguasa memiliki daerah terlarang. Ketahuilah, sesungguhnya daerah terlarang Allah di bumi-Nya adalah perkara-perkara yang diharamkan oleh-Nya. Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging. Apabila dia baik, maka seluruh tubuh akan baik. Apabila dia rusak, maka seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.” </span>(HR. Bukhari no. 52. Imam Muslim no. 1599).<br /><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" >Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan kelebihan kepada manusia dan memuliakan-nya atas kebanyakan makhluk-Nya, yaitu dengan memberikannya kemampuan untuk mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mengenal Allah merupakan keindahan, kesempurna-an, kebanggaan, kebahagiaan, dan ketenteraman manusia di dunia. Juga bekal dan tabungannya di akhirat.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" > </span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Manusia hanya mampu mengenal Allah dengan hatinya, bukan dengan anggota tubuh yang lain. Hatilah yang mengenal Allah; dialah yang dekat kepada Allah; dialah yang beramal karena Allah; dialah yang berjalan menuju Allah; dan dialah yang mengetahui apa-apa yang ada di sisi Allah. Adapun anggota-anggota tubuh lainnya hanyalah pengikut, pelayan, dan alat bantu baginya.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Hati mempergunakan dan memperkerjakan anggota-anggota tubuh layaknya seorang majikan memperkerjakan seorang budak; layaknya seorang pemimpin memperkerjakan rakyat; dan layaknya seorang manusia mempergunakan alat bantu.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Hatilah yang diterima di sisi Allah apabila dia selamat dari peribadatan kepada selain Allah. Hati pula yang terhalangi dari Allah apabila dia tenggelam di dalam peribadatan kepada selain Allah. </span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Dialah yang berbahagia dengan kedekatannya kepada Allah, sehingga dia beruntung apabila dia membersihkannya. Dia pula yang merugi dan sengsara apabila dia mengotorinya dan menghinakannya.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Dialah yang patuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala pada hakikatnya. Adapun amal-amal ibadah dan tingkah laku yang keluar dari anggota-anggota tubuh adalah cahaya dan pengaruh hati.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Kebaikan-kebaikan bagian luar manusia dan kejelekan-kejelekannya akan nampak terlihat tergantung dengan cahaya dan kegelapan yang ada di dalam hati, karena setiap bejana akan meneteskan apa yang ada di dalamnya. Hati sama seperti tungku yang akan mendidihkan apa yang ada di dalamnya.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" > </span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Kebaikan dunia dan kerusakannya tergantung dengan aktifitas manusia di dalam kehidupan, karena dia adalah jantung dunia dan penghuninya. Kebaikan tubuh manusia dan kerusakan-nya tergantung dengan kebaikan hati dan kerusakannya pula, sebagaimana Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:</span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><br /><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><b style="font-family: georgia;">"أَلَا وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى أَلَا وَإِنَّ حِمَى اللَّهِ فِي أَرْضِهِ مَحَارِمُهُ, أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ."</b><br /><br /></span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > <span style="font-style: italic;">“Ketahuilah, sesungguhnya setiap penguasa memiliki daerah terlarang. Ketahuilah, sesungguhnya daerah terlarang Allah di bumi-Nya adalah perkara-perkara yang diharamkan oleh-Nya. Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging. Apabila dia baik, maka seluruh tubuh akan baik. Apabila dia rusak, maka seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.”</span> (HR. Bukhari no. 52. Imam Muslim no. 1599) </span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" ><br />Apabila manusia dapat mengenal hatinya, pasti dia dapat mengenali dirinya. Apabila dia telah mengenal dirinya, niscaya dia dapat mengenal Rabbnya.[1] Namun, apabila manusia bodoh terhadap hatinya, maka diapun akan bodoh terhadap dirinya. Apabila dia bodoh terhadap dirinya, sudah pasti dia bodoh terhadap Rabbnya. Barangsiapa yang mengenal Rabbnya, pasti dia dapat mengenal segala sesuatu. </span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Namun, barangsiapa yang bodoh terhadap Rabbnya, dia pasti bodoh terhadap segala sesuatu.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Barangsiapa yang bodoh terhadap hatinya, maka dia lebih bodoh terhadap yang lainnya. Kebanyakan manusia bodoh terhadap hati mereka, diri mereka sendiri, dan bahkan terhadap Rabb mereka. Hatinya telah dibatasi antara mereka dan antara diri-diri mereka, karena sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:</span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><br /><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><b style="font-family: georgia;">يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ</b><br /><br /></span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > "Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu [2]. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya [3] dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan." [Al-Anfaal: 24]</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" ><br />Pembatasan hati adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala menghalanginya dari melihat Allah, muraqabah terhadap-Nya, dan mengenal nama-nama dan sifat-sifat-Nya.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Terkadang hati terjerumus ke tempat yang serendah-rendahnya dan terus turun sampai pada tingkatan para setan; dan terkadang dia meningkat ke tempat yang setinggi-tingginya dan terus naik sampai kepada alam para malaikat yang didekatkan kepada Allah. Demikianlah dia berbolak-balik di antara dua jari dari jari-jari Ar-Rahmaan.[4] </span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Kebutuhan hati terhadap mengenal Allah, nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan perbuatan-perbuatan-Nya adalah lebih besar daripada kebutuhan tubuh terhadap makanan dan minuman.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Perbandingan kebutuhan hati terhadap keimanan dan mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kebutuhan tubuh terhadap makanan dan minuman adalah seperti perbandingan gunung dan semut merah yang kecil, juga seperti perbandingan lautan dan setetes air.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menciptakan tiga wadah penting di dalam tubuh setiap manusia, yaitu: Otak, hati, dan lambung.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" > </span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Otak adalah wadah untuk akal dan ilmu. Hati adalah wadah untuk keimanan dan tauhid. Sedangkan lambung adalah wadah untuk makanan dan minuman. Masing-masing wadah akan mendapatkan makanannya dan kamupun akan mendapatkan hasilnya.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" > </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Hati adalah tempat keimanan, tashdiq (kepercayaan), keyakinan, pengagungan, rasa takut, rasa tawakkal, rasa cinta, rasa tenteram, mengenal, patuh, dan berserah diri terhadap Rabb Pencipta alam semesta.</span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" > </span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Oleh karena itu, hati telah menjadi pusat perhatian Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap seorang hamba, sebagaimana Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:</span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><br /><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><b style="font-family: georgia;">"إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ."</b><br /><br /></span> <span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > <span style="font-style: italic;">“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa-rupa kalian juga harta-benda kalian, melainkan Allah melihat hati-hati kalian juga amal-perbuatan kalian.” (HR. Muslim no. 2564).</span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:georgia;" ><br /> </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 204);font-family:georgia;font-size:85%;" > Sumber ilmu yang dapat mewariskan amal perbuatan dan mendatangkan kekhusu’an hati, rasa takut, rasa cinta, kedekatan, rasa tenteram, dan terus ta’at terhadap Rabbnya adalah ilmu tentang Allah, yaitu mengenal nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, karunia-karunia-Nya, kenikmatan-kenikmatan-Nya,</span><span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(255, 255, 204);"> dan sifat-sifat kemulian dan keindahan-Nya; lalu mengenal janji dan ancaman-Nya, yaitu kenikmatan surga yang telah Allah persiapkan untuk orang-orang yang bertakwa dan siksa api neraka yang telah Allah persiapkan untuk orang-orang yang jahat.</span><br /><br />Selanjutnya adalah ilmu tentang hukum-hukum Allah dan perkara-perkara yang Allah cintai dan Allah ridhoi dari seorang hamba seperti perkataan, amal perbuatan, keadaan, ataupun keyakinan. Dia terus istiqamah terhadap ilmu tersebut sampai dia mati.<br /><br />Barangsiapa yang tidak mendapatkan ilmu yang bermanfaat itu, maka dia akan terjerumus di dalam empat hal yang Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam memohon perlindungan darinya, beliau bersabda:<br /><b><br />"اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا."<br /></b><br />“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak pernah khusyu’, dari jiwa yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak pernah dikabulkan.” (HR. Muslim no. 2722).<br /><br />Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya [5]; Allah menciptakan hati untuk manusia yang dengannya dia dapat mengetahui banyak hal; Allah menciptakan mata untuk manusia yang dengannya dia dapat melihat banyak hal; Allah menciptakan telinga untuk manusia yang dengannya dia dapat mendengar banyak suara; dan Allah menciptakan akal untuk manusia yang dengannya dia mengerti banyak hal.<br /><br />Demikian juga Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menciptakan seluruh anggota tubuh manusia untuk suatu perkara dan suatu pekerjaan. Tangan untuk bertindak, kaki untuk berjalan, lidah untuk berucap, mulut untuk makan, hidung untuk mencium, begitu juga seluruh anggota tubuh bagian luar dan bagian dalam, masing-masing memiliki tugas dan hikmah.<br /><br />Apabila manusia menggunakan anggota tubuh itu sesuai dengan tujuan penciptaannya, maka itulah kebenaran. Perbuatan itu pantas dan layak bagi anggota tubuh tersebut, bagi Rabb Penciptanya, dan bagi sesuatu yang dikerjakan.<br /><br />Namun, apabila dia tidak menggunakan anggota tubuh itu pada haknya bahkan membiar-kannya sia-sia, maka itulah kerugian, dan pemiliknya adalah orang yang tertipu. Apabila dia menggunakannya tidak sesuai dengan tujuan penciptaannya, maka itulah kesesatan dan kebinasaan, dan pemiliknya termasuk di antara orang-orang yang merubah kenikmatan Allah menjadi kekufuran.[6]<br /><br />Hati adalah pemimpin, penguasa, dan pengendali anggota tubuh. Pikiran bagi hati laksana pendengaran bagi telinga.<br /><br />Kebaikan, hak, dan tujuan penciptaan hati adalah untuk memikirkan banyak hal:<br />Sehingga dia mengenal Rabbnya, Dzat yang disembahnya, dan Dzat Penciptanya; dia mengetahui apa yang bermanfaat dan yang bermudharat baginya; dia mengetahui apa yang baik dan yang merusak dirinya; dan dia juga mengetahui sebab-sebab keselamatan dan sebab-sebab kebinasaan. Dia dapat membedakan antara ini dan itu. Dia dapat memilih apa yang bermanfaat dan baik bagi dirinya. Dia berpegang dengan tali Allah dan tidak menoleh kepada selain-Nya.<br /><br />Manusia berbeda-beda dalam penciptaannya dan berbeda-beda dalam memikirkan banyak hal. Ada yang sempurna, ada juga yang kurang. Ada yang memikirkan banyak hal, ada juga yang sedikit. Ada yang baik pikirannya, ada juga yang buruk.<br /><br />Apabila seorang hamba beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan kemuliaan kepada hatinya dengan sepuluh kemuliaan:<br /><br /><b>Pertama: Kehidupan</b>, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br /><b><br />أَوَمَنْ كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَاهُ وَجَعَلْنَا لَهُ نُورًا يَمْشِي بِهِ فِي النَّاسِ كَمَنْ مَثَلُهُ فِي الظُّلُمَاتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِنْهَا كَذَلِكَ زُيِّنَ لِلْكَافِرِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ<br /></b><br />"Dan apakah orang yang sudah mati [7] kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan." [Al-An’aam: 122]<br /><br />Barangsiapa yang menghidupkan tanah yang mati, maka tanah itu menjadi miliknya.[8] Begitu juga Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menciptakan hati dan memberikan cahaya keimanan di dalamnya, maka tidak boleh memberikan bagian dari hati itu kepada selain-Nya.<br /><br /><b>Kedua: Penawar</b>, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br /><br />"Serta melegakan hati orang-orang yang beriman." [At-Taubah: 14]<br /><br />Madu adalah penawar tubuh; keimanan adalah penawar hati; dan ilmu adalah penawar kebodohan.<br /><br /><b>Ketiga: Kesucian</b>. Tukang emas atau perak, apabila dia membersihkan emas sekali, dia tidak akan memasukkannya ke dalam api. Begitu juga Allah Subhanahu wa Ta’ala, apabila Dia membersihkan hati-hati kaum mukminin, Dia tidak akan memasukkan mereka ke dalam api neraka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br /><b><br />إِنَّ الَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصْوَاتَهُمْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ أُولَئِكَ الَّذِينَ امْتَحَنَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَى لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ<br /></b><br />"Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar." [Al-Hujuraat: 3]<br /><br /><b>Kempat: Hidayah</b>, Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br /><br />"Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya dia akan memberi petunjuk kepada hatinya." [At-Taghaabun: 11]<br /><br /><b>Kelima: Keteguhan iman</b>. Sesungguhnya kertas, apabila telah dituliskan ayat Al-Qur’an di dalamnya, maka tidak boleh membakarnya. Begitu juga hati seorang mukmin, apabila telah ditanamkan keimanan di dalamnya, maka tidak boleh membakarnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br /><b><br />لا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الإيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُولَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ<br /></b><br />"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Meraka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan [9] yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung." [Al-Mujaadilah: 22]<br /><br /><b>Keenam: Ketenangan</b>, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br /><b><br />هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا<br /></b><br />"Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi [10] dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana." [Al-Fath: 4]<br /><br /><b>Ketujuh: Persatuan</b>, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br /><b><br />وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ<br /></b><br />"Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman) [11]. Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana." [Al-Anfaal: 63]<br /><br /><b>Kedelapan: Ketenteraman</b>, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br /><b><br />الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ<br /></b><br />"Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." [Ar-Ra’d: 28]<br /><br /><b>Kesembilan: Rasa cinta</b>, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br /><b><br />وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الأمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الإيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ<br /></b><br />"Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus." [Al-Hujuraat: 7]<br /><br /><br />Abu Abdillah (on Facebook-dg editing ttt)<br /><br />Bersambung, insya Allah.<br /></span><span style="font-size:85%;"> --------------------------</span><wbr><span style="font-size:85%;">--------------<br /></span><span style="font-size:78%;">Foot note:<br /><br />[1] Lihat Majmu' Al-Fatawa: 9/295. Al-Hawi Lil-Fatawa karya Imam As-Suyuthi: 3/357. Iqazh Al-Himam Syarh Matan Al-Hikam: 1/2. Ihya 'Ulum Ad-Din: 2/431. Al-Fatawa Al-Haditsiyyah karya Ibnu Hajar Al-Haitsami: 1/677. Maksudnya adalah barangsiapa yang mengenal kelemahan, kefakiran, kelalaian, kerendahan, dan rasa takut yang ada pada dirinya sendiri, maka dia akan mengenal sifat-sifat kemuliaan dan keindahan Rabbnya sebagaimana yang layak untuk-Nya. Sehingga diapun terus-menerus mengawasinya hingga dibukakan baginya pintu penyaksian-Nya. Diapun termasuk di antara orang-orang special yang dipenuhi sifat makrifatullah dan dipakaikan pakaian kekhilafahan-Nya.<br /><br />[2] Maksudnya: menyeru kamu berperang untuk meninggikan kalimat Allah yang dapat membinasakan musuh serta menghidupkan Islam dan muslimin. juga berarti menyeru kamu kepada iman, petunjuk jihad dan segala yang ada hubungannya dengan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.<br /><br />[3] Maksudnya: Allah-lah yang menguasai hati manusia.<br /><br />[4] Diriwayatkan dari Abdullah bin ’Amr bin Al-‘Ash Radhiyallahu Anhuma, dia berkata bahwasanya dia telah mendengar Rosulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:<br /><b><br />«إِنَّ قُلُوبَ بَنِى آدَمَ كُلَّهَا بَيْنَ إِصْبَعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ الرَّحْمَنِ كَقَلْبٍ وَاحِدٍ يُصَرِّفُهُ حَيْثُ يَشَاءُ». ثُمَّ قَالَ: «اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ».<br /></b><br />"Sesungguhnya hati-hati anak Adam (manusia) berada di antara jari-jari Ar-Rahman seperti satu hati. Dia membolak-balikkanya sebagaimana Dia kehendaki." Lalu beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam berdoa, "Ya Allah, wahai Dzat yang Maha membolak-balikkan hati, palingkanlah hati-hati kami di atas keta'atan-Mu." (HR. Imam Muslim no. 6921)<br /><br />[5] Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:<br /><b><br />{لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ}<br /></b><br />((Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.)) [At-Tiin: 4]<br /><br />[6] Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:<br /><b><br />{أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ بَدَّلُواْ نِعْمَةَ اللّهِ كُفْرًا وَأَحَلُّواْ قَوْمَهُمْ دَارَ الْبَوَارِ}<br /></b><br />((Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan?)) [Ibrahim: 28]<br /><br />[7] Maksudnya ialah orang yang telah mati hatinya yakni orang-orang kafir dan sebagainya.<br /><br />[8] Shahih, Sunan Abu Daud no. 3075.<br /><br />[9] Yang dimaksud dengan pertolongan ialah kemauan bathin, kebersihan hati, kemenangan terhadap musuh dan lain-lain.<br /><br />[10] Yang dimaksud dengan tentara langit dan bumi ialah penolong yang dijadikan Allah untuk orang-orang mukmin seperti malaikat-malaikat, binatang-binatang, angin taufan dan sebagainya<br /><br />[11] Penduduk Madinah yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj selalu bermusuhan sebelum nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam hijrah ke Madinah dan mereka masuk islam, permusuhan itu hilang.</span> </div>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-62174747785810676522009-11-27T22:35:00.000-08:002009-11-27T22:48:25.044-08:00Ibadah 500 Tahun Hanya Sebanding dengan Satu Kenikmatan<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG3g9yBk1NxNonOjprOmDE3qqZjNVNTLjKwfcpBhuSwYhgJg5b9hUZV5IVAvezI1SipCdqv0wUBkZ96Edv6i9RzocuWWXxPPYA9kb87o_XVE8O0i5KjpXCrdrQggtPdvI9KUgc_Ju4_k4/s1600/000rose.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5409042643176154146" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 140px; CURSOR: hand; HEIGHT: 93px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG3g9yBk1NxNonOjprOmDE3qqZjNVNTLjKwfcpBhuSwYhgJg5b9hUZV5IVAvezI1SipCdqv0wUBkZ96Edv6i9RzocuWWXxPPYA9kb87o_XVE8O0i5KjpXCrdrQggtPdvI9KUgc_Ju4_k4/s400/000rose.jpg" border="0" /></a><br /><div align="justify"><span style="font-family:times new roman;color:#ffcccc;">Dari Jabir bin abdulloh rodhiallohu’anhu berkata, Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam keluar menuju kami lalu bersabda, ‘Baru saja kekasihku Malaikat Jibril keluar dariku dia memberitahu, ‘Wahai Muhammad, Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran. Sesungguhnya Alloh memiliki seorang hamba di antara sekian banyak hambaNya yang melakukan ibadah kepadaNya selama 500 tahun, ia hidup di puncak gunung yang berada di tengah laut. Lebarnya 30 hasta dan panjangnya 30 hasta juga. Sedangkan jarak lautan tersebut dari masing-masing arah mata angin sepanjang 400 farsakh. Alloh mengeluarkan mata air di puncak gunung itu hanya seukuran jari, airnya sangat segar mengalir sedikit demi sedikit, hingga menggenang di bawah kaki gunung.</span></div><br /><div align="justify"><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ffcccc;">Alloh juga menumbuhkan pohon delima, yang setiap malam mengeluarkan satu buahdelima matang untuk dimakan pada siang hari. Jika hari menjelang petang, hamba itu turun ke bawah mengambil air wudhu sambil memetik buah delima untuk dimakan. Kemudian mengerjakan sholat. Ia berdoa kepada Alloh ‘Azza Wajalla jika waktu ajal tiba agar ia diwafatkan dalam keadaan bersujud, dan mohon agar jangan sampai jasadnya rusak dimakan tanah atau lainnya sehingga ia dibangkitkan dalam keadaan bersujud juga.</span></div><br /><div align="justify"><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ffcccc;">Demikianlah kami dapati, jika kami lewat di hadapannya ketika kami menuruni dan mendaki gunung tersebut.</span></div><br /><div align="justify"><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ffcccc;">Selanjutnya, ketika dia dibangkitkan pada hari kiamat ia dihadapkan di depan Alloh Subhanahu Wata’ala, lalu Alloh berfirman, ‘Masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga karena RahmatKu.’ Hamba itu membantah, ‘Ya Robbi, aku masuk Surga karena perbuatanku.’</span></div><br /><div align="justify"><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ffcccc;">Alloh Subhanahu Wata’ala berfirman, ‘Masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga karena RahmatKu.’ Hamba tersebut membantah lagi, ‘Ya Robbi, masukkan aku ke Surga karena amalku.’</span></div><br /><div align="justify"><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ffcccc;">Kemudian Alloh Subhanahu Wata’ala memerintah para malaikat, ‘Cobalah kalian timbang, lebih berat mana antara kenikmatan yang Aku berikan kepadanya dengan amal perbuatannya.’<br />Maka ia dapati bahwa kenikmatan penglihatan yang dimilikinya lebih berat sibanding dengan ibadahnya selama 500 tahun, belum lagi kenikmatan anggota tubuh yang lain. Alloh Subhanahu Wata’ala berfirman,’Sekarang masukkanlah hambaku ini ke Neraka.’</span></div><br /><div align="justify"><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ffcccc;">Kemudian ia diserret ke dalam api Neraka. Hamba itu lalu berkata, ‘Ya Robbi, benar aku masuk Surga hanya karena rahmatMu, masukkanlah aku ke dalam SurgaMu.’<br />Alloh subhanahu Wata’ala berfirman, ‘Kembalikanlah ia.’</span></div><br /><div align="justify"><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ffcccc;">Kemudian ia dihadapkan lagi di depan Alloh Subhanahu Wata’ala, Alloh Subhanahu Wata’ala bertanya kepadanya, ‘Wahai hambaKu, Siapakah yang menciptakanmu ketika kamu belum menjadi apa-apa?’</span></div><br /><div align="justify"><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ffcccc;">Hamba tersebut menjawab, ‘Engkau, wahai Tuhanku.’</span></div><br /><div align="justify"><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ffcccc;">Alloh bertanya lagi, ‘Yang demikian itu karena keinginanmu sendiri atau berkat rahmatKu?’</span></div><br /><div align="justify"><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ffcccc;">Dia menjawab, ‘Semata-mata karena rahmatMu.’</span></div><br /><div align="justify"><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ffcccc;">Alloh bertanya, ‘Siapakah yang member kekuatan kepadamu sehingga kamu mampu mengerjakan ibadah selama 500 tahun?’</span></div><br /><div align="justify"><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ffcccc;">Dia menjawab, ‘Engkau Ya Robbi.’</span></div><br /><div align="justify"><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ffcccc;">Alloh bertanya, ‘Siapakah yang menempatkanmu berada di gunung dikelilingi ombak laut, kemudian mengalirkan untukmuair segar di tengah-tengah laut yang airnya asin, lalu setiap malam memberimubuah deliama yang seharusnya berbuah hanya satu tahun sekali? Disamping itu semua, kamu mohon kepadaKu agar Aku mencabut nyawamu ketika kamu bersujud, dan aku telah memenuhi permintaanmu!?’</span></div><br /><div align="justify"><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ffcccc;">Hamba itu menjawab, ‘Engkau Ya Robbi.’</span></div><br /><div align="justify"><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ffcccc;">Alloh subhanahu Wata’ala berfirman, ‘Itu semua berkat rahmatKu. Dan hanya dengan rahmatKu pula Aku memasukkanmu ke dalam Surga. Sekarang masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga! HambaKu yang paling banyak memperoleh kenikmatan adalah kamu wahai hambaKu.’ Kemudian Alloh memasukkannya ke dalam Surga.”</span></div><br /><div align="justify"><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ffcccc;">Jibril ‘Alaihissalam melanjutkan, “Wahai Muhammad, sesungguhnya segala sesuatu itu terjadi hanya berkat Rahmat Alloh.”</span></div><br /><div align="justify"><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ffcccc;">[HR. Al Hakim, 4/250]</span></div><br /><div align="justify"></div><br /><div align="justify"><br /><span style="font-family:arial;font-size:85%;color:#ffffff;">Sumber: 99 Kiasah Orang Shalih, oleh Muhammad bin Hamid Abdul Wahab, penerbit Darul Haq.<br /></span></div>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-84349943295961174702009-10-30T00:24:00.000-07:002009-10-30T01:16:32.483-07:00Renungan Malam 24<div style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFc4a2FScOLELIo4INqCjLKNoi2zUwY-AuxSNHlwRvWtN4Lzftf2qDoX8PvGcQpcOa2oOzig8zefr8d9SLRxn-LbMpF7yS5uVygyaUSw-4bCPWhDMfikeCNgsCzKhyOvc31MjSxOFgovU/s1600-h/images.jpeg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 137px; height: 103px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFc4a2FScOLELIo4INqCjLKNoi2zUwY-AuxSNHlwRvWtN4Lzftf2qDoX8PvGcQpcOa2oOzig8zefr8d9SLRxn-LbMpF7yS5uVygyaUSw-4bCPWhDMfikeCNgsCzKhyOvc31MjSxOFgovU/s400/images.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5398290974216045954" border="0" /></a></span><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" ><br /><br /><br /><br /><br /><br />Astaghfirulloh…</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" >Umurku kini nambah satu! Nambah tua apa nambah dosa ya?? Smoga gak keduanya..! Of course lah smua orang ingin slalu tetap awet muda en nambah pahala. Maksudnya awet muda, secara fisik kita masih tetap bersemangat dalam berkarya, optimis dalam harap, dan selalu ceria dalam segala suasana-meskipun umur kita selalu bertambah tiap tahun… Dan nambah pahala maksudnya agar setiap aktivitas tersebut kita muarakan hanya karena Alloh Ta’ala sehingga dapat menambah keimanan & ketakwaan kita di sisiNya, seiring bertambahnya waktu.</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" >Ngomong2 soal waktu… kalo diitung2 dari aku lahir sampe jadi gadis kaya gini (ceilee..gadis vertical apa gadis horizontal Bu?!) aku udah ngabisin waktu sebanyak 24 tahun (lebih beberapa jam-saat tulisan ini diposting) lho!! Wah, itu kalo diotak-atik pake kalkulator kira2 udah ngabisin berapa bulan, berapa hari, berapa jam,berapa detik,…dst yah? (itung ndiri lah, trauma aku ama matematika!) Dan yg wajib jadi renungan buat diri ini, sudah untuk apa sajakah waktu sebanyak itu aku isi dan manfaatkan???</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" >Hiks..! kalo mau ngaca sih, jawabannya dikiiit banget (Astaghfirulloh…)</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" >Terutama dalam membahagiakan dan membanggakan kedua orang tua… mungkin diri ini lebih banyak menorehkan luka daripada menaburkan bunga di dalam sanubari mereka.</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" >Hatta untuk masyarakat…-hmmm,aku udah ngapain yah?- bahkan acara 17an aja aku gak pernah ikut..!</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" >Apatah lagi untuk diri sendiri, dalam pendewasaan diri terutama. Haha…kalo yg ini pasti pada menyangsikannya juga Terkadang diri ini suka malu sendiri pada orang lain, yg memiliki usia lebih muda dariku. Karena gak jarang justru mereka bisa bersikap lebih dewasa dalam menghadapi masalah daripada aku. Ditambah juga melihat teman2 yg notabene “menyandang status” anak bontot! Aku lebih sering menjumpai mereka jg yg lebih dewasa daripada si sulung ini…</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" >Aku jadi ingat kata2 seorang teman yg bunyinya kurang lebih begini, “Bertambah tua itu suatu keniscayaan, tapi menjadi dewasa adalah pilihan.” (hmm,kata sp y???) Yup, bner banget. Usia lebih tua belum tentu pola pikir lebih dewasa. Terkadang pengalaman yg berharga-lah yg membuat seseorang menjadi dewasa…en tentu saja ilmu yg dia miliki sebagai dasar dalam menentukan suatu pilihan/kebijaksanaan.</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" >Akupun sadar…mungkin dengan ketidaksewasaan diri ini telah banyak melukai hati2 yang lembut. So, maafin aku Teman..!</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" >Tapi ada satu lg yg paling penting.. yaitu untuk agama! Yup.. Kita, dan bahkan juga semua golongan jin, diciptakan ke dunia ini adalah untuk beribadah hanya kepadaNya. So,udah kewajiban kita seharusnya waktu yg kita habiskan kita isi untuk beribadah dan beribadah, hatta dalam perkara dunia yg bersifat mubah pun kita harus upayakan dalam rangka beribadah kepadaNya. Apalagi Alloh dengan sifatNya Yang Maha Pemurah, telah banyak banget memberikan kita nikmat2 yang tiada mampu kita hitung meski pake kalkulator super canggih sekalipun…! Subhanalloh walhamdulillah.. Paling gak kita beribadah sebagai rasa syukur kita kepadaNya.</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" >Lalu…gimana dengan waktuku? Gimana dengan umurku?? Gimana dengan kehidupanku??? Padahal kalo mo jujur-jujuran -karena aku hanya manusia biasa-..mungkin lebih banyak terhabiskan dg maksiatnya daripada ibadahnya (Na’udzubillah mindzalik!!!)</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" >Astaghfirulloh..Yaa Ghoffuur…</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" >Padahal seorang ulama terkenal (hayoo,siapa yg belum kenal??) Ibnul Qoyyim Al Jauziah rohimahullohu ta’ala, menerangkan tentang hakekat umur yang sebenarnya…</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" >"<i>Ketahuilah bahwa maksiat dapat mengurangi umur dan pasti dapat pula mengurangi keberkahannya, sebagaimana pula amalan kebaikan dapat menambah umur. Itulah perbuatan dosa dapat mengurangi umur.</i></span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" ><i>Para ulama sebenarnya berselisih pendapat dalam masalah ini. Ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan berkurangnya umur adalah hilangnya keberkahan umur. Ini memang benar dan inilah di antara dampak berbuat maksiat.</i></span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" ><i>Ulama lainnya mengatakan bahwa berkurangnya umur adalah berkurangnya umur secara hakiki artinya umurnya betul-betul berkurang, sebagaimana rizki juga bisa berkurang.</i></span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" ><i>Allah Ta’ala telah menjadikan berkah pada rizki karena berbagai sebab yang bisa menambah rizki tadi. Begitu pula keberkahan umur datang karena berbagai sebab yang bisa menambah keberkahan umur.</i></span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" ><i>Para ulama mengatakan bahwa bertambah umur itu pasti terjadi karena sebab, begitu pula berkurangnya umur. Begitu pula rizki, ajal, kebahagiaan, kesengsaraan, sehat, sakit, kaya, miskin, walaupun itu semua terjadi dengan ketetapan Allah, tetapi pasti ketetapan Allah ini juga terjadi dengan adanya sebab.</i></span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" ><i>Para ulama lain mengatakan bahwa dampak maksiat dapat menghilangkan keberkahan umur karena hakekat kehidupan adalah hidupnya hati. Oleh karena itu, Allah Ta’ala menyebut orang kafir dengan sebutan mayit karena memang mereka adalah orang yang mati hatinya (QS. An Nahl: 21)</i></span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" ><i>Jadi ingatlah bahwa kehidupan yang hakiki adalah kehidupan hati. Dan ingatlah bahwa umur manusia adalah lama hidupnya. </i></span><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:100%;" ><i><b>Namun, umur yang hakiki adalah waktu yang dia digunakan dalam ketaatan kepada Allah. </b></i></span></span><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:100%;" ><i><br /></i><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:100%;" ><span style="font-style: italic;">Waktu yang digunakan dalam ketaatan inilah umur sebenarnya. Oleh karena itu, kebaikan dan ketaatan akan menambah umurnya yang sebenarnya dan selain itu tidaklah menambah umurnya.</span></span></span><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:100%;" ><br /><span style="font-style: italic;">Oleh karena itu, jika seorang hamba berpaling dari Allah dan gemar melakukan maksiat, maka dia berarti telah menyia-nyiakan hakikat umur yang sebenarnya.</span></span><br /></span><span style="font-size:100%;"><p style="margin-top: 0.42cm; margin-bottom: 0.42cm; line-height: 100%; color: rgb(204, 204, 255); font-style: italic;font-family:times new roman;" align="JUSTIFY"><span style="font-size:100%;">Jadi,<span style="font-weight: bold;"> umur seseorang adalah lama kehidupannyaDan tidak ada kehidupan yang hakiki kecuali dengan mentaati Allah, nikmat dalam mencintai dan berdzikir pada-Nya, dan selalu mengutamakan untuk mencari ridho-Nya"</span></span><br /></p></span><span style="font-size:100%;"><p style="margin-top: 0.42cm; margin-bottom: 0.42cm; line-height: 100%; color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" align="JUSTIFY"><span style="font-size:100%;">Subhanalloh…</span><br /></p></span><span style="font-size:100%;"><p style="margin-top: 0.42cm; margin-bottom: 0.42cm; line-height: 100%; color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" align="JUSTIFY"><span style="font-size:100%;">Akupun merenung tentang hisab (baca: perhitungan) antara ibadah & maksiat yang mewarnai hidupku selama 24 tahun!</span><br /></p></span><span style="font-size:100%;"><p style="margin-top: 0.42cm; margin-bottom: 0.42cm; line-height: 100%; color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" align="JUSTIFY"><span style="font-size:100%;">Apakah umurku selama ini berkah atau….??</span><br /></p></span><span style="font-size:100%;"><p style="margin-top: 0.42cm; margin-bottom: 0.42cm; line-height: 100%; color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" align="JUSTIFY"><span style="font-size:100%;">Atau jangan-jangan setiap tahun yang kulalui bukanlah bertambahnya umurku tapi justru berkurang…. (wal’iyadzubillah)</span><br /></p></span><span style="font-size:100%;"><p style="margin-top: 0.42cm; margin-bottom: 0.42cm; line-height: 100%; color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" align="JUSTIFY"><span style="font-size:100%;">Dan akupun bingung…</span><br /></p></span><span style="font-size:100%;"><p style="margin-top: 0.42cm; margin-bottom: 0.42cm; line-height: 100%; color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" align="JUSTIFY"><span style="font-size:100%;">Kenapa banyak orang yg berbahagia di hari “ulang tahun”nya? Kenapa mereka justru merayakannya dengan pesta pora? Kenapa senang dg banyak yang mengucapkan selamat? Kenapa…? Kenapa…? Kenapa…?</span><br /></p></span><span style="font-size:100%;"><p style="margin-top: 0.42cm; margin-bottom: 0.42cm; line-height: 100%; color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" align="JUSTIFY"><span style="font-size:100%;"><br /></span></p><p style="margin-top: 0.42cm; margin-bottom: 0.42cm; line-height: 100%; color: rgb(204, 204, 255); font-style: italic;font-family:times new roman;" align="JUSTIFY"><span style="font-size:100%;">"Demi masa… Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang2 yg beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."</span><span style="font-size:100%;"> (QS. Al Ashr:1-3)</span><br /></p></span><span style="font-size:100%;"><p style="margin-top: 0.42cm; margin-bottom: 0.42cm; line-height: 100%; color: rgb(204, 204, 255);font-family:times new roman;" align="JUSTIFY"><span style="font-size:100%;">Allohua’lam bis showab</span><br /></p></span><span style="font-weight: bold;font-size:78%;" ><p face="times new roman" style="margin-top: 0.42cm; margin-bottom: 0.42cm; line-height: 100%; color: rgb(204, 204, 255);" align="JUSTIFY"><br /></p><p face="times new roman" style="margin-top: 0.42cm; margin-bottom: 0.42cm; line-height: 100%; color: rgb(204, 204, 255);" align="JUSTIFY">Ar Roudloh, @Kamar yang ‘kan ku kenang..<br /></p><p face="times new roman" style="margin-top: 0.42cm; margin-bottom: 0.42cm; line-height: 100%; color: rgb(204, 204, 255);" align="JUSTIFY">28 Oktober 2009</p><p face="times new roman" style="margin-top: 0.42cm; margin-bottom: 0.42cm; line-height: 100%; color: rgb(204, 204, 255);" align="JUSTIFY"><br /></p></span></div>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-48475948497235313962009-10-17T00:06:00.000-07:002009-10-17T00:21:44.518-07:00Tumbuhan Pemangsa Serangga..???<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgt-dDhiBVBgq_D9BYTXi9IJIuTGoJyxsunxvvsVl9j6xNxvvenqk5GZfBfX3TTTHyz2DxP5KXiXRxb6kr4sZ2MErTQ8shf9bsphZ414LlRHaVk7494Xe2oOpkrT660Lad4zHJIv2KVhpI/s1600-h/vns.jpeg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 136px; height: 92px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgt-dDhiBVBgq_D9BYTXi9IJIuTGoJyxsunxvvsVl9j6xNxvvenqk5GZfBfX3TTTHyz2DxP5KXiXRxb6kr4sZ2MErTQ8shf9bsphZ414LlRHaVk7494Xe2oOpkrT660Lad4zHJIv2KVhpI/s400/vns.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5393465608678386754" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5iLgJ4t726RjXNjcM8LdWfxuc52yFlfBGuHJOwkQULyn_eyRk_v2HTOiJKUHNZACqXxK9yZ5QqicLtXAsPLeeoFgRDTiScDiX5AfVvKbvNpsTZhevGVrUQnSF1gVuaqNNJnEakly872c/s1600-h/venus.jpeg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 124px; height: 101px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5iLgJ4t726RjXNjcM8LdWfxuc52yFlfBGuHJOwkQULyn_eyRk_v2HTOiJKUHNZACqXxK9yZ5QqicLtXAsPLeeoFgRDTiScDiX5AfVvKbvNpsTZhevGVrUQnSF1gVuaqNNJnEakly872c/s400/venus.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5393464251106541122" border="0" /></a><div style="text-align: justify; color: rgb(51, 51, 0);"><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:100%;" ><span style="font-family:georgia;">Selama ini kita sering mendengar hewan pemangsa, entah itu memangsa hewan lain ataupun bahkan memangsa manusia. Kita pun biasa mendengar istilah hewan pemakan tumbuhan. Tapi kalo tumbuhan pemakan atau pemangsa hewan…? Hmmm..masak siy bisa? Agak aneh ya?! Atau mungkin sebagian dari kita memang sudah ada yang mngenalnya. Yuks kita kupas lebih dalam tentang tumbuhan unik ini..<br /></span><br /><span style="font-family:georgia;">Tumbuhan yang satu ini disebut Venus. Nama latinnya adalah Dionaea muscipula. Ia merupakan tumbuhan pemangsa yang mengagumkan. Ia tak hanya memang serangga, ia akan memangsa siapa saja yang singgah ke kelopaknya, entah itu katak, kadal, atau cicak.</span><br /><br /><span style="font-family:georgia;">Tumbuhan ini mendapatkan mangsa dengan cara sebagai berikut. Seekor lalat yang sedang mencari makan tiba-tiba menemukan tumbuhan yang sangat memikat, yaitu Venus ini. Mengapa memikat? Tumbuhan ini bentuknya mirip sepasang tangan yang sedang memegang mangkuk. Yang membuatnya menarik bagi lalat adalah warnanya yang merah menyala dan baunya yang harum yang berasal dari kelenjar di sekitar kelopak. Lalat terpikat oleh bau harum ini dan mendarat di sekitar kelopak tanpa ragu. Ketika bergerak mencari makanan, tanpa sengaja lalat menyentuh bulu-bulu kelopak yang tampaknya tidak berbahaya. Beberapa saat kemudian, kelopak menutup dengan cepat. Lalat terjepit kuat diantara dua kelopak tersebut. Venus mulai mengeluarkan cairan pelarut daging sampai bentuk lalat berubah menjadi semacam gel. Gel ini kemudian diserap oleh Venus.</span><br /><br /><span style="font-family:georgia;">Hmm… glek!!! Ngeri juga yah..?!</span> <span style="font-family:georgia;"><br /><br />Venus menangkap lalat dengan kecepatan tinggi. Coba kamu tangkap seekor lalat. Kemungkinan besar kamu gagal menangkapnya. Namun tumbuhan tanpa tulang dan otot ini mampu bergerak cepat. Subhanalloh…</span> <span style="font-family:georgia;"><br /><br />Hasil penelitian menunjukkan adanya sistem listrik pada Venus. Gesekan serangga pada bulu kelopak diteruskan kepada reseptor yang terletak di bawah bulu. Bila gesekan mekanis ini cukup kuat, reseptor akan mengirimkan sinyal listrik ke seluruh permukaan kelopak. Sinyal ini diteruskan ke sel-sel penggerak agar kelopak menutup tiba-tiba. Tertangkaplah si lalat malang.<br /><br /></span><span style="font-family:georgia;">Selain system stimulus, Alloh Subhanahu Wata’ala juga menciptakan system mekanisme menutup kelopak dengan sempurna. Begitu sel-sel dalam Venus menerima stimulus listrik, terjadi perubahan konsentrasi air di dalam sel. Sel-sel kelopak mengeluarkan air dari tubuh mereka. Sebaliknya, sel-sel di luar kelopak menyerap kelebihan air dan kemudian mengembang. Proses menutupnya kelopak ini sama dengan saat manusia menggerakkan tangannya: satu otot berkontraksi, satu otot mengendur.</span> <span style="font-family:georgia;"><br /><br />Lalat yang terjebak dalam kelopak sebenarnya menyentuh bulu-bulu kelopak berkali-kali. Ini menyebabkan sinyal listrik dilepaskan kembali sehingga kelopak menutup lebih rapat. Sementara itu, kelenjar pencernaan pada kelopak pun diaktifkan. Akibat stimulus ini, kelenjar-kelenjar itu membunuh dan melarutkan tubuh lalat perlahan-lahan.</span> <span style="font-family:georgia;"><br /><br />Untuk menutup kelopak, bulu-bulu harus disentuh dua kali berturut-turut. Sentuhan pertama membangkitkan muatan listrik statis, namun tidak membuat kelopak menutup. Kelopak hanya menutup pada sentuhan kedua setelah muatan listrik statis mencapai batas tertentu dan dilepaskan. Dengan mekanisme ganda ini, kelopak tidak akan menutup tanpa kehadiran mangsa. Misal, kelopak tidak akan menutup saat terkena setetes air hujan.</span> <span style="font-family:georgia;"><br /><br />Jika kita mau memikirkan, tumbuhan ini tentu tidak berpikir untuk melakukan semua mekanisme cari makan di atas. Alloh Subhanahu Wata’ala-lah yang Mahabesar untuk menciptakan mekanisme sistem yang mengagumkan ini. Subhanalloh!<br /><br />Sumber: Majalah Elfata<br /><br /><br /></span></span></div>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-37558198350828559862009-10-07T00:03:00.000-07:002009-10-17T00:54:00.393-07:00Taqobbalallohu Minna Waminkum<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDnN1pb3rCYszBBZpOTi8DYqW2_g7Szti643qNFxUUKYuhhZqKthyK6bWdsT_Zzt7G6YwERiYZQ6nP5TOrpRi2Vo07Qq3wJoBAQadhMyArxpGfI9cYysuwdjcGACbhAt4tegSXME5qHmM/s1600-h/iedfithri.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 393px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDnN1pb3rCYszBBZpOTi8DYqW2_g7Szti643qNFxUUKYuhhZqKthyK6bWdsT_Zzt7G6YwERiYZQ6nP5TOrpRi2Vo07Qq3wJoBAQadhMyArxpGfI9cYysuwdjcGACbhAt4tegSXME5qHmM/s400/iedfithri.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5393461689268925234" border="0" /></a>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-24535926119000514832009-09-10T00:50:00.000-07:002009-09-10T01:13:01.080-07:00Research #2<div style="text-align: center; font-weight: bold;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">DAYA HAMBAT EKSTRAK KASAR SENYAWA DAUN KUMIS KUCING (<i>Orthosiphon aristatus</i>) TERHADAP PERTUMBUHAN <i>Pseudomonas aeruginosa</i></span></div><p></p><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 100%;" align="CENTER"><span style="font-family:Times New Roman,Times New Roman,serif;"><span style="font-size:130%;"><span style=";font-family:arial;font-size:78%;" >Profita Oktavina Maharani, Biology Faculty, Jenderal Soudirman University</span></span></span></p><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 100%;" align="CENTER"><span style="font-family:Times New Roman,Times New Roman,serif;"><span style="font-size:130%;"><b><i><br /></i></b></span></span></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 100%;"><style type="text/css"> <!-- @page { size: 8.5in 11in; margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } --> </style> </p><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 200%;" align="CENTER" lang="pl-PL"> <span style="font-family:Times New Roman,Times New Roman,serif;"><span style="font-size:100%;"><b>ABSTRACT</b></span></span></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 100%; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman,Times New Roman,serif;"><span style="font-size:100%;"><span lang="pl-PL"> </span><i style="font-family: times new roman;">Pseudomonas aeruginosa</i><span style="font-family:times new roman;"> is a kind of negative Gram bacteria with characteristic of opportunistic that could cause infection. Infection type that occurred among other things urine-duct infection, respiratory infection, dermatitis, smooth tissue infection, bone and joint infection, digestive infection, and vary of systemic duct infection. </span><i style="font-family: times new roman;">Orthosiphon aristatus</i><span style="font-family:times new roman;"> is the one of plantation that contain chemical with characteristic of antibacterial to bacteria which could cause infection. It has been conducted an experiment to find out the class of active compound that contain in crude extract of </span><i style="font-family: times new roman;">O</i><span style="font-family:times new roman;">.</span><i style="font-family: times new roman;"> aristatus</i><span style="font-family:times new roman;"> leaf which able to inhibit </span><i style="font-family: times new roman;">P</i><span style="font-family:times new roman;">.</span><i style="font-family: times new roman;"> aeruginosa</i><span style="font-family:times new roman;"> and the Minimum Inhibition Concentration (MIC). This research was carried out at Microbiology Laboratory Biology Faculty of Jenderal Sudirman University on October 2008 – January 2009. The research used completely randomized design with 6 treatments and thrice replications. Each treatment used concentration of </span><i style="font-family: times new roman;">O</i><span style="font-family:times new roman;">.</span><i style="font-family: times new roman;"> aristatus</i><span style="font-family:times new roman;"> extract 0% (K</span><sub style="font-family: times new roman;">0</sub><span style="font-family:times new roman;">), 2.5% (K</span><sub style="font-family: times new roman;">1</sub><span style="font-family:times new roman;">), 5% (K</span><sub style="font-family: times new roman;">2</sub><span style="font-family:times new roman;">), 7.5% (K</span><sub style="font-family: times new roman;">3</sub><span style="font-family:times new roman;">), 10% (K</span><sub style="font-family: times new roman;">4</sub><span style="font-family:times new roman;">) and 12.5% (K</span><sub style="font-family: times new roman;">5</sub><span style="font-family:times new roman;">), respectively examined to </span><i style="font-family: times new roman;">P</i><span style="font-family:times new roman;">.</span><i style="font-family: times new roman;"> aeruginosa</i><span style="font-family:times new roman;">. Examination was carried out by gel dilution method and calculation of total bacteria colony used </span><i style="font-family: times new roman;">Total Plate Count</i><span style="font-family:times new roman;"> (TPC) </span><i style="font-family: times new roman;">method</i><span style="font-family:times new roman;">. The substance of antibacterial is alkaloid and flavonoid. MIC crude extract of </span><i style="font-family: times new roman;">O</i><span style="font-family:times new roman;">.</span><i style="font-family: times new roman;"> aristatus</i><span style="font-family:times new roman;"> to </span><i style="font-family: times new roman;">P</i><span style="font-family:times new roman;">.</span><i style="font-family: times new roman;"> aeruginosa</i><span style="font-family:times new roman;"> was equal to 2.5%. </span></span></span> </p><div style="text-align: justify;"> </div><p face="times new roman" style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br /></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="margin-bottom: 0in; text-align: justify; font-family: arial;font-family:times new roman;"><span style="font-size:78%;">Key words: <i>O</i>.<i> aristatus</i>, <i>P</i>.<i> aeruginosa</i>, infection, antibacterial, MIC</span></p> <p style="margin-bottom: 0in;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p></p>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-83276680319317017072009-08-08T00:36:00.000-07:002009-08-11T01:09:23.430-07:00(Marhaban...)<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMgGm0-Y6korJonhON0hyqBCLc7LvQcF_YIdTTl3kxRe_aj8pRIxlPo4t233jTj5c-ZOcrmKy0hXKVI3UCfdLkIzlMuO6hjkRC20qcLUqdOfQFUsNr0zv1OknGuqXZHJf9wii_oT5T-Sk/s1600-h/rmdn.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5368606590168314930" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 107px; CURSOR: hand; HEIGHT: 143px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMgGm0-Y6korJonhON0hyqBCLc7LvQcF_YIdTTl3kxRe_aj8pRIxlPo4t233jTj5c-ZOcrmKy0hXKVI3UCfdLkIzlMuO6hjkRC20qcLUqdOfQFUsNr0zv1OknGuqXZHJf9wii_oT5T-Sk/s400/rmdn.jpg" border="0" /></a><br /><div align="center"><span style="font-family:georgia;color:#ffccff;">Ode Penantian</span></div><div align="center"><span style="color:#ffccff;">***</span></div><div align="center"> </div><div align="center"><span style="color:#ffccff;"></span></div><div align="center"></div><div align="center"></div><div align="center"><span style="font-family:georgia;color:#ffccff;">Bening asa menyemburat dari relung qolbu<br />Sebening embun pagi yang bertahta di hijau daun<br />Itulah asa seorang mukmin yang sedang mabuk rindu<br />Akan datangnya kekasih yang slalu ditunggu<br />Yaitu rindu yang jika t’lah bertemu ‘kan menjadi candu</span></div><div align="center"><br /><span style="font-family:georgia;color:#ffccff;">Hari demi hari hingga terlalui bulan demi bulan<br />Dosa demi dosa terpungut dari kecil hingga besar<br />Hati yang terliput gelisah dan gundah gulana<br />Kian lelah meski bibir s’lalu basah akan istighfar<br />Namun bening asa masih setia bertahan</span></div><div align="center"><br /><span style="font-family:georgia;color:#ffccff;">Kekasih yang dinanti semakin merangkak di sisi<br />T’lah dia tunjukkan aroma mewangi<br />Hati pun semakin gelisah dan tak berani<br />Apakah diri mampu dan ditakdirkan menjumpai<br />Padanya Ramadhan, bulan yang suci</span></div><div align="center"><br /><span style="font-family:georgia;color:#ffccff;">…</span></div><div align="center"><br /><span style="font-family:georgia;color:#ffccff;">S’moga aku dan kamu bisa bertemu dengannya<br />Lalu mahsyuk dalam cinta di dalamnya<br />Hingga kita teguk kenikmatan ibadah lillah<br />Hingga kita tapaki tangga Takwa<br />Hingga kita semua bertemu di dalam Jannah</span></div><br /><div align="center"><br /><span style="font-family:georgia;font-size:85%;color:#ffccff;"><em>(Aamiin yaa mujiibassaa’iliin)</em></span><br /></div><div align="center"><span style="font-family:georgia;font-size:85%;color:#ffccff;">-<span style="font-size:78%;">RUANG TUNGGU, 7-8-2009</span>-</span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;color:#ffccff;"></span></div>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-92059028525011148722009-08-08T00:10:00.000-07:002009-08-11T00:54:49.774-07:00Research #1<div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"><span style="font-size:85%;"></span></div><div align="center"></div><div align="center"><strong>PENGENDALIAN HAMA TANAMAN JERUK <em>Toxoptera aurantii</em> MENGGUNAKAN ENTOMOPATOGEN <em>Verticillium sp.</em></strong></div><div align="center"><strong><em></em></strong> </div><div align="center"><em></em></div><div align="center"></div><div align="center"><span style="font-size:85%;">Etiek Dwi W. S., Jenderal Soedirman University (2009)</span></div><div align="center"></div><div align="center"><br /><strong>ABSTRACT</strong></div><div align="justify"><br /><span style="font-family:times new roman;"><em>Toxoptera aurantii</em> is an insect and pest that is important to control the orange plantation because not only botch the plant, but also it can be the tristeza (CTV) and (CVEV) vector, and can help Capnodium sp. stimulation, which causes the sooty mold disease which reduces the production of oranges number. An entomopatogen <em>Verticillium</em> sp. which is one of the biological agency can be used at pest control inwrought (PHT) toward pests from Homoptera and Hemiptera ordo. One of them is <em>T. aurantii</em>. an insect pest research has been done based on what was mentioned a patogensitas <em>Verticillium</em> sp. toward imago <em>T. aurantii</em>. The aim from this research is to know effectivenes of <em>Verticillium</em> sp. toward imago <em>T. aurantii</em>. This research is done according to the experimental use of a complete random plan (RAL). Treatment uses <em>Verticillium</em> sp. suspension with concentration of 0g/100ml (K0), 2g/100ml (K1), 4g/100ml (K2), and 6g/100ml (K3). Each treatment use sample <em>T. aurantii</em> as many as ten and repeats as much as 6 times. Observation was done towards the death of imago <em>T. aurantii</em>, that given treatment using insect patogen. The result from the observation shows that <em>Verticillium</em> sp. influences the death of imago <em>T. aurantii</em>, although the highest mortality is achieved at only 28.3%. The death of <em>T. aurantii</em> in treatment use <em>Verticillium</em> sp. with concentration 2g/100ml, 4 g/100ml and 6g/100ml successive 13.3%, 28.3% and 20%, while controle doesn't show the death existence because <em>Verticillium</em> sp. infection.</span></div><div align="left"><br /><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:85%;">Keyword: Entomopatogen, <em>Verticillium </em>sp. ,<em>T. aurantii</em></span> </span></div>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-74599926957803515012009-08-07T23:59:00.000-07:002009-08-08T00:09:27.233-07:00Keagungan Seorang Bapak<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiapgy6r7oHItyCycKLPIn85E-OEsJCc07X6gP24PajKott__acuo0tmE8_eANX0H5aGixUZpdJJB633iRqTnpHJMtTM72wQ5764Y6cWiOmCi8tVj-QrhrlvkHbVUipITvrbx69nZuAiD0/s1600-h/6135_1125321581658_1485716313_546507_6807693_s.jpg"><span style="color:#ccffff;"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5367485608745218834" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 116px; CURSOR: hand; HEIGHT: 111px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiapgy6r7oHItyCycKLPIn85E-OEsJCc07X6gP24PajKott__acuo0tmE8_eANX0H5aGixUZpdJJB633iRqTnpHJMtTM72wQ5764Y6cWiOmCi8tVj-QrhrlvkHbVUipITvrbx69nZuAiD0/s400/6135_1125321581658_1485716313_546507_6807693_s.jpg" border="0" /></span></a><span style="color:#ccffff;"><br /></span><div><span style="font-family:times new roman;color:#ccffff;">Sudah dimaklumi bersama bahwa seorang bapak adalah figur nahkoda bagi sebuah bahtera rumah tangga yang juga menjadi penanggung jawab utama di hadapan Alloh Subhanahu Wata’ala yaumul akhir kelak. Di tangannya-lah pendidikan keluarga akan tercetak dan akan dilabuhkan ke dermaga mana bahtera itu akhirnya. Sehingga bagaimana keadaan sebuah keluarga, cukuplah ditilik dari profil sang bapak.</span></div><div><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ccffff;">Seorang bapak bertanggung jawab bagi baik tidaknya akhlak dan agama anggota keluarga, baik istri, anak-anak maupun anggota keluarga lainnya, sebagaimana firman Alloh dalam QS. At Tahrim: 6,</span></div><div><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ccffff;"><em>“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu…”</em></span></div><div><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ccffff;">Anak merupakan dambaan sekaligus amanah terbesar bagi seorang bapak khususnya. Dan setiap bapak tentunya mengharapkan kebaikan bagi anak-anaknya bahkan lebih baik dari dirinya, menjadi anak yang sholih dan berguna bagi umat. Karena itulah peranan seorang bapak adalah peranan yang mulia, yaitu bukan hanya sekedar kepala rumah tangga dan pencari nafkah tapi juga sebagai pendidik. Dan untuk menjalankan semua amanah itu, seorang bapak harus memiliki akhlak yang mulia dan agama yang lurus, yang menjadikannya sebagai figur bapak yang sholih bagi diri maupun keluarganya. Karena seorang bapak juga merupakan tokoh sentral yang menjadi panutan untuk ditiru bagi keluarga terutama anak-anaknya.</span></div><div><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ccffff;">Bisa dibayangkan betapa buruknya sebuah rumah tangga jika seorang bapak jauh dari kesholihan. Bagaimana rusaknya akhlak maupun agama anggota keluarga bila bapak tidak cakap dalam mendidik, memimpin, dan juga mencari nafkah. Seorang bapak yang tidak mampu menanamkan ketaatan kepada Alloh bagi anggota keluarganya, tidak cemburu jika anggota keluarga melakukan kemaksiatan, tidak membekali mereka ilmu agama yang dapat menyelamatkan mereka di akhirat kelak, serta tidak mampu berkasih sayang terhadap anggota keluarga sesuai dengan syariat Islam…figur bapak seperti ini disebut oleh Rosululloh Shallallohu ‘Alayhi Wasallam sebagai “dayyuts”, maka takutlah akan ancaman Alloh Azza Wajalla.</span></div><div><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ccffff;">Diriwayatkan oleh Abdulloh bin ‘Umar Rodhiyallohu’anhu bahwa Rosululloh Shallallohu ‘Alayhi Wasallam bersabda: “Ada tiga golongan manusia yang Alloh telah mengharamkan surga bagi mereka: pecandu khomer, orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, dan ad Dayyuts, yaitu seorang yang membiarkan terjadinya perbuatan maksiat dalam keluarganya.” (HR. Ahmad)</span></div><div><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ccffff;">Mungkin bagi sebagian teman-teman ada yang berpendapat bahwa cukuplah kesholihan seorang ibu untuk dapat mem”backup” keluarganya jika seorang bapak belum sholih, dengan kekuatan cinta, keuletan dan kelembutan seorang wanita apalagi ibu..! Namun justru itu sobat, seorang ibu, bagaimanapun baik sifat asalnya, tetap saja dia adalah seorang perempuan yang lemah dan tidak bisa tetap sifatnya. Sebab dia diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, ditambah lagi dengan kekurangan akalnya yang disifatkan oleh Rosululloh Shallallohu ‘Alayhi Wasallam dalam sabdanya:</span></div><div><br /><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#ccffff;"><em>“Sesungguhnya perempuan diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, sehingga dia tidak bisa terus menerus lurus jalan hidupnya..”</em> (HR. Muslim) </span></span></div><div><br /><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#ccffff;"><em>“…wanita yang kurang (lemah) akal dan agamanya.</em>” (Muttafaq’alaih)<br />Maka seorang perempuan yang demikian keadaannya tentu sangat membutuhkan bimbingan dan pengarahan dari seorang laki-laki yang memiliki akal, kekuatan, kesabaran, dan keteguhan pendirian yang melebihi perempuan untuk meluruskan “kebengkokan” mereka.<br />Dan tahukah teman-teman… Bahwa kesholihan seorang bapak selain akan berpengaruh pada kesholihan anak-anaknya di dunia, juga akan memberikan manfaat kepada anak-anaknya di akhirat kelak! Alloh Subhanahu Wata’ala berfirman:</span></span></div><div><br /><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#ccffff;"><em>“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.”</em> (QS. At Thur: 21)</span></span></div><div><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ccffff;">Maksudnya jika seorang anak kedudukannya di surga tidak mencapai derajat bapaknya, maka Alloh tinggikan derajat anak tersebut hingga sama dan bertemu bapaknya di dalam surga tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala amalan bapak-bapak mereka (Ibnu Abbas Rodhiyallohu’anhu dalam Tafsir Ibnu Katsir).</span></div><div><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ccffff;">Subhanalloh..!!</span></div><div><br /><span style="font-family:times new roman;color:#ccffff;">So…tunggu apa lagi??! Buat para calon bapak, yux benahi diri lagi agar menjadi bapak yang sholih dengan akhlak yang mulia dan agama yang lurus. Dan cukuplah Rosululloh Shallallohu ‘Alayhi Wasallam dan para Sahabat Rodhyallohu’anhum jami’an sebagai objek contekan untuk mempersholih diri^_^<br />And buat calon ibu…sama aja! Hehe.. Tetap dengan ikhtiarnya menjadi cantik dg kesholihan, coz kemungkinannya tipis kalo mo dapet calon bapak yg sholih sementara kita kagak ada sholih2nya sedikitpun. Bukankah Alloh telah berjanji dengan firmanNya:</span></div><br /><div><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#ccffff;"><em>“Wanita-wanita yang tidak baik adalah untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah buat wanita-wanita yang tidak baik (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).”</em> (QS. An-Nur: 26)</span></span></div><br /><div><span style="font-family:times new roman;color:#ccffff;">Anak-anak kita juga berhak untuk dicarikan bapak yg sholih lhoooo^_^v</span></div><br /><div><span style="font-family:times new roman;color:#ccffff;"></span></div><br /><div><span style="font-family:times new roman;color:#ccffff;">Okey, yux qt isi bulan Ramadhan kali ini dengan Gerakan Mempersholih Diri.....!!!</span></div><br /><div><span style="font-family:times new roman;color:#ccffff;"></span></div><span style="font-family:times new roman;color:#ccffff;"><em>--yuuuk...!--<br /></em></span><div><span style="font-family:times new roman;"><yuuuk...></span></div><br /><div><span style="font-family:times new roman;"><br /><span style="color:#ccffff;"></span></span></div>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-19994793410913088122009-08-07T23:30:00.000-07:002009-08-07T23:58:59.987-07:00Fish are animals that most offspring<div align="left"><span style="font-family:courier new;font-size:85%;color:#cc9933;">Fish was created without legs because he does not need to run. Place the fish in the water and not created for the lung fish, because the function of the lungs is to breathe. While the fish do not need it because he lives in the water. Fish created two functioned as a paddle for the boat. Body wrapped with fish scale-the scale of neatly arranged like a harness, which protect it from danger. Assisted with the fish smell a strong tool in the search for food, because of weak eyes and covered by water. In books about animals that are among the animal's mouth and ears there is a hole, it then releasing the water and breathe with the mouth, for freshness. Because the water for the animals like the sea air, land for animals. Air and water are the two seas, but a softer one from the other. Sea air in it "swim" animals - land and the sea water in it swimming sea animals. If one separates itself from the sea, then they will die. As the sea animals will packed in the air, then land animals will packed also in water. The Holliest of Alloh that the signs of His power not limited. </span></div><div align="left"><span style="font-family:Courier New;font-size:85%;color:#cc9933;"></span> </div><div align="left"> </div><div align="left"><span style="font-family:Courier New;font-size:85%;color:#cc9933;"></span></div><div align="left"><span style="font-family:courier new;font-size:85%;color:#cc9933;"></span></div><div align="left"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:courier new;color:#cc9933;">Fish is also the most animal breeder. </span><span style="font-family:courier new;color:#cc9933;">Therefore you will find in the belly of a fish there are eggs that are not the amount. Wisdom of that is the other animals get food from the fish. Most of the animals feed the fish, even the tiger in the jungle. When they were not able to get food from the land animals, they find the fish in the water. When the tiger feeds the fish, birds feed the fish, man eating fish, big fish feeds the fish, then the God's wisdom is created according to the number of fish in the very many. If someone see what is in the sea, then he will impressed with the many kinds of animals, pearls, and others that the numbers can not be counted except by Alloh. People who consider that all will realize how Alloh extent kingdom and many of Alloh unknown except by Alloh own.</span></span></div>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-2824609468413413782009-08-02T22:45:00.001-07:002009-08-03T20:44:40.061-07:00Seeing is Believing<div style="text-align: justify; color: rgb(204, 153, 51);"><span style="color: rgb(204, 153, 51);font-family:arial;font-size:85%;" >Every human has restrictiveness, especially when facing many problems in their life. There are many problems that must be faced by them and almost must be contacted with the other person. But there is not rarely that thus problems make the other conflicts. With their restrictiveness, the keys to face thus conflicts are they must have an understanding and believing to the other person.</span><span style="font-size:85%;"><br /><br />An understanding can be acquired by spiritual connection among humans. Every humans is given a feel to understanding the other person, but that must be developed from love. So we can understand other person condition because we love and care them. The opposite, when we are nonchalant and hate someone, it is impossible to understand his condition.</span><span style="font-size:85%;"><br /><br />The other element to face conflict is a believing. If the understanding is developed from heart, so the believing is developed from eyes. It means that a believing is found from<br />physic contact or interaction among humans. We will believe in someone if we had seen his loyality. We will also believe in an event if we had seen it with our eyes. It must have the evidence.</span><span style="font-size:85%;"><br /><br />We can find those in common life of the people. In the law, someone can be a prisoner if there are witnesses and evidences. It is also in the science. A research can be get a conclusion and believed by public if it had done experiments that the results can be seen (facts), not only feeling or imaginations.</span><span style="font-size:85%;"><br /><br />By thus, exactly a believing will complementing the solution to end conflicts. Because of our believing, there are evidences that we can see. Because what we see with our eyes is the true honesty, not as a tongue that can be lied or ears that can be turned.</span></div><div style="text-align: justify; color: rgb(204, 153, 51);"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; color: rgb(204, 153, 51); text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:85%;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(204, 153, 51);"> </div><div style="text-align: justify; color: rgb(204, 153, 51);"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; color: rgb(204, 153, 51); text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:85%;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(204, 153, 51);"> </div><div style="text-align: justify; color: rgb(204, 153, 51);"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; color: rgb(204, 153, 51); text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:85%;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(204, 153, 51);"> </div><div style="text-align: justify; color: rgb(204, 153, 51);"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; color: rgb(204, 153, 51); text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:85%;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(204, 153, 51);"> </div>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-400347606151885452009-08-01T01:38:00.001-07:002009-08-05T01:40:03.907-07:00Hikmah Larangan Bernafas Ketika Minum<span style="font-size:100%;"><a style="font-family: georgia;" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFK-WjObchmLJByBCNwODPlODrM3c4rvuZjNXijqqPzTsDDHgCLNm8FGIwqDLAdicR_4qy-zlhW5F9e3VfMJt6V9mU2K7CVK72fs198IVQoGRtSLdp_cyIh_cp7nB2BDTtt5BCCGABklA/s1600-h/air.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 92px; height: 118px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFK-WjObchmLJByBCNwODPlODrM3c4rvuZjNXijqqPzTsDDHgCLNm8FGIwqDLAdicR_4qy-zlhW5F9e3VfMJt6V9mU2K7CVK72fs198IVQoGRtSLdp_cyIh_cp7nB2BDTtt5BCCGABklA/s400/air.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5364913420824313490" border="0" /></a><br /></span><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Normal (Web)"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; color:windowtext;} p {mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; color:#0033CC;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--><span style="color: rgb(51, 204, 255);font-family:georgia;font-size:85%;" ><span style="color: rgb(51, 204, 255);">Dari Tsumamah bin Abdullah, "Dahulu Anas bin Malik radhiyallahu ta'alaa anhu pernah bernafas di dalam bejana dua kali atau tiga kali, dan dia mengira Nabi sallallahu alaihi wa sallam pernah melakukan hal itu (HR. Bukhari, No. 5631)</span><span dir="rtl" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></span><span style="color: rgb(51, 204, 255);font-size:85%;" ><br /><br />Dari Abu Qatadah dan bapaknya, Rasulullah bersabda, "Apabila salah seorang diantara kalian minum, maka janganlah ia bernafas di bejana (gelas), dan jika salah seorang dari kalian kencing maka janganlah ia memegang dzakar (kemaluannya) dengan tangan kanannya, jika membersihkan maka jangan membersihkan dengan tangan kanannya (HR. Bukhari 5630)<o:p></o:p></span><span style="color: rgb(51, 204, 255);font-size:85%;" ><br /><br />Sebagian ulama mengatakan, "Larangan bernafas di dalam bejana ketika minum sama seperti larangan ketika makan dan minum, sebab hal itu bisa menyebabkan keluarnya ludah sehingga bisa mempengaruhi kebersihan air minum tersebut. Dan keadaan ini apabila dia makan dan minum dengan orang lain. Adapun bila ia makan sendirian atau bersama keluarganya atau dengan orang yang tidak terganggu dengan caramu tersebut, maka hal itu tidak mengapa." Aku ( Imam Ibn Hajar Al-Asqalani) berkata, "Dan yang lebih bagus adalah memberlakukan larangan hadits Nabi tersebut, sebab larangan itu bukan untuk menghormati orang yang layak dihormati ataupun untuk mendapat penghargaan dari orang lain.... Berkata Imam Al-Qurthubi, "Makna larangan itu adalah agar bejana dan air tersebut tidak tercemar dengan air ludah atau pun bau yang tidak sedap". Fat-hul Bari, 10/94.<o:p></o:p></span><span style="color: rgb(51, 204, 255);font-size:85%;" ><br /><br />Demikianlah penjelasan para ulama kita. Para pakar kontemporer pun telah berusaha mengorek hikmah atas larangan tersebut. Mereka mengatakan, "Ini adalah petunjuk yang indah yang diajarkan oleh Nabi kita Muhammad sallallahu alaihi wa sallam dalam menyempurnakan akhlaq. Dan apabila makan atau minum kemudian terpercik ludah keluar dari mulut kita, maka hal itu merupakan kekurangnya sopan santun kita, dan sebab munculnya sikap meremehkan, atau penghinaan. Dan Rasulullah adalah adalah penghulunya seluruh orang-orang yang santun dan pemimpinnya seluruh para pendidik.<o:p></o:p></span><span style="color: rgb(51, 204, 255);font-size:85%;" ><br /><br />Bernafas adalah aktivitas menghirup dan mengeluarkan udara; menghirup udara yang bersih lagi penuh dengan oksigen ke dalam paru-paru sehingga tubuh bisa beraktivitas sebagaimana mestinya; dan menghembuskan nafas adalah udara keluar dari paru-paru yang penuh dengan gas karbon dan sedikit oksigen, serta sebagian sisa-sisa tubuh yang beterbangan di dalam tubuh dan keluar melalui kedua paru-paru dalam bentuk gas. Gas-gas ini dalam persentase yang besar ketika angin dihembuskan, padanya terdapat sejumlah penyakit, seperti pada toksin air kencing ... Maka udara yang dihembuskan mengandung sisa-sisa tubuh yang berbentuk gas dengan sedikit oksigen. Dari hal ini kita mengetahui hikmah yang agung dari larangan Rasulullah; yaitu agar kita tidak bernafas ketika makan atau minum; akan tetapi yang dibenarkan adalah minum sebentar lalu diputus dengan bernafas di luar bejana, lalu minum kembali. <o:p></o:p></span><span style="color: rgb(51, 204, 255);font-size:85%;" ><br /><br />Rasulullah memberikan wejangan tentang awal yang bagus dalam perintahnya tentang memutus minum dengan bernafas sebentar-sebentar. Sebagimana sudah kita ketahui, bahwa seorang yang minum 1 gelas dalam satu kali minuman akan memaksa dirinya untuk menutup/menahan nafasnya hingga ia selesai minum. Yang demikian karena jalur yang dilalui oleh air dan makanan dan jalan yang dilalui oleh udara akan saling bertabrakan, sehingga tidak mungkin seseorang akan bisa makan atau minum sambil bernafas secara bersama-sama. Sehingga tidak bisa tidak, ia harus memutus salah satu dari keduanya. Dan ketika seseorang menutup/menahan nafasnya dalam waktu lama, maka udara di dalam paru-paru akan terblokir, maka ia akan menekan kedua dinding paru-paru, maka membesar dan berkuranglah kelenturannya setahap demi setahap. Dan gejala ini tidak akan terlihat dalam waktu yang singkat. Akan tetapi apabila seseorang membiasakan diri melakukan ini (minum dengan menghabiskan air dalam satu kali tenggakan) maka ia akan banyak sekali meminum air, seperti unta, dimana paru-parunya selalu terbuka.... Maka paru-paru akan menyempitkan nafasnya manakala ia sedikit minum air, maka kedua bibirnya kelu dan kaku, dan demikian juga dengan kukunya. Kemudian, kedua paru-parunya menekan jantung sehingga mengalami dis-fungsi jantung (gagal jantung), kemudian membalik ke hati, maka hati menjadi membesar (membengkak), kemudian sekujur tubuh akan menggembur. Dan Demikianlah keadaannya, sebab kedua paru-paru yang terbuka merupakan penyakit yang berbahaya, sampai para dokter pun menganggapnyaebih berbahaya daripada kanker tenggorokan.<o:p></o:p></span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 204, 255);font-family:georgia;font-size:100%;" ><span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(51, 204, 255);">Dan Nabi Shallallahu alaihi wassallam tidak menginginkan seorangpun dari ummatnya sampai menderita penyakit ini. Oleh karena itu, beliau menasihati ummatnya agar meminum air seteguk demi seteguk (antara dua tegukan dijeda dengan nafas), dan meminum air 1 gelas dengan 3 kali tegukan, sebab hal ini lebih memuaskan rasa dahaga dan lebih menyehatkan tubuh</span><br /><br /></span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 255);font-size:85%;" ><span style="font-size:78%;"><span style="font-family:arial;">Lihat Al-Haqa'iq Al-Thabiyyah fii Al-Islam, secara ringkas</span><br /><span style="font-family:arial;">Sumber: Al-Arba'in Al-Ilmiah, Abdul Hamid Mahmud Thahmaaz</span></span><br /><br /></span></span>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-26640423041781224062009-07-28T02:19:00.000-07:002009-07-28T02:22:19.801-07:00Si Pus Pinteeeeer...!!!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn0eWTO66aA4itCWF1Q2wfJpx0G9klKkLIVrNYvGtgLb6YRupUwnvJWFLDtlI4xgDENI_WucdJBy2Xm3jgA9yBxEJFTqqPrxsa39ZhWwgGVzM7Iv9N8L5Uh9YLqZwb899LeXisoWkViAA/s1600-h/5335_1117828954347_1485716313_527575_4818087_a.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 92px; height: 116px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn0eWTO66aA4itCWF1Q2wfJpx0G9klKkLIVrNYvGtgLb6YRupUwnvJWFLDtlI4xgDENI_WucdJBy2Xm3jgA9yBxEJFTqqPrxsa39ZhWwgGVzM7Iv9N8L5Uh9YLqZwb899LeXisoWkViAA/s400/5335_1117828954347_1485716313_527575_4818087_a.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5363438801827181922" border="0" /></a><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:lucida grande;" >Suatu hari di Wisma Ar Roudloh (wisma tempat aku dan akhwat lain tinggal dan menuntut ilmu di “kota mendoan”), sedang kelimpungan karena ulah si pus (kucing liar yang lagi doyan mondar-mandir di sekitar wisma) yang sangat meresahkan. Sudah beberapa hari itu si pus “pub” di sembarang tempat, dan seringnya tepat di depan wisma. Uniknya itu seperti tempat favoritnya. Ada yang agak k barat, ada juga yang agak timur tapi intinya masih di depan wisma kami. Ditambah lagi meskipun kotorannya udah kami bersihkan tapi dia masih aja “pub” di tempat yang sama. Dan yang jadi sangat meresahkan baunya itu lho…kadang sampe ke tetangga sampe2 mereka ikut sibuk membersihkan juga. Satu lagi yang bikin malu…kalo pas ada tamu kan mereka jadi gak betah..! Padahal udah rajin kita bersihkan…</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:lucida grande;" > Pernah suaminya teman datang berkunjung, mereka berttemu di ruang tamu. Waktu itu malam hari dan sepertinya kami belum membersihkan kotoran si pus yang terbaru sore itu (heh,cape deeh..!). Suami temanku terdengar batuk-batuk, sambil “nyletuk” kpd istrinya “bau banget de..” Hehe, maklum aja wisma Ar Roudloh gak ada peredamnya jadi ucapannya itu terdengar jg oleh kami. Kami y jadi ketawa ajah walopun “mandan” maluuu….! Untungnya si istri menjelaskan kronologis sumber bau itu.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:lucida grande;" > Yah itu baru suami temenku yang jadi salah satu “korban”nya. Kami gak begitu memikirkan karena sekalian jadi “senjata” kami biar mereka gak pacaran di wisma yang bikin sebagian akhwat jadi mupeng (hihihi…jahat banged yak?!)</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:lucida grande;" > Tapi ada satu yang bikin kami sangat sangaaaaat gak enak! Yaitu kalo pas ta’lim di wisma. Padahal udah pagi2 banget kami beresin tuh kotoran si pus beberapa menit sebelum Ustadz datang dan ta’lim dimulai. Tapi y tetap ajah tu bau masih riang mewarnai ruang tamu kami bahkan sampai ruang dapur yang ada d bagian belakang rumah, meskipun udah dikasih pewangi juga. Akibatnya kami ta’lim sambil tahan napas dikit-dikit…gak enak juga ama Ustadz. Oalah, puuuus…bikin malu ajah si loe..!!!</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:lucida grande;" > Akhirnya suatu hari ketika kami sedang kumpul setelah makan-makan di wisma, salah satu kegiatan rutin kami ^_^v…. kami pun membahas masalah pelik itu. Walopun kami bener2 udah buntu harus bgmn solusinya. Perasaan udah kami buang, kami timbun, bahkan kami siram minyak tanah tu bekas kotoran si pus tapi tetep aja dia hobi “pub” d situ… Aku pun dengan saking udah mentoknya gak ada ide, ku bilang “Udah deh, tulisin aja di kaca jendela depan ‘kucing dilarang boker di sini!’ biar si pus tau kalo kita terganggu dengan aktivitas hariannya itu…!” Teman2pun langsung ketawa tapi gak ada yang setuju dan juga menyanggah. Akhirnya “rapat” kali itu tidak membuahkan solusi jitu buat polemic yang sedang kita hadapi….</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:lucida grande;" > Beberapa hari setelah hari itu, tetap aja polusi yang si pus buat mewarnai atmosfer wisma dan kegiatan kami sehari-hari.. Dan hari itu, ketika aku pulang dari kampus, aku mendapati salah seorang temanku sibuk sekali di kamarnya sambil mondar-mandir ke luar wisma. Dia tampak sedang ngeprint sesuatu dan menempelkan di kaca jendela wisma kami. Aku pun yang tadinya enjoy aja ngliat kesibukannya akhirnya bertanya juga, “Anti sih lagi ngapain Ukh?” diapun hanya menjawab, “lagi ikhtiar terakhir karena udah pusing gak tau ngapain lagi. Tuh liat aja di depan”. Aku pun nurut menuju ke depan rumah dan melihat di kaca jendela apa yang di temple barusan.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:lucida grande;" > Tampak d kaca sebalah barat dan timur tulisan di kertas ukuran A5 dengan tinta warna-warni tertempel dan berbunyi “MEONG..MEONG..MEONG..!!! (KUCING DILARANG BOKER DISINI…!!!)</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:lucida grande;" > Hah…? Saranku dia pake juga rupanya. Aku pun sama karena udah gak tau harus gimana y gak ngasih komentar macem2. Hanya saja mungkin orang2 yang ngliat tulisan itu akan geleng2 kepala juga bingung. “Ini penghuni rumahnya yang oon apa kucingnya yang pinter bisa baca tu tulisan y…?” Heheheh…</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:lucida grande;" > Lalu apa yang terjadi??? Alhasil, beberapa hari setelah penempelan kertas itu kami tanpa sadar sudah tidak mencium bau kotoran si pus lagi yang ngganggu jiddan!</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:lucida grande;" > Alhamdulillah… manusia hanya bisa berikhtiar lalu bertawakal. Alloh-lah yang menentukannya..!</span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:lucida grande;" > <span style="font-weight: bold;">[Buat kru Roudloh yang masih kompax, keep hamazah en istiqomah!^_^v ; Buat suami temanku yang jadi trauma berkunjung…afwan jiddan yah..hehe]</span></span>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2024241529454408310.post-91967743276406748242009-07-28T01:25:00.000-07:002009-10-04T22:36:05.731-07:00Purification through Tawheed <span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:85%;" ><span style="font-family:georgia;"><span style="font-weight: bold;font-size:100%;" >(Mankind's Greatest Need)</span><br /><br />Ibn Abil-'Izz (died 792 AH) - </span><i style="font-family: georgia;">may God be pleased with him</i><span style="font-family:georgia;"> - said:"Knowledge of </span><i style="font-family: georgia;">Usool-ud-Deen</i><span style="font-family:georgia;"> (the fundamentals of the religion) is the most noble branch of knowledge, since </span><b style="font-family: georgia;">the excellence of a certain type of knowledge depends upon what it is concerned with</b><span style="font-family:georgia;">, and this is the greater </span><i style="font-family: georgia;">Fiqh</i><span style="font-family:georgia;"> (understanding) , which is why lmaam Abu Haneefah (died 150AH) - may God be pleased with him - called that which he compiled concerning </span><i style="font-family: georgia;">Usool-ud-Deen</i><span style="font-family:georgia;">: </span><i style="font-family: georgia;"><b>"al-Fiqhul- Akbar"</b></i><span style="font-family:georgia;"> (The Greatest </span><i style="font-family: georgia;">Fiqh</i><span style="font-family:georgia;">). The need of the servants for this knowledge is greater than every other need; and it is the most necessary of all things for them, since there is no life for the hearts, nor any delight, nor any tranquillity, except through knowing their Lord, the One to be worshipped, their Creator - with His Names, His Attributes and His Actions, and that He - along with all that - is more beloved to the person than anything else. So man's striving is with regards to everything that will draw him nearer to God, to the exclusion of the creation. </span></span><p style="font-family: georgia; color: rgb(255, 255, 255);"></p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="font-size:85%;"><a name="2"></a></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >However, it is impossible for the minds to come to know and understand all that in detail, so the Most Merciful, the Most Majestic - from His mercy, sent Messengers to teach that and call to it; and to give good news to those who accept their Call and to warn those who reject it. The key to their Call and the essence of their message was the servant's drawing closer to Almighty God - the Most Perfect - through His Names, Attributes and Actions, since all that the Messengers were ordered with is built upon this. This then is followed by two great principles: <i><b>Firstly:</b></i> Knowing the path that leads to Him and that is the <i>Sharee'ah</i> (Islamic Law and Way) which is comprised of His orders and prohibitions. <i><b>Secondly</b></i>: That those following the path know what lies in store for them, which is endless bliss. So the people who know God best are the ones who best follow the way to Him; and know best what lies at the end of the way."<sup>1</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" ><i>Firmness Upon the Deen (The Religion of Islam)</i> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >So, firmness upon the <i>Deen</i> of Almighty God, excellence in this world and salvation in the Hereafter is built upon two great matters: "<i>Firstly:</i> Knowledge of God and the beautiful Names and lofty Attributes that befit Him and His Actions - and this necessitates appreciation of His Majesty, honouring Him, fearing Him, being in awe of Him, loving Him, placing one's hopes in Him, placing reliance upon Him, being pleased with His decree and having patience with what He sends down as regards to hardships. <i>Secondly:</i> Knowledge of what He loves and is pleased with, and what He hates and angers Him - whether beliefs, sayings, outward or inward actions. So the one who has knowledge of this has to rush to fulfil that which Almighty God loves and is pleased with, and to avoid that which He hates and which angers Him.<sup>2</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="font-size:85%;"><a name="3"></a></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >Sufyaan ibn 'Uyaynah (died 197H) - may God be pleased with him - said:"There are three types of Scholars: one who knows God and knows God's commands; and one who knows God, but does not know His commands; and one who knows God's commands, but does not know God. And the most complete of them is the first - and that is the one who fears God and knows His rulings."<sup>3</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" ><i>The Essence of Islam</i> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >Explaining the essence of Islam and its main pillar, the Prophet - the peace and blessings of God be upon him - said: <i>"Islam is built upon five (pillars): Testifying that none has the right to be worshipped except Almighty God and that Muhammad is the Messenger of God; establishing the Salaah (formal prayer), paying the Zakaah (charity tax), making Hajj (pilgrimage) to the House and fasting in Ramadaan. "</i><sup>4</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >In another narration: <i>"Islam is built upon five (pillars): To worship God and to reject anything along with Him . . . "</i><sup>5</sup> Also in another narration: <i>"lslam is built upon five: The </i><i><b>Tawheed</b></i><i> of Almighty God . . . "</i><sup>6</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >Thus: <i>"Testifying that none has the right to be worshipped except Almighty God"</i>, has the same meaning as: <i>"To worship Almighty God and to reject anything along with Him"</i>, which has the same meaning as: <i>"The Tawheed of Almighty God."</i> So, it will be clear to the honourable reader that <i>Tawheed</i> is the essence of Islam, and it is the starting and ending point for all goodness and excellence. </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >Linguistically <i>Tawheed</i> means: "To make something one, or to assert the oneness of something."<sup>7</sup> However, what we are concerned with here is the <i>Sharee'ah</i> or technical meaning of <i>Tawheed</i>, which is: <i>"To single out Almighty God alone for worship."</i><sup>8</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >Al-Bayjowree - may God have mercy on him - said: "It is to single-out <i>al-Ma'bood</i> (the One to be worshipped - i.e. Almighty God) with worship, along with belief and affirmation in the oneness and uniqueness of His <i>Dhaat</i> (Essence), <i>Sifaat</i> (Attributes) and Actions."<sup>9</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="font-size:85%;"><a name="4"></a></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >Shaykh al-Ghunaymaan - may God protect him - said: "It is to single Him out with worship, with love, lowliness and submissiveness to Him, by complying with His commands and submitting to them."<sup>10</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" ><i>The Divisions of Tawheed</i> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >And Tawheed - with the <i>Salaf</i> and the Scholars of <i>Ahlus-Sunnah wal-Jamaa'ah</i> has three divisions.'Allaamah as-Safaareenee (died 1112H) - may God's mercy be upon him - said: "Know that <i>Tawheed</i> has three divisions: <i>Tawheedar-Ruboobiyyah</i> (the Oneness of God in His Lordship), <i>Tawheed al- Uloohiyyah</i> (to single-out Almighty God alone for worship) and <i>Tawheed al-Asmaa was-Sifaat</i> (the uniqueness of God's Names and Attributes)."<sup>11</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >"And God has gathered these three divisions in His - the Most High's- saying: </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="CENTER"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >"Lord of the heavens and the earth and all that is between them, so worship Him alone and be constant and patient in the worship of Him. Do you know of any who is similar to Him?"<sup>12</sup>"<sup>13</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >"So <i>Tawheed ar-Ruboobiyyah</i> implies: A firm and definite belief that Almighty God alone is the Creator, the Master and Owner, and the Command is for none but Him."<sup>14</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >"And <i>Tawheed al-Uloohiyyah</i> is to single-out God alone for all worship and not to worship anything along with Him, whether it be an angel, a Messenger, a prophet, a pious person, a tree, a stone, the sun, the moon, or other than these."<sup>15</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="font-size:85%;"><a name="5"></a></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >"And <i>Tawheed al-Asmaa was-Sifaat</i> is the uniqueness of Almighty God - the Most High - with regards to His Names and His Attributes, by affirming that which God has affirmed for Himself - whether in His Book (i.e. the <i>Qur'aan</i>) or by the tongue of His Messenger - may the peace and blessings of God be upon him - without <i>tahreef</i> (distorting the Names and Attributes), <i>ta'teel</i> (denial of the Names and Attributes), <i>takyeef</i> (saying how they are), or <i>tamztheel</i> (making any resemblance with the creation)."<sup>16</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" ><i>Tawheed</i><i> -in Knowledge and Action</i> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >The above three divisions of <i>Tawheed</i> have been grouped - by some of the Scholars - into two types: the first type deals with knowing Almighty God through His Names, Attributes and Actions (i.e. <i>Tawheed al-Asmaa was Sifaat</i> and <i>Tawheed ar-Ruboobiyyah</i>), and the second deals with <b>actualising</b> and <b>manifesting</b> this <i>Tawheed</i> through singling out God alone for worship (i.e. <i>Taawheed al- Uloohiyyah</i>). The first type of <i>Tawheed</i> is connected with <b>knowledge</b>, whilst the second type is connected with <b>action</b>. </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >Ibn al-Qayyim (died 756H) - may God's mercy be upon him - said: "As regards the <i>Tawheed</i> which the Messengers called to and which the Books were sent down with, then it is of two types: <i>Tawheed fil-Ma'rifah wal-lthbaat</i> (the <i>Tawheed</i> of Knowledge and Affirmation) and <i>Tawheed fit-Talab wal-Qasd</i> (the <i>Tawheed</i> of Actions and Intentions)." </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >So the first type affirms the reality of the <i>Dhaat</i> (Essence) of the Lord - the Most High - along with His Names, His Attributes, His Actions, His speaking in His Books and His speaking to whomsoever He wishes from His servants. It also affirms the all-embracing nature of His Predestination and Pre-Decree and His wisdom. The <i>Qur'aan</i> has completely clarified this type of <i>Tawheed</i> - as occurs at the start of <i>Soorah Hadeed</i> and <i>Soorah Taa Haa</i>, at the end of <i>Soorah al-Hashr</i>, at the beginning of <i>Soorah Sajdah</i>, at the beginning of <i>Soorah Aal 'Imraan</i> and all of <i>Soorah al-Ikhlaas</i>, and other than these. </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >The second type: Then it is what is contained in <i>Soorah al-Kaafiroon</i> and contained in His - the Most High's - saying: </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="CENTER"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >"Say: O people of the Book! Come to a word that is just and fair between us and you, that we shall worship none but God and that we shall associate no partner along with Him, and that we shall not take others as lords besides God. Then if they turn away, say: Bear witness that we are Muslims."<sup>17</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >It is also contained at the beginning of <i>Soorah Tanzeel</i> and at the beginning, middle and end of <i>Soorah al-Mu'min</i>, and at the beginning and end of <i>Soorah A'raaf</i> and the greater part of <i>Soorah An'aam</i>. Indeed, every <i>soorah</i> (chapter) in the <i>Qur'aan</i> comprises these two types of <i>Tawheed</i>, witnesses to them and calls to them. </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" ><b>Since the </b><i><b>Qur'aan</b></i><b> either gives: </b></span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" ><b>[i]</b> information about Almighty God, His Names, His Attributes, His Actions and His Sayings - which is <i>Tawheed fil-Ma'rifah wal-lthbaat</i> (the <i>Tawheed</i> of Knowledge and Affirmation); or </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" ><b>[ii]</b> it is a call to worship Almighty God alone without any partner, and a rejection of whatever is worshipped besides Him - and this is <i>Tawheed al-lraadee at-Talabee</i> (the Tawheed of Actions and Intentions); or </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" ><b>[iii]</b> it is a command to obey Him and to comply with His orders and prohibitions - so this is from the rights of <i>Tawheed</i> and is a completion of it; or </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" ><b>[iv]</b> it gives information about the people of <i>Tawheed</i> and how they were treated in this world and how they will be honoured in the Hereafter - and this is the reward for <i>Tawheed</i>; or </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="font-size:85%;"><a name="6"></a></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" ><b>[v]</b> it gives information about the people of <i>Shirk</i> (associating partners along with Almighty God) and the punishment they receive in this world and the torment they shall receive in the Hereafter - so this is the reward for those who abandon <i>Tawheed</i>."<sup>18</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" ><i>Tawheed</i><i> - its Importance in the Qur'aan</i> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >Ibn Abil--'Izz - may God have mercy on him - said: "So the <i>Qur'aan</i> - all of it - is about <i>Tawheed</i>, its rights and its rewards; and about <i>Shirk</i>, its people and their punishments. Thus: </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >"All praise belongs to God, Lord of the worlds."<sup>19</sup><sup><b> </b></sup>is <i>Tawheed</i> (of knowledge). </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >"The Most Merciful, the Bestower of Mercy" is <i>Tawheed</i> (of knowledge). </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >"The Master of the Day of Judgement" is also <i>Tawheed</i> (of knowledge). </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >"You alone do we worship and You alone do we seek aid and assistance from" is <i>Tawheed</i> (of action) . </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >"Guide us to the Straight Path" concerns <i>Tawheed</i> and asking for guidance to the path of the people of <i>Tawheed</i>, (which is): </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >"The Path of those whom You have favoured." "Not of those who have earned Your anger, nor of those who have gone astray" - those who have separated themselves from <i>Tawheed</i>."<sup>20</sup><b> </b></span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >So Almighty God begins this <i>soorah</i> by first informing us about Himself - the Most Perfect (i.e. <i>Tawheed</i> of knowledge). Then after having knowledge of Almighty God - the Most High - God orders us with the <i>Tawheed</i> of action: "You alone do we worship." </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >Likewise just as "the great <i>Qur'aan</i> opens with <i>Tawheed</i> it also ends with it. So the <i>Qur'aan</i> opens with <i>Soorah al-Faatihah</i>: "All praise belongs to God, Lord of the Worlds" and the great <i>Qur'aan</i> ends with the <i>Soorah</i>: "Say: I seek refuge with the Lord of mankind".<sup>21</sup><b>"</b><sup>22</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >Likewise, the greatest <i>ayaah</i> (verse) in the <i>Qur'aan</i> is <i>Ayatul-Kursee</i> (the Verse of the Throne).<sup>23</sup> Since this great <i>aayah</i> informs us - from start to finish - purely about Almighty God's Names, His Attributes and His Actions. So this further emphasizes the importance of the <i>Tawheed</i> of knowledge. </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >Similarly, <i>Soorah al-Ikhlaas</i> - from start to finish - is concerned with the <i>Tawheed</i> of knowledge, whilst <i>Soorah al-Kaafiroon</i> is connected with the Tawheed of action.<sup>24</sup> Indeed, the Prophet - may the peace and blessings of God be upon him - said about a man who was reciting <i>al-Kafiroon</i> in the first <i>rak'ah</i> (unit of formal prayer): <i>"This is a servant who believes in his Lord."</i><b> </b>Then the man recited <i>al-Ikhlaas</i> in the second, so he - may the peace and blessings of God be upon him - said: <i>"This is a servant who knows his Lord"</i><b>.</b><sup>25</sup><b> </b>The Prophet - may the peace and blessings of God be upon him - said: "Say: He is God, the One" is equivalent to one third of the <i>Qur'aan</i>. And "Say: O disbelievers . . . "<b> </b>is equivalent to a quarter of the <i>Qur'aan</i>.<sup>26</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >What further demonstrates the importance of this <i>Tawheed</i> is the fact that the Prophet - may the peace and blessings of God be upon him would begin his day with <i>Tawheed</i> (of knowledge and action), since he recited both <i>Soorah al-Kafiroon</i> and <i>Soorah al-Ikhlaas</i> in the two <i>rak'aat</i> (units of prayer) before <i>Fajr</i> (dawn prayer).<sup>27</sup> And he would end the night by reciting both of these <i>soorahs</i> in his <i>witr</i> (final - literally <i>"odd numbered"</i>) prayer.<sup>28</sup>"<sup>29</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >"Indeed, all of the <i>Qur'aan</i> is about <i>Tawheed</i>."<sup>30</sup><b> </b>And Almighty God - the Mighty and Majestic - says: </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="CENTER"><span style="font-size:85%;"><a name="7"></a></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >"A book We have sent down, full of blessings, that men may ponder over its messages; and those who possess understanding may take them to heart."<sup>31</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" ><i>Tawheed</i><i> - its Importance from the Sunnah</i> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >And what proves the importance of <i>Tawheed</i> from the <i>Sunnah</i> is that the Chosen one - may the peace and blessings of God be upon him - remained in Makkah thirteen years amongst the disbelievers, calling them to it, and saying to them: "Say: None has the right to be worshipped except Almighty God and thus be successful . . . ".<sup>32</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >The Messenger of God - may the peace and blessings of God be upon him - said: <i>"I have been sent close to the Hour, with the sword, so that none has the right to be worshipped except Almighty God alone, without any partner. My sustenance is beneath the shade of my spear. And humiliation and ignominy is for whosoever opposes my command. And whosoever resembles a people is from them."</i><sup>33</sup>"<sup>34</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="font-size:85%;"><a name="8"></a></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >Similarly he would send his Companions to various communities ordering them with this <i>Tawheed</i> first - as was the case when he sent Mu'aadh ibn Jabal to Yeman, saying: <i>"Indeed you are going to a people from the People of the Book, so let the Tawheed of God be the very first thing you call them to . . . "</i><sup>35</sup> And just as the Prophet - may the peace and blessings of God be upon him - started his Prophethood and teaching with the matter of <i>Tawheed</i>, then likewise he - may the peace and blessings of God be upon him - mentioned the matter of <i>Tawheed</i> during his final illness from which he - may the peace and blessings of God be upon him - died, when he said: <i>"The curse of Almighty God be upon the Jews and the Christians, for they took the graves of their Prophets as places of worship."</i><sup>36</sup>"<sup>37</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" ><i>Clearing a Misconception</i> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >Shaykhul-Islam Ibn Taymiyyah (died 728H) said: "The <i>Tawheed</i> with which the Messengers came with comprises of affirming that Divinity and worship belong to Almighty God alone, such that a person witnesses that none has the right to be worshipped except Almighty God, and that none is worshipped except Him, nor depended upon other than Him, nor are alliances or enemies made except for Him, nor is an action done except for Him. This affirmation also covers those Names and Attributes which Almighty God affirms for Himself, as God - the Most High - says: </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="CENTER"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >"And the God to be worshipped is only one God. None has the right to be worshipped except Him, the Most Merciful, the Bestower of Mercy."<sup>38</sup><b> </b></span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >And God - the Most High - says: </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="CENTER"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >"Do not take two objects of worship. Indeed, Almighty God is the only Deity to be worshipped, so fear Him."<sup>39</sup><b>.</b> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >And He - the Most High - says: </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="CENTER"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >"Whosoever calls upon (i.e. supplicates or prays to) other than God, for which he has no proof, then his reckoning is only with his Lord. Indeed the disbelievers will not be successful."<sup>40</sup><b> </b></span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >Almighty God - the Most High - also says: </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="CENTER"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >"And ask those of our Messengers whom we sent before you: 'Did We ever appoint objects of worship besides the Most Merciful?'<i><b>"</b></i><sup>41</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >And Almighty God informed us about every Prophet from amongst the Prophets that they called the people to the worship of God alone, having no partner, as He said: </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="CENTER"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >"Indeed there is an excellent example for you in Abraham and those with him, when they said to their people: 'Indeed we are free from you and whatever you worship besides Almighty God. We have rejected you, and there has arisen between us and you, hostility and hatred forever - until you believe in God alone."<sup>42</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >And God said about the <i>mushriks</i> (pagan idolaters): </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="CENTER"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >"When it is said to them: 'None has the right to be worshipped except Almighty God', they become arrogant. And they say: 'Are we to abandon those deities that we worship because of a mad poet?"<sup>43</sup><b> </b></span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >And this occurs a lot in the <i>Qur'aan</i>. </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >And what is meant by <i>Tawheed</i> is not merely <i>Tawheed ar-Roobubiyyah</i> - the belief that Almighty God alone is the Creator - which is what some of the people of <i>Kalaam</i> (speculative theology) and the Sufis think! So they think that if they affirm this type of <i>Tawheed</i>, along with its proofs, then they have affirmed the utmost limits of <i>Tawheed</i> and that if they bear witness to this and become absorbed in it, then they have absorbed themselves in the limits of <i>Tawheed</i>! </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >However, this is not the case. Since even if a person agreed to those attributes which are befitting to the Lord, and declared Him free from everything He should be declared free from and affirmed that He alone is the creator of everything - then still such a person would not be a <i>muwahid</i> (a person of <i>Tawheed</i>) until along with this, he witnesses that the only <i>Ilaah</i> (i.e. object of worship) is Almighty God (<i>Allah</i>) - (i.e. none has the right to he worshipped except God alone) - affirming that Almighty God alone is the <i>Ilaah</i> deserving of all worship, adhering to this worship and associating no partners with Him. </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >Also affirming that this <i>Ilaah</i> (object of worship) is He who is deified and worshipped and who deserves worship and it is not that <i>Ilaah</i> merely with the meaning: <i><b>"The One who has the power to create and originate."</b></i><sup>44</sup>So if an explainer (of the <i>Qur'aan</i>) explains <i>Ilaah</i> to mean: <i><b>"The One who has the power to create and originate" </b></i>and believes that this is the most particular description of <i>Ilaah</i> and affirms this to be the limits of <i>Tawheed</i> - as is done by the people of <i>Kalaam</i> (speculative theology), and it is what they say from Abul-Hasan al-Ash'aree<sup>45</sup> and his followers - then they do not know the true reality of the <i>Tawheed</i> with which Almighty God sent His Messengers, since the Arab <i>mushriks</i> (pagan idolaters) used to agree that Almighty God alone is the Creator of everything. Yet despite this, they were still <i>mushriks</i>, as God - the Most High - says: </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="CENTER"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >"Most people do not believe in God except that they commit shirk (i.e. associate others with Him in belief and worship).''<sup>46</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >A group from amongst the <i>Salaf</i> (the first three generations of Muslims) said: <i>"If you ask them who created the Heavens and the earth, they will say: 'God' - yet along with this, they worshipped others besides Him."</i><sup>47</sup> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >Almighty God - the Most High - said. </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="CENTER"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >"Say: 'Whose is the earth and all that is in it, if you do indeed know?' They will say: 'It belongs to God.' Say: 'Will you not then remember?' Say: 'Who is the Lord of the heavens and the Lord of the great Throne?' They will say: 'God.' Say: 'Will you not then fear Him?"<sup>48</sup><b> </b></span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="font-size:85%;"><a name="9"></a><a name="10"></a></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >So not everyone who affirms that Almighty God is the Lord of everything and is its Creator, will be a worshipper of Him to the exclusion of everything else - calling upon Him alone, hoping in Him alone, having fear of Him alone, forming allegiance and enmity for Him, obeying His Messengers, ordering what He orders and forbidding what He forbade."<sup>49</sup><br /><br /><i>In Conclusion</i><br /><br />Shaykh 'Abdul-Qaadir al-Jeelaanee (died 561H) said: "So it is upon you to fear God - <i>the Mighty and Majestic</i> - and not to fear anyone else except Him. Turn to God - <i>the Mighty and Majestic</i> - for your every need, and rely upon Him alone - <i>the Most High</i> - seeking that which you need from Him alone. Do not rely upon anyone other than Almighty God. And <i>Tawheed</i> - all is contained in <i>Tawheed</i>."<sup>50</sup><br /><br /><i>References</i> </span> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" ><b>1.</b><i> Sharhul-'Aqeedatul-Tahaawiyyah</i> (p. 69).<br /><sup><b>2.</b></sup> <i>Fadl 'Ilmus-Salaf</i> (p. 47) of al-Haafidh Ibn Rajab (died 795H).<br /><sup><b>3.</b></sup> Related by ad-Daarimee (1/102) and Abu Nu'aym in <i>al-Hilyah</i> (7/ 280), with a <i>Saheeh isnaad</i>.<br /><sup><b>4.</b></sup> Related by al-Bukaaree (1/49) and Muslim (no. 16) from 'AbduIlaah ibn 'Umar - may God be pleased with him.<br /><sup><b>5.</b></sup> Related by Muslim (no. 20).<br /><sup><b>6.</b></sup> Related by Muslim (no. 19).<br /><sup><b>7.</b></sup> <i>Lisaan ul-'Arab</i> (3/450) of Ibn Mandhoor and also al-Hujjah fee <i>Bayaanil-Mahajjah</i> (1/305) of Abul-Qaasim al-Asbahaanee.<br /><sup><b>8.</b></sup> <i>Ad-Dururus-Sunniyyah</i> (1/48) of Shaykh 'Abdur- Rahmaan ibn Hasan.<br /><sup><b>9.</b></sup> <i>Jawharah at-Tawheed</i> (p. 10).<br /><sup><b>10.</b></sup> <i>Sharh Kitaabut-Tawheed min Saheehil-Bukaaree</i> (1/38).<br /><sup><b>11.</b></sup> <i>Lawaami' al-Anwaarul-Bahiyyah</i> (1/128) of as-Safaareenee. For the division of <i>Tawheed</i> into three types, refer to: <i>al-Ibaanah 'an Sharee'atil-Firqatin-Naajiyah</i> (p. 693-694) of Ibn Battah (died 387H); <i>Kitaab ut-Tawheed</i> of Ibn Mandah (died 395H) and <i>al-Hujjah fee Bayaanil-Mahajjah</i> (1/85, 1/111-113) of Abul-Qaasim al-Asbahaanee (died 535H).<br /><sup><b>12.</b></sup><i> Qur'an - Soorah Maryam</i> 19.65.<br /><sup><b>13.</b></sup> <i>Taqreebut-Tadmuriyyah</i> (p. 110) of Shaykh Ibn al-'Uthaymeen.<br /><sup><b>14.</b></sup> <i>Taqreebut-Tadmuriyyah</i> (p. 110-111).<br /><sup><b>15.</b></sup> <i>Taqreebut-Tadmuriyyah</i> (p. 112-113).<br /><sup><b>16.</b></sup> <i>Taqreebut-Tadmuriyyah</i> (p. 116-117).<br /><sup><b>17.</b></sup> <i>Qur'aan - Soorah Aal 'lmraan</i> 3:64.<br /><sup><b>18.</b></sup> <i>Mandaarijus-Saalikeen</i> (3/449-450) of lbn al-Qayyim.<br /><sup><b>19.</b></sup> <i>Qur'aan - Soorah al-Faatiha</i> 1:1 - and what follows is a completion of this <i>soorah</i>.<br /><sup><b>20.</b></sup> <i>Sharhul-'Aqeedatul-Tahaawiyyah</i> (pp. 89-90) of lbn Abil-'Izz.<br /><sup><b>21.</b></sup> <i>Qur'aan - Soorahtun- Naas</i> 114:1.<br /><sup><b>22.</b></sup> <i>Hukmul-Intimaa</i> (p.58) of Shaykh Bakr Abu Zayd - slightly adapted.<br /><sup><b>23.</b></sup> Related by Muslim (no.1768) from 'Ubayy ibn Ka'b - may God be pleased with him.<br /><sup><b>24.</b></sup> Refer to <i>Majmoo' al-Fataawaa</i> (1/54) of Ibn Taymiyyah.<br /><sup><b>25.</b></sup> <i><b>Hasan:</b></i> Related by at-Tahawee and Ibn Hibbaan. Al-Haafidh Ibn Hajar authenticated it in <i>Ahadeethul-'AaIiyaat</i> (no.16).<br /><sup><b>26.</b></sup> <i><b>Saheeh:</b></i> Related by at-Tabaraanee in <i>al-Mu'jamul-Kabeer</i> (3/203/2) from Ibn 'Umar - may God be pleased with him. It was authenticated by al-Albaanee in <i>Saheehul-Jaami'</i> (no. 4405).<br /><sup><b>27.</b></sup> Related by Muslim (no.726)<br /><sup><b>28.</b></sup> <i><b>Saheeh:</b></i> Related by an-Nasaa'ee and al-Haakim, who declared it <i>saheeh</i>.<br /><sup><b>29.</b></sup> <i>At-Tawheed wa Atharahu fee Hayaatil-Muslim</i> (p.30) of Ahmad ibn Ibraaheem al-Hareeqee.<br /><sup><b>30.</b></sup> <i>Madaarijus-Saalikeen</i> (3/450).<br /><sup><b>31.</b></sup> <i>Qur'aan - Soorah Saad</i> 38:29.<br /><sup><b>32.</b></sup> Related by Ahmad (4/63).<br /><sup><b>33.</b></sup> <i><b>Saheeh:</b></i> Related by Ahmad (no. 5114) and Ibn Asaakir (19/96/1), from Ibn 'Umar - may God be pleased with him. It was authenticated by al-Haafidh al-'Iraaqee in <i>Takhreejul-Ihya</i> (3/42), and al-Haafidh Ibn Hajr in in <i>Fathul-Baaree</i> (10/222).<br /><sup><b>34.</b></sup> <i>At-Tawheed wa Atharahu fee Hayaatil-Muslim</i> (p.29).<br /><sup><b>35.</b></sup> Related by al-Bukhaaree (1/13) and Muslim (1/272), from Ibm 'Abbaas - may God be pleased with him.<br /><sup><b>36.</b></sup> Related by Bukhaaree (1/532) and Muslim (5/16).<br /><sup><b>37.</b></sup> <i>At-Tawheed wa Atharahu fee Hayaatil-Muslim</i> (p.29).<br /><sup><b>38.</b></sup><i> Qur'aan - Soorah Aal-'Imraan</i> 3:163.<br /><sup><b>39.</b></sup> <i>Qur'aan - Soorah Nahl</i> 16:51.<br /><sup><b>40.</b></sup> <i>Qur'aan - Soorah Mu'minoon</i> 23:117.<br /><sup><b>41.</b></sup> <i>Qur'aan - Soonh az-Zukhruf</i> 43:45.<br /><sup><b>42.</b></sup> <i>Qur'aan - Soorah al-Mumtahinah</i> 60:4.<br /><sup><b>43.</b></sup> <i>Qur'aan - Soorah Saafaat</i> 37:35-36.<br /><sup><b>44.</b></sup> This is the saying of the people of <i>Kalaam</i> (speculative theology), Abu Mansoor al-Maatureedee in <i>al-Tawheed</i> (pp.20-21), and for a similiar misconception refer to <i>Fee Dhilaalil-Qur'aan</i> (5/2707) of Sayyid Qutub. Compare this meaning of <i>Ilah</i> with the correct explanations of great <i>mufassirs</i> - such as Imaam Ibn Jareer at-Tabaree in his <i>Tafseer</i> (20/102) and Ibn Katheer in his <i>Tafseer</i> (3/398) - which is: the one who is who is worshipped and who alone deserves to be worshipped.<br /><sup><b>45.</b></sup> He is Abul-Hasan 'Alee ibn Ismaa'eel al-Asharee (died 324H) - to whom the <i>Ashariyah</i> <i>'aqeedah</i> is <b>incorrectly</b> ascribed, since he abandoned the <i>'aqeedah</i> - and that of the <i>Mu'tazilah</i> previously - for the <i>'aqeedah</i> of the <i>Salaf</i> - as is mentioned by Ibn Katheer in <i>Tabaqaatush-Shaafi'iyyah</i> and shown by his last book: <i>Al-Ibaanah 'an Usoolid-Diyaanah</i>.<br /><sup><b>46.</b></sup> <i>Qur'aan - Soorah Yoosuf</i> 12:106.<br /><sup><b>47.</b></sup> This is the saying of lbn 'Abbaas and others - as occurs in <i>Jaami'ul-Bayaan 'an Ta'weelul-Qur'aan</i> (13/50-51) of at-Tabaree.<br /><sup><b>48.</b></sup> <i>Qur'aan - Soorah Muminoon</i> 23:84-87.<br /><sup><b>49.</b></sup> <i>Majmoo'ul-Fataawaa</i> (3/97-105) of Ibn Taymiyyah.<br /><sup><b>50.</b></sup> <i>Futoohul-Ghayb</i> (p.176).<br /><br />Compliments of <i><b>Al-Ibaanah</b></i> Magazine<br />Volume 1, Number 2 - August 1995 </span> </p> <p style="margin-bottom: 0in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:arial;" align="LEFT"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p>Vina Ummu 'Umarhttp://www.blogger.com/profile/08063084902093523715noreply@blogger.com0