Sunday, June 6, 2010

100 REAL PER JAM



Bocah kecil itu menemui ayahnya yang payah karena kerja. Sebab, dari pagi hingga sore dia mengontrol berbagai proyek dan kontraknya. Dia tidak punya waktu untuk diam di rumah selain untuk makan dan tidur.

Bocah : “Ayah, kenapa engkau tidak lagi bermain denganku dan bercerita kepadaku Aku sangat merindukan cerita-ceritamu dan ingin bermain denganmu. Bagaimana pendapatmu bila hari ini engkau bermain sebentar denganku dan bercerita satu kisah kepadaku?”

Ayah : “Anakku, aku tidak punya waktu untuk bermain dan membuang-buang waktu. Karena aku punya banyak pekerjaan dan waktuku sangat berharga.”

Bocah : “Berilah aku satu jam saja dari waktumu, karena aku sangat merindukanmu, wahai Ayahku.”

Ayah : “Anakku tercinta, aku bekerja dan berjuang untuk kalian. Dan waktu satu jam yang engkau inginkan agar aku habiskan bersamamu itu bisa aku pakai untuk mendapatkan penghasilan tidak kurang 100 real. Jadi, aku tidak punya waktu untuk sesuatu yang sia-sia bersamamu. Ayo, pergilah dan bermainlah bersama ibumu.”

Hari demi hari berlalu dan kesibukan sang ayah semakin bertambah. Suatu hari bocah itu melihat pintu kantor ayahnya terbuka, maka ia masuk menemui ayahnya.

Bocah : “Ayah, berilah aku 5 real.”

Ayah : “Untuk apa? Setiap hari aku memberimu uang 5 real. Untuk apa uang sebanyak itu? Ayo, pergi dari hadapanku. Aku tidak akan memberimu apa-apa sekarang!”

Si anak pun pergi dengan perasaan sedih. Sementara sang ayah duduk sambil berpikir tentang apa yang dilakukannya terhadap anaknya. Dia pun memutuskan untuk pergi ke kamar anaknya untuk menghiburnya dan memberikan 5 real kepadanya.

Bocah kecil itu sangat gembira menerima uang 5 real tersebut. Kemudian bocah itu langsung menuju ranjangnya dan membuka bantalnya. Lalu dia mengumpulkan uang yang ada di bawahnya dan mulai merapikannya. 5 real untuk melengkapi jumlah uangnya.

“Ayah, sekarang ambillah uang 100 real ini dan berilah aku satu jam dari waktumu,” ujar bocah yang polos itu.


Ahmad Salim Baduwailan (Malam Pertama, Setelah Itu Air Mata, Pustaka eLBA)

Tuesday, May 18, 2010

Saatnya Mencegah Kanker Serviks


Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang sudah tak asing lagi ditelinga. Berbagai jenis kasus baru ditemukan, namun jenis kasus Kanker manakah yang paling tinggi prevalensinya, khususnya di kalangan perempuan? Dan bagaimanakah cara untuk mencegahnya? Belakangan ini mulai marak terdengar berita-berita mengenai kenker serviks. Apakah sebenarnya kanker serviks? Seberapa seringkah kanker serviks terjadi pada perempuan Indonesia?

Kanker serviks (cervical cancer) adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim atau serviks. Serviks merupakan bagian rahim yang berhubungan dengan vagina. Kanker serviks merupakan kanker nomor dua yang paling sering menyerang perempuan di seluruh dunia. Dan juga merupakan kanker kedua yang paling sering menyebabkan kematian. Di Indonesia sendiri, diperkirakan setiap harinya terjadi 41 kasus baru kenker serviks dan 20 perempuan meninggal dunia karena penyakit tersebut. Tingginya angka ini biasanya disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan bahaya kanker serviks.

Kanker serviks cenderung muncul pada perempuan berusia 35-55 tahun, namun dapat pula muncul pada perempuan dengan usia yang lebih muda. Penyebab dari kanker ini adalah virus yang dikenal sebagai Human papilloma virus (HPV), yaitu sejenis virus yang menyerang manusia. Terdapat 100 tipe HPV di mana sebagian besar tidak bahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinya. Infeksi HPV paling sering terjadi pada kalangan dewasa muda (18-28 tahun). Perkembangan HPV ke arah kanker serviks pada infeksi pertama tergantung dari jenis HPV-nya. HPV tipe risiko rendah atau tinggi dapat menyebabkan kelainan yang disebut pra kanker. Tipe HPV yang berisiko rendah hampir tidak berisiko, tapi dapat menimbulkan genital warts (penyakit kutil kelamin). Walaupun sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 tahun karena adanya system kekebalan tubuh alami, namun infeksi yang menetap yang disebabkan oleh HPV tipe tinggi dapat mengarah pada kenker serviks. Dan dapat berkembang tanpa terkontrol dan dapat menjadi tumor.

Gejala kanker serviks pada kondisi pra-kanker ditandai dengan ditemukannya sel-sel abnormal di bagian bawah serviks yang dapat dideteksi melalui tes Pap Smear, atau yang baru-baru ini disosialisasikan yaitu dengan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat. Sering kali kanker serviks tidak menimbulkan gejala. Namun bila sudah berkembang menjadi kanker serviks, barulah muncul gejala-gejala seperti pendarahan serta keputihan pada vagina yang tidak normal, sakit saat buang air kecil dan rasa sakit saat berhubungan seksual. HPV dapat menginfeksi semua orang karena HPV dapat menyebar melalui hubungan seksual. Wanita yang berhubungan seksual dibawah usia 20 tahun serta sering berganti pasangan beresiko tinggi terkena infeksi. Namun hal ini tak menutup kemungkinan akan terjadi pada wanita yang telah setia pada satu pasangan saja.

Saat ini kanker serviks dapat dicegah dengan pemberian vaksin HPV. Langkah ini dapat membantu memberikan perlindungan terhadap beberapa tipe HPV yang dapat menyebabkan masalah dan komplikasi seperti kanker serviks dan genital warts. Vaksin ini sebaiknya diberikan pada perempuan muda sedini mungkin, karena tingkat imunisasi tubuh serta pertumbuhan dan reproduksi sel di area serviks masih sangat baik. Vaksinasi merupakan metode deteksi dini sebagai upaya mencegah kanker serviks. Melalui vaksinasi semakin besar kesempatan disembuhkannya penyakit ini dan semakin besar kemungkinan untuk menekan angka kasus kanker serviks yang mengancam kaum perempuan. Untuk itu, segera hubungi dokter anda untuk membantu pencegahan kanker serviks.

Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/



10 Facts About Cells

Cells are the fundamental units of life. Whether they be unicellular or multicellular life forms, all living organisms are composed of and depend on cells to function normally. Scientists estimate that our bodies contain anywhere from 75 to 100 trillion cells. Cells do everything from providing structure and stability to providing energy and a means of reproduction for an organism. The following 10 facts about cells will provide you with well known and perhaps little known tidbits of information about cells.

1. Cells are too small to be seen without magnification.
Cells range in size from 1 to 100 micrometers. The study of cells, also called cell biology, would not have been possible without the invention of the microscope. With the advance microscopes of today such as the Scanning Electron Microscope and Transmission Electron Microscope, cell biologists are able to obtain detailed images of the smallest of cell structures.

2. There are two primary types of cells.
Eukaryotic and prokaryotic cells are the two main types of cells. Eukaryotic cells are called so because they have a true nucleus. Animals, plants, fungi and protists are examples of organisms that are composed of eukaryotic cells. Prokaryotes include bacteria and archaeans.

3. Prokaryotic single-celled organisms were the earliest and most primitive forms of life on earth.
Prokaryotes can live in environments that would be deadly to most other organisms. They are able to live and thrive in various extreme habitats. Archaeans for example, live in areas such as hydrothermal vents, hot springs, swamps, wetlands, and even animal intestines.

4. There are more bacterial cells in the body than human cells.
Scientists have estimated that about 95% of all the cells in the body are bacteria. The vast majority of these microbes can be found within the digetive tract.

5. Cells contain genetic material.
Cells contain DNA (deoxyribonucleic acid), the genetic information necessary for directing cellular activities. DNA is a type of molecule known as a nucleic acid. In prokaryotic cells, the single bacterial DNA molecule is not separated from the rest of the cell but coiled up in a region of the cytoplasm called the nucleoid region. In eukaryotic cells, DNA molecules are located within the cell's nucleus. DNA and proteins are the major components of chromosomes. Human cells contain 23 pairs of chromosomes (for a total of 46). There are 22 pairs of autosomes (non-sex chromosomes) and one pair of sex chromosomes. The X and Y sex chromosomes determine gender.

6. Cells contain structures called organelles which carry out specific functions.
Organelles have a wide range of responsibilities within a cell that include everything from providing energy to producing hormones and enzymes. Eukaryotic cells contain several types of organelles, while prokaryotic cells contain a few organelles (ribosomes) and none that are bound by a membrane. There are also differences between the kinds of organelles found within different eukaryotic cell types. Plant cells for example, contain structures such as a cell wall and chloroplasts that are not found in animal cells. Other examples of organelles include: 7. Different types of cells reproduce through different methods. Most prokaryotic cells reproduce by a process called binary fission. This is a type of cloning process in which two identical cells are derived from a single cell. Eukaryotic organisms have a similar type of reproductive method known as mitosis. Some eukaryotes also have the ability to reproduce sexually, which involves the fusion of sex cells or gametes. Gametes are produced by a process called meiosis.

8. Groups of similar cells form tissues.
Tissues are groups of cells with both a shared structure and function. Cells that make up animal tissues are sometimes woven together with extracellular fibers and are occasionally held together by a sticky substance that coats the cells. Different types of tissues can also be arranged together to form organs. Groups of organs can in turn form organ systems.

9. Cells have varying life spans.
Cells within the human body have different life spans based on the type and function of the cell. They can live anywhere from a few days to a year. Certain cells of the digestive tract live for only a few days, while some immune system cells can live for up to six weeks. Pancreatic cells can live for as long as a year.

10. Cells commit suicide.
When a cell becomes damaged or undergoes some type of infection, it will self destruct by a process called apoptosis. Apoptosis works to ensure proper development and to keep the body's natural process of mitosis in check. A cell's inability to undergo apoptosis can result in the development of cancer.

Source: http://biology.about.com/od/cellbiology/a/cells-facts.htm

Tuesday, May 11, 2010

Bacteria: Friend or Foe?



Bacteria are all around us and most people only consider these
prokaryotic organisms to be disease causing parasites. While it is true that bacteria are responsible for a large number of human diseases, they also make it possible for certain elements such as carbon, nitrogen, and oxygen to be returned to the atmosphere.

Life as we know it would not exist without bacteria to decompose waste and dead organisms. These bacteria ensure that the cycle of chemical exchange between organisms and their environment is continuous.


The decision as to whether bacteria are friend or foe becomes more difficult when both the positive and negative aspects of the relationship between humans and bacteria are considered. Let's discuss three types of symbiotic relationships: commensalism, mutualism, and parasitism.


Commensalism is a relationship that is beneficial to the bacteria which live off of the host, but does not help or harm the host. Most of the bacteria that reside within the bodies of humans are commensalistic.


In a mutualistic relationship, both the bacteria and the host benefit. For example, there are several
kinds of bacteria which live inside the mouth, nose, throat, and intestines of humans and animals. These bacteria receive a place to live and feed while keeping other harmful microbes from taking up residence.

A parasitic relationship is one in which the bacteria benefit while the host is harmed. Pathogenic parasites, which cause disease, do so by resisting the host's defenses and growing at the expense of the host. These bacteria produce poisonous substances called
endotoxins and exotoxins which are responsible for the symptoms that occur with an illness.

When all of the facts are considered, bacteria are more helpful than harmful. Humans have exploited bacteria for a wide variety of uses, such as: making cheese and butter, decomposing waste in sewage plants, and developing antibiotics. Bacteria have been able to survive without us, but we could never live without them.

source: http://biology.about.com/cs/bacteriology/a/aa032504a.htm

Secercah Cahaya Hidup


Di tengah peradangan ku mengais setitik embun
Berharap pada Sang Kholik yang Maha Memberi kesejukan
‘tuk dapat menyurutkan bara lara dalam jiwa
Ku yakin, dalam rentang masa ‘kan dapat pulihkan asa
Lalu ku tanam benih kesabaran, dan berusaha menjaganya hingga layak

Namun daya tak seindah asa
Mungkin Dia t’lah siapkan yang termahal
Dan diri ini jatuh bangun dalam prahara

“Robbi…. Ku masih di sini meski dalam temaram cahaya
Ku tahu tak ada makhlukMu yang tersia…
Maka aku di sini, masih setia”

Ayuhai Maha Indah skenarioMu yang agung
Aku takjub dalam kelebat nikmat
Ku tak berdaya sentuh hadiah termahal
Tapi kini aku tersenyum dalam cahaya yang nyata
Syukur tiada terperi atas tetesan embun ini

Lima mutiara indah berkerling dalam maya dan nyataku

Lima mutiara cantik bersiap menghias ruangku

Lima mutiara termahal ‘kan menjadi penempa jihadku

Dan syukurku tak henti mengalir memanjat, mengejar ridhoMu…!



love_mymemory@180310

ISTRIKU… AKU MENCINTAIMU



Kisah ini diambil dari buku kumpulan kisah nyata yang mengharukan sekaligus banyak mengandung ibroh bagi kita yang disusun oleh Ahmad Salim Baduwailan. Buku terjemahan yang berjudul “Malam Pertama, Setelah Itu Air Mata” yang saya baca ini diterbitkan oleh Pustaka eLBA berisi kisah2 nyata di zaman sekarang sehingga bagi saya begitu menyentuh hati…. Dan dari sekian banyak kisah yang ada, entah kenapa kisah yang ini menurut saya begitu terharu (mungkin masih ada yg lebih mengharukan lagi karena saya belum baca semua isinya-soalnya buku pinjaman c, hee). Dan yang pasti, kisah ini begitu romantis^^! Penasaran..?? Okelah kalo begitu qt baca bareng-bareng..

ISTRIKU… AKU MENCINTAIMU

Kendati dirinya telah keliling dunia, bahkan hampir tidak ada negara baru di dalam peta, dan terlalu sering naik pesawat terbang sehingga seperti naik mobil biasa, namun istrinya belum pernah naik pesawat terbang kecuali pada malam itu. Hal itu terjadi setelah 20 tahun pernikahan mereka. Dari mana? Dan kemana? Dari Dahran ke Riyadh. Dengan siapa? Dengan adiknya yang orang desa dan bersahaja yang merasa dirinya harus menyenangkan hati kakaknya dengan semampunya. Ia membawa wanita itu dengan mobil bututnya dari Riyadh menuju Dammam. Pada waktu pulang, wanita itu berharap kepadanya agar ia naik pesawat terbang. Wanita itu ingin naik pesawat terbang sebelum meninggal. Ia ingin naik pesawat terbang yang selalu dinaiki Khalid, suaminya, dan yang ia lihat di langit dan di televisi.

Sang adik mengabulkan keinginannya dan membeli tiket untuknya. Ia menyertakan putranya sebagai mahramnya. Sementra ia pulang sendirian dengan mobil sambil diguncang oleh perasaan dan mobilnya.
Malam itu Sarah tidak tidur, melainkan bercerita kepada suaminya, Khalid, selama satu jam tentang pesawat terbang. Ia bercerita tentang pintu masuknya, tempat duduknya, penerangannya, kemegahannya, hidangannya, dan bagaimana pesawat itu terbang di udara. Terbang!! Ia bercerita sambil tercengang. Seolah-olah ia baru datang dari planet lain. Tercengang, terkesima, dan berbinar-binar. Sementara suaminya memandanginya dengan perasaan heran. Begitu selesai bercerita tentang pesawat terbang, ia langsung bercerita tentang kota Dammam dan perjalanan ke sana dari awal sampai akhir. Juga tentang laut yang baru pertama kali dilihatnya sepanjang hidupnya. Dan juga tentang jalan yang panjang dan indah antara Riyadh dan Dammam saat ia berangkat. Sedangkan saat pulang ia naik pesawat terbang. Pesawat terbang yang tidak akan pernah ia lupakan unuk selama-lamanya.

Ia berlutut seperti bocah kecil yang melihat kota-kota hiburan terbesar untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Ia mulai bercerita kepada suaminya dengan mata yang berbinar penuh ketakjuban dan kebahagiaan. Ia melihat jalan raya, pusat perbelanjaan, manusia, batu, pasir, dan restoran. Juga bagaimana laut berombak dan berbuih bagaikan onta yang berjalan. Dan bagaimana ia meletakkan kedua tangannya di air laut dan ia pun mencicipinya. Ternyata asin… asin. Pun, ia bercerita bagaimana laut tampak hitam di siang hari dan tampak biru di malam hari. “Aku melihat ikan, Khalid! Aku melihatnya dengan mata kepalaku. Aku mendekat ke pantai. Adikku menangkap seekor ikan untukku, tapi aku kasihan padanya dan kulepaskan lagi ke air.

Ikan itu kecil dan lemah. Aku kasihan pada ibunya dan juga padanya. Seandainya aku tidak malu, Khalid, pasti aku membangun rumah-rumahan di tepi laut itu. Aku melihat anak-anak membangun rumah-rumahan di sana. Oh ya, aku lupa, Khalid!” ia langsung bangkit, lalu mengambil tasnya, dan membukanya. Ia mengeluarkan sebotol parfum dan memberikannya kepada sang suami. Ia merasa seolah-olah sedang memberikan dunia. Ia berkata, “Ini hadiah untukmu dariku. Aku juga membawakanmu sandal untuk kau pakai di kamar mandi.”

Air mata hampir menetes dari mata Khalid untuk pertama kali. Untuk pertama kalinya dalam hubungannya dengan Sarah dan perkawinannya dengan sang istri. Ia sudah berkeliling dunia tapi tidak pernah sekalipun memberikan hadiah kepada sang istri. Ia sudah naik sebagian besar maskapai penerbangan di dunia, tapi tidak pernah sekalipun mengajak sang istri pergi bersamanya. Karena, ia mengira bahwa wanita itu bodoh dan buta huruf. Apa perlunya melihat dunia dan bepergian? Mengapa ia harus mengajaknya pergi bersama?

Ia lupa bahwa wanita itu adalah manusia. Manusia dari awal sampai akhir. Dan kemanusiaannya sekarang tengah bersinar di hadapannya dan bergejolak di dalam hatinya. Ia melihat istrinya membawakan hadiah untuknya dan tidak melupakannya. Betapa besarnya perbedaan antara uang yang ia berikan kepada istrinya saat ia berangkat bepergian atau pulang dengan hadiah yang diberikan sang istri kepadanya dalam perjalanan satu-satunya dan yatim yang dilakukan sang istri. Bagi Khalid, sandal pemberian sang istri itu setara dengan semua uang yang pernah ia berikan kepadanya. Karena uang dari suami adalah kewajiban, sedangkan hadiah adalah sesuatu yang lain. Ia merasakan kesedihan tengah meremas hatinya sambil melihat wanita yang penyabar itu. Wanita yang selalu mencuci bajunya, menyiapkan piringnya, melahirkan anak-anaknya, mendampingi hidupnya dan tidak tidur saat ia sakit. Wanita itu seolah-olah baru pertama kali melihat dunia. Tidak pernah terlintas di benak wanita itu untuk mengatakan kepadanya, “Ajaklah aku pergi bersamamu!” Atau bahkan, “Mengapa ia tidak pernah bepergian?” Karena ia adalah wanita miskin yang melihat suaminya di atas, karena pendidikannya, wawasannya, dan kedermawanannya. Tapi ternyata bagi Khalid, semua itu kini menjadi hampa, tanpa rasa dan tanpa hati. Ia merasa bahwa dirinya telah memenjara seorang wanita yang tidak berdosa selama 20 tahun yang hari-harinya berjalan monoton.

Kemudian, Khalid mengangkat tangannya ke matanya untuk menutupi air matanya yang nyaris tak tertahan. Dan ia mengucapkan satu kata kepada istrinya. Satu kata yang diucapkannya untuk pertama kalinya dalam hidupnya dan tidak pernah terbayang di dalam benaknya bahwa ia akan mengatakannya sampai kapan pun. Ia berkata kepada istrinya, “Aku mencintaimu.” Ia mengucapkannya dari lubuk hatinya.

Kedua tangan sang istri berhenti membolak-balik tas itu. Mulutnya pun berhenti bercerita. Ia merasa bahwa dirinya telah masuk ke dalam perjalanan lain yang lebih menakjubkan dan lebih nikmat daripada kota Dammam, laut, dan pesawat terbang. Yaitu, perjalanan cinta yang baru dimulai setelah 20 tahun menikah. Perjalanan yang dimulai dengan satu kata. Satu kata yang jujur. Ia pun menangis tersedu-sedu.

Selesai…^^

Monday, May 10, 2010

Syaikh Ibnu Utsaimin di Mata Sang Istri

Segala puji bagi Allah dan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad, keluarganya, para shahabat yang mulia, dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga hari kiamat.

Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Ummu ‘Abdullah, istri Syaikh kita, Muhammad bin Saleh al-’Utsaimin (rahimahullah). Wawancara itu dilakukan oleh saudari Maha binti Husain Ash-Shammari dan dimuat dalam Majalah “Al-Mutamayyizah”, Riyadh, KSA, Edisi No. 45, Ramadhan 1427H.

1

Apakah ada perubahan motivasi Syaikh dalam hal menuntut ilmu, berdakwah, dan beribadah saat beliau masih muda dan setelah tua?
Jawaban : Saya tidak menemukan penurunan dan pelemahan motivasinya dalam menuntut ilmu, berdakwah, dan beribadah meskipun usianya semakin lanjut. Sebaliknya, dia sibuk meningkatkan jadwalnya, seperti saat beliau sakit tetap bersemangat beribadah, beliau tidak lalai di saat apapun, beliau mengisi setiap detik waktunya dengan mengingat Allah, beribadah kepada Allah, mengajar, dan mengarahkan.

2

Apa yang Anda lihat yang menakjubkan dalam hidup Syaikh?
Jawaban : Hidupnya merupakan contoh yang patut ditiru, terutama kesabarannya dan motivasinya dalam menuntut ilmu serta mengajar dan tidak pelit. Juga, bagi mereka yang tidak dekat dengannya tidak mengetahui keshalihannya.

3

Bagaimana Syaikh berinteraksi dengan anak-anaknya dalam kehidupan pribadi mereka?
Jawaban : Dalam menghadapi anak-anaknya, beliau membaginya dalam dua tahap. Pertama, pada saat mereka masih anak-anak, beliau dekat dengan mereka, merawat mereka, menanamkan beberapa prinsip-prinsip Islam pada diri mereka, mengikuti prestasi pendidikan mereka. Selain itu, ia langsung mengatur, menegur, dan mendorong mereka. Sebagai contoh, terkadang beliau membawa mereka ke masjid untuk melakukan shalat fardhu. Selain itu, beliau menyemangati mereka untuk berpuasa beberapa hari di bulan Ramadhan. Lebih jauh lagi, beliau akan mendorong mereka untuk mengingat beberapa surah pendek dari Al-Qur’an dan memberikan hadiah. Pada saat mereka remaja dan dewasa, beliau menaruh perhatian penuh terhadap pemenuhan kewajiban pada agama dan disiplin jika ada yang lalai. Beliau menggabungkannya dengan pengarahan dan peringanan hukuman. Pada waktu-waktu tertentu, beliau tidak ragu-ragu melakukan sesuatu yang dapat mengubah atau memperbaiki kesalahan mereka. Selain itu, beliau menaruh penuh kepercayaan kepada mereka untuk melakukan hal-hal tertentu sehingga mereka bisa belajar untuk bergantung pada diri mereka sendiri; beliau terus menyemangati mereka pada kebenaran dan memeriksanya serta memberikan penghargaan pada mereka.

4

Mengapa Syaikh tidak menggunakan henna pada janggutnya?
Jawaban : Mungkin beliau tidak punya waktu untuk melakukannya. Saya pikir saya mendengar beliau berkata sesuatu tentang efeknya.

5

Apa saja yang dapat memancing kemarahan Syaikh dan bagaimana beliau menghadapi kemarahan Anda?
Jawaban : Kemarahannya muncul jika hak-hak Allah dilanggar. Mengenai kemarahan saya kepada anak-anak, beliau akan mencoba menenangkan saya pertama kalinya kemudian memberikan peringatan kepada yang salah. Secara umum, beliau seorang yang pendiam dan tidak gampang marah, jikapun marah, maka kemarahannya akan cepat reda, dan ini adalah rahmat dari Allah kepadanya, sesuatu yang saya harap dapat memilikinya.

6

Bagaimana cara beliau bangun dari tidurnya? Apakah beliau bergantung pada alarm jam, atau beliau meminta seseorang untuk membangunkannya?
Jawaban : Beliau bergantung kepada Allah kemudian alarm jam dan kemudian kami. Biasanya beliau bangun sebelum alarm bunyi dan sebelum saya bangun untuk membangunkannya.

7

Apakah Syaikh pernah pergi ke luar bersama keluarganya untuk piknik?
Jawaban : Ya, biasanya sekeluarga pergi piknik di hari Jum’at setelah mengerjakan Shalat Jum’at berjama’ah; kami pergi ke daerah di dekat padang gurun dengan membawa makan siang. Beliau memanfaatkan waktu ini untuk bermain dengan anak-anak seperti balapan dan berteka-teki. Selain itu, beliau membawa senapan kecil dan bermain tembak-tembakan dengan anak-anak.

8

Bagaimana dengan puasanya Syaikh sepanjang tahun?
Jawaban : Syaikh konsisten berpuasa tiga hari dalam sebulan sepanjang hidupnya. Selain itu, beliau melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, dan puasa di hari Ashura.

9

Bagaimana cara Syaikh memberikan nama pada anak-anaknya ?
Jawaban : Beliau memilihkan nama-nama seperti ‘Abdullah dan Abdurrahman1, beliau menyerahkannya selainnya kepada kami. Kami memilih nama dan memberikan kepadanya, beliau akan setuju atau meminta kami untuk mencari yang lain.

10

Hal-hal apa yang dapat membuat Syaikh senang?
Jawaban : Tak diragukan lagi, kebahagiaan Syaikh dikarenakan meningkatnya kekuatan Islam dan umat Islam. Mengenai kebahagiaannya di dalam rumah, diwujudkan dalam pertemuan dengan keluarga dan anak-anak.

Ana dapat melihat tanda-tanda kesenangan dan kebahagiaan pada dirinya saat bertemu dengan cucunya. Jubahnya beliau buka sehingga cucunya dapat bersembunyi didalamnya kemudian menanyakan tentang mereka beberapa kali sebelum membukanya kembali, hal ini akan dilakukannya beberapa kali. Kemudian, beliau membawa mereka ke perpustakannya dimana beliau biasa menyimpan permen khusus yang mereka sebut sebagai “abooye halawat” (permen ayah saya). Kami pastikan mereka tak akan dapat menemukannya kecuali dengan bantuan beliau. Selain itu, walaupun jadwalnya sangat padat, beliau selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi cucu-cucunya di rumah mereka atau di rumah sakit jika salah seorang dari mereka sakit; ini akan berpengaruh besar pada mereka.

11

Syaikh memiliki berapa anak?
Jawaban : Syaikh memiliki lima putra dan tiga putri.

12

Siapa diantara anak-anaknya yang paling ia sayangi?
Jawaban : Syaikh selalu berbuat adil kepada anak-anaknya di semua urusan, besar dan kecil. Jika beliau menemukan apapun perbedaan di antara mereka, ia tidak akan pernah menyatakannya secara terbuka karena ini bukanlah sebuah keadilan. Jika beliau hanya terlibat dalam masalah-masalah yang ringan, lalu siapa lagi yang kami harapkan?

13

Siapa di antara anak-anaknya yang paling terpengaruh oleh kematiannya?
Jawaban : Semuanya, dan kenyataannya bahwa saya merasa tidak sendirian dalam hal ini karena ia seorang sosok ayah bagi umat Islam di seluruh dunia, semuanya merasakan kesedihan atas kematiannya.

14

Siapa si anak bungsu?
Jawaban : Yang termuda adalah seorang anak perempuan berusia 21 tahun.

15

Apa saja langkah-langkah yang dilakukan Syaikh dalam menuntut ilmu dan apa peran Anda di dalamnya?
Jawaban : Syaikh mulai mengajar di Masjid Agung di Unayzah setelah wafatnya Syaikh ‘Abd ar-rahman bin Naasir as-Saa’di (rahimahullah) sebelum kami menikah. Pada saat itu, beliau menganggap dirinya sebagai seorang tholabul ‘ilm.

Mengenai bantuan saya, hal itu diwujudkan dengan tidak mengalihkan perhatiannya dari menuntut dan menyebarkan ilmu. Saya melayaninya dan menyediakan baginya apa saja yang dapat mendukung usahanya itu. Saya juga memperhatikan anak-anak dan mengurus mereka kecuali dalam hal-hal yang membutuhkan perhatiannya sehingga beliau dapat langsung memberikan arahan, peringatan, dan mencari jalan keluar.

16

Bagaimana beliau membagi waktu antara dakwah, yang mengambil sebagian besar waktunya, dengan tanggung jawab keluarga dan sosial?
Jawaban : Beliau mengatur waktunya dengan baik dan memberikan perhatian besar terhadapnya. Sebagai contoh, beliau mendedikasikan waktunya untuk mengajar, memberi fatwa, berdakwah, beribadah, dan anak-anak. tanggung jawab sosial, dan menjunjung tinggi ikatan kekerabatan. Jika, pada waktu tertentu beliau tidak dapat langsung berbagi dalam beberapa tanggung jawab, maka beliau akan masih ingin berbagi bahkan melalui telepon.

17

Apa yang menjadi kebijakannya mengenai pendidikan dan pengarahan pada anak-anaknya?
Jawaban : Kebijakannya merupakan pendidikan, beliau tidak memaksa anak-anaknya untuk mencari keahlian khusus tetapi digunakan untuk berkonsultasi dengan mereka tentang keputusan mereka. Sudah jelas terbukti bahwa anak-anaknya lulus dari berbagai jenis perguruan tinggi, ada yang lulusan ilmu syar’i, militer, dan juga pendidikan umum.

18

Mempertimbangkan pekerjaan Syaikh dan komitmennya, mau tak mau menyebabkan beliau sering berada jauh dari rumah dan keluarganya. Apa peran Anda dalam hal ini dan bagaimana Anda menutupi ketidakhadirannya?
Jawaban : Meskipun beliau jauh dari rumah untuk mengajar dan berdakwah di Unayzah atau saat berpergian, beliau akan tetap mengontrol anak-anaknya dengan menggunakan telepon dan memeriksa urusan mereka sekembalinya di rumah. Peran saya bahkan tidak layak disebutkan karena kami selalu merasakan kehadirannya di tengah-tengah kami.Secara umum, saya membuat anak-anak dapat merasakan tanggung jawab ayah mereka yang cukup besar dan karya-karyanya yang banyak. Karena itu, saya akan meminta anak-anak agar bersabar dan beliau akan memberikan gantinya begitu beliau kembali.

19

Dapatkan Anda memberitahu kepada kami tentang ibadahnya di rumah?
Jawaban : Beliau selalu menjaga shalat sunnah rawatib, kecuali dalam keadaan yang tak memungkinkan. Beliau biasa bangun di akhir malam semampunya kemudian shalat witir sebelum fajar muncul, disamping tidak henti muraja’ah dan istighfar.

20

Apa saja jadwal hariannya? Misalnya, ketika beliau tidur dan bangun, kapan beliau sarapan pagi, makan siang, dan makan malam?
Jawaban : Syaikh mengisi sepertiga malam terakhir dengan shalat sebanyak yang Allah anjurkan kemudian shalat witir sebelum adzan fajar. Setelah adzan, beliau selalu shalat sunnah fajar. Selanjutnya, beliau akan membangunkan keluarganya sebelum pergi untuk shalat di masjid. Kemudian kembali ke rumah untuk mengulang hapalan hariannya di halaman beserta beberapa ayat dari al-Quran sampai matahari terbit. Kemudian beliau tidur hingga pukul 08.00. Ini adalah jadwal hariannya di saat beliau tidak mengajar di universitas.

Setelah bangun lagi, beliau akan sarapan dan kemudian menyelesaikan pekerjaannya dan bacaannya di ruang kerjanya. Beliau menunaikan shalat duhaa sebelum berangkat ke masjid untuk melakukan shalat Dzuhur. Setelah kembali, beliau akan makan siang bersama keluarga sekitar pukul 1:30 siang. Selanjutnya beliau akan menerima telepon sekitar 20 menit sebelum masuk waktu Ashar. Beliau beristirahat selama lima belas menit atau kurang dari itu sebelum pergi ke masjid untuk shalat Ashar dan bertemu dengan orang-orang yang membutuhkannya. Dia akan kembali ke ruang kerjanya setelah mengatasi kebutuhan masyarakat untuk membaca sebelum pergi ke masjid lagi untuk shalat maghrib dan mengisi ceramah hingga waktu shalat Isha. Biasanya beliau pulang setelah itu untuk makan malam yang ringan sebelum masuk ke ruang belajar untuk memberikan ceramah ke luar Kerajaan melalui telelink atau mengadakan pertemuan. Hampir seperti ini jadwal beliau di sebagian besar waktunya meskipun akan berubah di beberapa keadaan seperti bulan Ramadhan, Haji, dan liburan musim panas.

Juga ada beberapa jadwal mingguan, ini akan terjadi di rumah maupun di luar rumah. Beberapa jadwal mingguan meliputi Rabu malam melakukan pertemuan dengan para hakim, pertemuan dengan para imam untuk menjadwalkan khutbah Jum’at di masjid, pertemuan dengan para staf universitas dan para profesor, dan pertemuan dengan masyarakat hisbah (orang-orang yang memerintahkan kepada kebenaran dan melarang apa-apa yang salah) hingga pukul 11 atau 12 malam kemudian beliau beranjak tidur.

21

Bagaimana jadwalnya selama bulan Ramadhan terutama setelah waktu berbuka?
Jawaban : Syaikh memiliki jadwal yang berbeda selama bulan Ramadhan. Beliau menghabiskan sebagian besar waktunya di masjid untuk membaca al-Qur’an dan berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, beliau mengundang beberapa orang tholabul ‘ilm dan orang miskin untuk ikut berbuka puasa bersama kami di rumah. Setelah shalat Isya, beliau akan kembali ke rumah untuk makan malam dan memberikan fatwa melalui telepon. Selain itu, orang-orang mengunjungi rumah kami untuk sekedar memberikan salam kepada Syaikh atau meminta fatwa kepada beliau.

22

Dimana Syaikh suka menghabiskan waktunya untuk istirahat?
Jawaban : Pada kenyataannya, Syaikh tidak mengenal istirahat, semua waktunya digunakan. Bahkan saat sedang duduk-duduk bersama kami, terkadang telepon berdering dan beliau akan menghabiskan waktu yang cukup lama untuk menangani panggilan telpon itu. Waktu istirahat beliau hanyalah saat menyebarkan ilmu, memenuhi kebutuhan masyarakat, dan memberikan fatwa.

23

Berapa jam waktu tidurnya Syaikh dalam sehari?
Jawaban : Waktunya tak melebihi 3 – 4 jam. Secara total, tak melebihi 6 jam dalam seharinya.

24

Diantara siswanya, siapa yang paling dipujinya, sering disebut namanya, dan beliau senang atas kunjungannya?
Jawaban : Beliau tidak membeda-bedakan murid-muridnya. Semuanya sudah seperti anak-anaknya, beliau tidak memuji mereka secara khusus melainkan memandang mereka semuanya sama ketika menyambut mereka di rumah. Selain itu, beliau akan berusaha memenuhi acara-acara khusus, rapat, perjalanan, atau membantu mereka jika mereka membutuhkannya.

25

Bagaimana keluarga menghadapi keshalehan Syaikh?
Jawaban : Kami menjadikan beliau sebagai contoh panutan dalam segala hak dan kami memuji keshalehannya, yang membuat kami merasa nyaman karena beliau tidak suka adanya tingkah laku yang tidak baik berada di sekitanya. Beliau adalah orang yang sederhana yang menyukai kemudahan dalam segala hal.

26

Apakah beliau menangis saat Syaikh Abdul Aziz bin Baaz wafat?
Jawaban : Beliau sangat terpengaruh oleh wafatnya Syaikh, orang yang menjadi sumber ilmunya. Semua orang di sekililingnya merasakan besarnya dampak itu secara mendalam. Semoga Allah Ta’ala mengumpulkan kita di dalam Surganya yang penuh keberkahan.

27

Apakah beliau pernah berpergian selain untuk tujuan menuntut ilmu?
Jawaban : Tidak, beliau tidak berpergian kecuali untuk menuntut ilmu. Beliau melakukan perjalanan ke Makkah untuk ‘umrah dimana beliau juga mendedikasikan waktunya untuk ceramah. Selain itu, beliau juga pergi ke Riyadh dan Tha’if untuk menghadiri rapat Komite Agung Cendikiawan dimana beliau juga mengadakan ceramah dan jadwal kuliah.

28

Bisakah Anda memberitahu kepada kami tentang kemurahan hati Syaikh kepada orang-orang yang membutuhkannya?
Jawaban : Kami dibiasakan untuk memahami perhatiannya kepada orang-orang yang membutuhkan, apakah mereka itu jauh maupun dekat. Misalnya, beliau selalu memperhatikan urusan di dalam keluarga dan kaum kerabat yang membutuhkan. Selain itu, beliau juga melakukan hal yang sama kepada tetangganya, membantu mereka dalam hal-hal yang mereka butuhkan, menghibur mereka dari rasa khawatir dan berbagi dengan kebahagiaan mereka.

29

Apa yang Anda pelajari dari Syaikh? Apakah Anda juga memperlajari fatwa? Apakah Anda pernah memberikan fatwa?
Jawaban : Saya belajar dari Syaikh tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan ini, baik dari aspek sosial atau hukum. Mengenai pemberian fatwa, saya tak akan berani melakukan itu. Saya hanya menyajikan pertanyaan-pertanyaan yang saya terima kemudian saya berikan kepada beliau.

30

Sebelum beliau wafat, apakah beliau memberikan pesan-pesan terakhirnya untuk orang yang dikasihinya?
Jawaban : Syaikh tidak memberikan pesan-pesan khusus sebelum beliau wafat, tapi sepanjang hidupnya, beliau memberikan pengarahan kepada semua orang yang berguna bagi kehidupan mereka dan agamanya.

31

Kami ingin mendengar pesan dari Anda untuk para istri penelepon dan para penuntut ilmu.
Jawaban : Mereka harus mempertahankan suami mereka, secara terbuka dan diam-diam. Selain itu, mereka harus mempersiapkan mereka agar terus dalam situasi dan kondisi yang terbaik untuk dapat berdakwah dan menuntut ilmu. Saya juga mendorong mereka agar tidak mengganggu jadwal suami yang padat dan perjalanan mereka, saat menuntut ilmu, membaca, dan berdakwah. Dengan kehendak Allah, mereka akan mendapatkan pahala.

32

Bisakah Anda memberitahu kami tentang cara Syaikh menerima tamu-tamunya?
Jawaban : Beliau menerima tamu-tamunya dengan sederhana dan terbuka menyambutnya. Beliau memastikan bahwa mereka merasa seperti tamu, dan tiada hari berlalu kecuali memberikan tamu-tamunya makanan, baik makan siang, makan malam atau diantaranya. Kami senang dengan tamu-tamunya dan menghormati mereka.

33

Bagaimana dengan jarangnya dan senangnya beliau saat bertemu dengan anak-anaknya atau para tetangga?

Syaikh bersikap dengan sederhana terhadap anak-anaknya dan para tetangga dan semua orang yang ada di sekelilingnya. Dan salah satu dari hal yang jarang terjadi dan merupakan liburan yang menyenangkan Syaikh gunakan untuk merekam beberapa bacaan pendek dan nasheed2 anak-anaknya dan terkadang di hadapan salah seorang anak tetangga. Kemudian beliau akan mengulang rekaman itu di hadapan orang-orang dalam beberapa pertemuan. Bahkan kami masih terus membuat rekaman tersebut sampai saat ini.

34

Apa saran Anda terhadap kerusakan yang tersebar di kerajaan kita?
Jawaban : Kita memohon kepada Allah agar kita dapat mempertahankan tanah kita dan melimpahkan kita keamanan dan keselamatan. Syaikh sering mengulangi menyebutkan bahwa beliau tidak tahu apakah ada negara di muka bumi ini yang memegang keyakinan yang benar seperti kerajaan kita ini. Demikian pula, beliau mengajak kita untuk menghadapinya dengan bijaksana, memberikan peringatan dengan baik, dan lebih baik berbuat baik dari pada dengan kekerasan.

35

Apakah Syaikh ada meminta Anda untuk melakukan sesuatu yang terasa aneh dan membuat Anda merasa ragu-ragu?
Jawaban : Ini mungkin tidak diketahui sebagian besar orang bahwa saya buta huruf dan tidak menerima sedikitpun pendidikan formal. Ketika saya pertama kali menikah dengan Syaikh, saya benar-benar sibuk melayaninya dan memberikannya kebenaran, lingkungan yang nyaman agar dapat menuntut ilmu dan mengajar. Setelah kami memiliki anak, saya sibuk dengan mereka, mengambil semua waktu saya untuk membesarkan mereka, disamping waktu yang saya habiskan untuk membantu dan mendukung Syaikh dalam menuntut ilmu. Setelah anak-anak besar dan tanggung jawab saya sedikit mereda, saya terkejut karena Syaikh mulai mengajak saya untuk ikut sekolah khusus orang tua. Meskipun awalnya saya ragu, namun akhirnya saya memutuskan untuk bergabung. Selama saya belajar, beliau mengikuti prestasi saya dan tidak membolehkan anak-anak untuk menandatangani laporan akademis saya. Beliau berkata, “Hanya sayalah yang menandatangi semua yang berhubungan dengan laporan akademismu.” Masa-masa belajar adalah periode yang tak terlupakan, manfaatnya tak terhitung nilainya.

36

Hadiah apa yang diberikan Syaikh kepada Anda, anak-anaknya, dan orang-orang pada umumnya?
Jawaban : Sepanjang hidupnya, beliau tak akan menahan apapun dari mereka yang dekat dan mereka yang jauh, dengan segenap kemampuannya. Hadiah terbesarnya untuk kita adalah dakwah dan doa, saya memohon kepada Allah untuk mengabulkan doanya, menerima amalan baiknya, dan memberikan kepada kita kemampuan agar selalu dalam kebenaran setelah kematiannya.

37

Apakah ada hal-hal yang indah yang dilakukan Syaikh dengan Anda yang pernah terjadi di masjid?
Jawaban : Beliau selalu mengatakan kepada kita tentang hal-hal yang dianggap layak untuk disebutkan.

38

Kapan Syaikh melakukan perjalanan dakwah dan bagaimana Anda menangani situasi itu?
Jawaban : Saya mengajak dan mendorongnya sebaik mungkin agar semuanya menjadi mudah baginya dengan cara menyediakan semua kebutuhannya. Pada umumnya, perjalanan itu hanya sedikit, dan biasanya saya ikut serta dalam kebanyakan perjalanan beliau.

39

Bisakah Anda memberitahu kami tentang kegunaan internet bagi Syaikh saat pertama kalinya diperkenalkan di kerajaan?
Jawaban : Beliau termasuk yang paling awal dalam memperoleh manfaat dari layanan ini dan mencoba memanfaatkannya untuk menyebarkan ilmu Islam. Tak ada yang lebih jelas selain pembuatan situs yang semuanya berisi hasil kerjanya. Saat ini situs ditangani oleh organisasi amal yang dibentuk setelah kematiannya.

40

Kapan Syaikh membeli mesin penjawab telepon otomatis?
Jawaban : Dari hal-hal yang tidak diketahui khalayak adalah Syaikh memiliki ketertarikan dengan perkembangan teknologi. Ada beberapa yang beliau gunakan seperti yang sering Anda lihat saat beliau gunakan tapi benda tersebut belum dilepas di pasaran, termasuk arloji elektronik, alat penunjuk arah kiblat, audio perekam, ponsel, dan mesin penjawab telepon otomatis, dan banyak gadget lainnya. Beliau mendapatkan mesin penjawab otomatis begitu mesin itu tersedia di kerajaan ini. Beliau sering menggunakannya, terkadang memogramnya dan merekam pesan sendiri, ketika akan mengadakan perjalanan, beliau akan meninggalkan pesan terperinci tentang cara untuk menghubunginya saat beliau pergi. Beliau merupakan sumber informasi bagi kami semua.

41

Apakah Syaikh membeli surat kabar dan bagaimana beliau mengetahui tentang berita lokal dan nasional?
Jawaban : Kami mendapatkan satu surat kabar sebagai hadiah dan beliau membacanya dikala sempat. Kadang beliau meminta kami untuk menggunting sebuah artkel atau berita sehingga dapat disimpan. Selain itu, beliau mendengar berita dari radio terutama saat sarapan sekitar jam 7 atau 8 pagi ketika beliau sedang ingin mendengarkan salah satu stasiun penyiaran Al-Qur’an dari Riyadh atau BBC. Selain itu, beliau mau mendengarkan analisa yang panjang dari sebuah berita jika hal itu merupakan perkembangan yang penting.

42

Apakah ada yang pernah menawarkan pada Syaikh untuk pindah ke Riyadh?
Jawaban : Sudah beberapa kali beliau diminta untuk pindah ke Riyadh, Madinah, dan Mekah. Bahkan beliau ditugaskan menjadi hakim di Provinsi Timur Al-Ihsaa tapi beliau melihat bahwa tinggal di Unayzah memiliki keuntungan yang besar, sehingga beliau menolak tawaran itu.

43

Selama kunjungan Raja Faisal (rahimahullah), Raja Khaled (rahimahullah), Raja Fahd (rahimahullah), dan pangeran lainnya, apa yang ditawarkan Syaikh buat mereka?
Jawaban : Ketika beliau di rumahnya yang terbuat dari lumpur di Unayzah, beliau dikunjungi oleh Raja Saud (rahimahullah), Raja Khaled (rahimahullah), dan Raja Fahd (rahimahullah), mereka kagum dengan kerendahan hatinya, keshalehannya, kesederhanaannya, dan ibadahnya.

44

Apakah ada yang menawarkan untuk memasang instrumen echo pada mikrofon di masjidnya Syaikh?
Jawaban : Syaikh tidak melihat hal itu.

45

Apakah Syaikh menikah dengan wanita lain selain Anda dan berapa banyak istrinya?
Jawaban : Tidak, Syaikh tidak menikah selain dengan saya. Dia pernah menikahi dua istri sebelum saya; istri pertamanya meninggal dunia dan Allah tidak berkehendak untuk melanjutkan pernikahannya yang kedua.

46

Kami butuh pesan dari Anda untuk orang-orang yang memiliki istri lebih dari satu.
Jawaban : Keadilan. Keadilan. Keadilan.

47

Jika seseorang meminta seorang bapak (contohnya Syaikh) untuk menegur saya sebagai seorang gadis, apa yang Anda harapkan darinya?
Jawaban : Beliau akan menegur Anda seperti beliau menegur anak perempuannya dan semua putri dari umat Islam untuk takut kepada Allah baik secara terbuka maupun diam-diam, untuk berbuat baik kepada orang tua, menjunjung tinggi ikatan kekerabatan, menjaga suami, dan ketakutan kepada Allah dalam membesarkan anak-anak secara Islami berdasarkan kemurahan hati dan kebaikan.

48

Apakah Syaikh memberitahu Anda tentang Mujahid di Chechnya dan tempat-tempat laih terutama karena telah sampai pada kami berita tentang mereka dan Fatwa?
Jawaban : Beliau tertarik mengikuti perkembangan kaum Muslim dimana-mana, di Palestina, Aljazair, Afganistan, dan Chechnya3.

49

Bagaimana Syaikh menerima berita tentang penyakitnya dan bagaimana beliau memberitahukannya kepada Anda tentang hal itu?
Jawaban : Beliau menerima berita itu dengan kesabaran, untuk mengharapkan pahala. Salah seorang anak saya melaporkan kepada saya bahwa setelah mereka menerima berita itu, beliau menyuruh mereka untuk menyimpan berita itu dari saudara-saudara mereka lainnya, saya, dan hanya dia yang akan menyampaikan berita itu. Beliau menyampaikan berita itu secara bertahap. Semoga Allah mengampuninya dan memberinya tempat tinggal yang luas di syurga.

50

Kami datang untuk mengetahui bahwa selama sakitnya Syaikh menolak untuk menyebut sakit kankernya sebagai “penyakit jahat” melainkan hanya menyebutnya sebagai berbahaya. Dapat Anda memberitahu kami tentang hal ini dan tentang kesabarannya?
Jawaban : Hal seperti itu bukan hanya setelah beliau sakit melainkan beliau telah berpendapat seperti itu sejak sebelumnya karena beliau tidak suka menggunakan istilah “jahat” untuk penyakit ini.

Adapun tentang kesabarannya, ini terlihat dalam penyakitnya dan saya tahu bahwa beliau sangat menderita karena penyakitnya itu. Rasa sakit membangunkannya berkali-kali di malam hari, setiap kali beliau ditanya tentang hal itu, beliau akan memastikan bahwa beliau mengatakan rasa sakit itu hanya sebagai informasi bukan sebagai keluhan karena beliau tahu bahwa pahala bagi mereka yang sabar.

Segala puji bagi Allah dan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad, keluarganya, para shahabat yang mulia, dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga hari kiamat.

Catatan Kaki:
1. Merupakan nama dari dua anaknya.
2. Syaikh menyebutkan Nasyid Islami agar tidak membingungkan anak-anak kecil tersebut.
3. Diketahui bahwa Syaikh (rahimahullan) seperti para ulama lain yang dapat dipercaya di zaman kita, al-Albani, bin Baaz, serta Syaikh bin Shalih Al-Fauzan telah mengerahkan upaya yang besar untuk mengarahkan kaum muslim di negara ini dan negara lain atas realitas ini dan kondisi jihad dan memperingatkan mereka dari penyimpangan seperti terlihat dalam fatwa-fatwa yang mereka terbitkan dan saran.

Sumber: understand-islam.net diterjemahkan oleh Tim Shalihah.com. Sumber dalam Bahasa (dicopy dari: http://www.shalihah.com/kisah/syaikh-ibnu-utsaimin-di-mata-sang-istri)

Thursday, January 7, 2010

Tanda Suci Haidh


Tanda-tanda suci dari haidh bagi wanita adalah sebagai berikut :

Yang pertama : lendir/ cairan putih (الْقَصَّةَ الْبَيْضَاءَ)

Hal ini berdasarkan atas atsar Aisyah dari Ummu Alqomah yang diriwayatkan oleh Malik dalam al-Muwatho’ secara mausul, sebagai berikut :

كَانَ النِّسَاءُ يَبْعَثْنَ إِلَى عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ بِالدِّرَجَةِ فِيهَا الْكُرْسُفُ فِيهِ الصُّفْرَةُ مِنْ دَمِ الْحَيْضَةِ يَسْأَلْنَهَا عَنْ الصَّلَاةِ فَتَقُولُ لَهُنَّ لَا تَعْجَلْنَ حَتَّى تَرَيْنَ الْقَصَّةَ الْبَيْضَاءَ تُرِيدُ بِذَلِكَ الطُّهْرَ مِنْ الْحَيْضَةِ

“Ada sekelompok wanita menunjukkan kepada Aisyah Ummul Mukminin sehelai kain didalamnya kapas yang terdapat sufroh dari darah haidh. Mereka bertanya kepada Aisyah tentang sholat maka Aisyah menjawab : “ Janganlah kalian terburu-buru (menganggap telah suci), sampai kalian melihat lendir putih, itu adalah tanda suci dari haidh“.

Yang meriwayatkan atsar ini dari Ummu Alqomah adalah Alqomah dan Bukair bin Asad. Dalam periwayatan atsar tersebut tidak disebutkan adanya jarh (cacian/ komentar) terhadap perowi dan tidak pula terdapat ta’dil (rekomendasi) terhadap keadilannya seorang perowi.

Al-Hafidz Ibnu Hajar dalan kitab At-Taqrib berkata : “ Dia (Ummu Alqomah) adalah maqbul, tetapi dialah yang meriwayatkan kisah tersebut. Oleh karena itu kisah tersebut diterima, lagipula para ulama berhujjah dengannya.

Yang kedua : Pengeringan pada vagina (الجفوف)

Wanita yang tidak biasa keluar lendir putih sebagai tanda sucinya, maka tanda sucinya adalah apabila ia mencolekkan kapas putih pada vaginanya, kapas tersebut tidak berubah warnanya (yaitu tetap putih tidak tercampuri darah maupun sufroh dan kudroh).

Berkata Syeikh Ibnu Utsaimin :

علامةُ الطُّهر معروفةٌ عند النِّساء، وهو سائلٌ أبيضُ يخرج إِذا توقَّفَ الحيضُ، وبعض النِّساء لا يكون عندها هذا السَّائل، فتبقى إِلى الحيضة الثَّانية دون أن ترى هذا السَّائل، فعلامةُ طُهْرِها أنَّها إِذا احتشت بقطنة بيضاء، أي: أدخلتْهَا محلَّ الحيض ثم أخرجَتْهَا ولم تتغيَّرْ، فهو علامةُ طهرها

“ Tanda tanda suci sudah ma’ruf (diketahui) di kalangan para wanita, yaitu berupa cairan putih yang keluar ketika haid berhenti. Dan sebagian wanita tidak mempunyai tanda-tanda cairan putih tersebut. Dengan demikian antara haid pertama dengan haid yang kedua, dia tidak melihat adanya cairan putih. Oleh karena itu tanda sucinya dia adalah apabia ia mencolekkan kapas putih pada vaginanya, kapas tersebut tidak berubah warnanya (yaitu tetap putih tidak tercampuri darah maupun shufroh dan kudroh), maka inilah tanda sucinya dia”. [dalam kitab asy-Syarhu Mumti' 433]

Imam Malik berkata : “Apabila seorang wanita yang kebiasaan sucinya keluar lendir putih maka ia tidak bisa dihukumi suci kecuali keluar lendir putih tersebut. Apabila ia tidak biasa keluar lendir tersebut maka tanda sucinya adalah terjadi pengeringan pada vagina, yaitu dengan cara mencolek secarik kain atau tisu pada vagina [dalam kitab al-Mudawwamah I/55]

***

Referensi : Terjemah Kitab adz-Dzakhiirotun Nafiisah Fii Ahkamil Ibaadaat Jilid 1, yang ditulis oleh al-Ustadz Abul Harits Kholiiful Hadi hafidzohulloh, dengan beberapa perubahan susunan paragraf untuk mempermudah memahami.

Sumber: http://ummushilah.0fees.net/wordpress/?p=1062

Tips Menghindari Bau Apek pada Baju



Aktivitas atau kegiatan yang banyak kadang membuat kita gak perhatian dengan lingkungan kita sendiri, bahkan pada pakaian yang selalu melekat pada diri kita. Bersih atau kotor, gak peduli diletakkan dimana, kadang malah ditumpuk jadi satu di sudut kamar atau bahkan di dalam lemari. Padahal hal itu bias membuat pakaian kita berjamur karena udara lembab dan pengab.

Udara segar sangat baik untuk pakaian kita, karena pakaian juga perlu bernafas seperti kita lho. Maksudnya pakaian juga butuh udara yang segar dan selalu berganti agar kondisinya bagus dan gak bau apek. Duz, gimana donk caranya? Nah coba aja nih tips berikut: (^^)

  • Hindari mencampur/menumpuk pakaian yang masih agak basah dengan yang sudah kering benar setelah mengangkatnya dari jemuran
  • Pakaian yang belum kering benar jangan langsung disetrika karena dapat menimbulkan bau yang gak enak dan kalau disimpan di lemari akan menyebabkan bau apek. Sebaiknya pakaian tersebut kita jemur lagi esoknya atau dikeringanginkan pada suhu kamar dalam semalam.
  • So sebelum kita menyimpan pakaian tersebut ke dalam lemari, pastikan dalam keadaan bersih dan benar-benar kering..!
  • Berikan ruang bernafas bagi koleksi pakaian kita. Jika akan menyimpannya dalam waktu yang lama, masukkan saja dalam kardus atau plastic yang telah diberi lubang agar pakaian kita bias bernafas. By the way, lemari yang paling baik bagi pakaian adalah yang terbuat dari kayu lho. Selain pakaian kita bias disimpan lebih rapi, kita juga gak perlu menyiapkan lubang khusus untuk bernafas.
  • Perhatikan suhu ruangan tempat menyimpan pakaian. Jangan menyimpan kardus berisi pakaian di ruangan yang sangat lembab karena kondisi tersebut juga bias menyebabkan pakaian kita jadi apek.
  • Tahukah kamu..? kalo noda makanan atau keringat dari baju yang tersimpan di lemari bias menimbulkan ngengat yang menyebabkan pakaian kita berlubang…. So periksa ulang lemari kita n keluarkan pakaian kotor atau lembab karena keringat dari sana lalu bersihkan..!
  • Terakhir, jangan lupa beri kamper pada lemari pakaian kita agar aroma lemari kita menjadi segar dan ngengat jadi ngaciiiir…

Nah..sekarang selamat mencoba dan menikmati pakaian yang selalu bersih dan segar. Walaupun kegiatan kita bejibun, pakaian gak akan bau apek n aktivitas kita jadi bertambah semangat….!
Bukankah muslim yang baik yang selalu bersemangat dan berpenampilan menyegarkan?? ^^

Referensi: Majalah Elfata Edisi 6 Volume 06 Th.2006 dan detik.com

Antara Hati dan Lisan



Suatu hari aku berselisih dengan salah seorang yang kucintai. Kami ribut mengenai hal sepele sebenarnya, tapi dari yang sepele itu ternyata meninggalkan luka yang lumayan dalam di hati masing-masing. Kalo dipikir-pikir, kejadian itu jika diambil hikmahnya adalah karena kurangnya akhlak yang baik dalam bertutur kata dan saling menasehati serta kewara’an (kehati-hatian) dalam menjaga kehormatan saudaranya yang lain. Hal ini juga baru kusadari ketika setelah kejadian itu kutemukan (gak sengaja mbaca) artikel pada sebuah majalah yang isinya sangat menyentuh hati dan menyadarkan diri ini yang masih sangat faqir akan ilmu… Semoga artikel yang lalu aku tuliskan ini juga dapat bermanfaat buat kalian semua. Amin.

Salah Kata Salah Cinta

Biasakanlah diam, karena dapat memberimu kebeningan cinta, dan menjagamu dari akibat yang jelek, memakaikan pakaian kewibawaan padamu, dan mencukupkan bagimu bahan untuk beralasan,” kata ahli balaghah.

Rasa cinta tak kan tumbuh dengan indah tanpa dipelihara. Menjaga kata-kata yang tepat, santun, dan tak menyakitkan hati. Cinta akan terpelihara, rasa simpati akan terus tertanam dalam dada dan kebencian akan sirna. Menjaga kata-kata tentu hal yang layak untuk dilakukan, terlebih syariat Islam yang mulia mengajarkan kita untuk selalu berhati-hati dalam berkata. Rosululloh Shollallohu ‘Alayhi Wasallam pernah bersabda,

“Sesungguhnya seorang hamba berkata-kata dengan sebuah perkataan yang diridhai Alloh tanpa ia sadari Alloh mengangkat derajatnya karena kata-katanya itu. Dan sesungguhnya seorang hamba berkata-kata dengan sebuah kata yang dimurkai Alloh tanpa ia sadari Alloh memasukkannya ke neraka Jahannam karena kata-kata tersebut.” (HR. Bukhori)

Para ulama salaf adalah teladan indah dalam berkata-kata. Tentu saja, mereka semua melakukannya dalam rangka mencontoh Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alayhi Wasallam, misalnya seorang ulama yang bernama ar Rabi’ bin Khutsaim. Kawan karibnya mengisahkan tentangnya, “Selama 20 tahun aku menemani Ar Rabi’ bin Khutsaim, aku tidak pernah mendengar ia berkata-kata yang aib.” Sebuah prestasi luar biasa dalam mengendalikan lidah.

Az Zamakhsyari bilang, “Sebaik-baik lidah adalah yang terpelihara dan sebaik-baik perkataan adalah yang tertimbang, maka berkatalah jika engkau ingin berkata dengan lebih baik daripada diam, dan hiasilah perkataanmu dengan kewibawaan dengan cara yang baik.”

Sebagian ahli hikmah menasehatkan, “Ikatlah lidahmu kecuali untuk suatu kebenaran yang ingin kau jelaskan atau kebatilan yang ingin kau tolak atau kenikmatan yang ingin kau sebutkan.”

Kata yang tidak tertimbang dengan baik, tak hanya mengakibatkan hati orang yang dicinta sakit, bahkan bias memudarkan perasaan cinta itu sendiri. Perkataan yang tak terkontrol hanya berakibat kesengsaraan. Di sisi yang lain, seorang yang dicinta bukanlah pribadi yang sempurna.

Ia hanyalah manusia biasa yang tak luput dari salah dan lupa. Oleh karena itu, sikapilah kesalahannya dengan benar. Memaafkan adalah perbuatan yang terpuji dan mengundang bertambahnya rasa cinta. Lihatlah sikap para ulama dalam menyikapi kesalahan teman-teman mereka.

Ibnu Atsir bercerita tentang pribadi Sholahuddin Al Ayubi, “Beliau itu rahimahulloh lemah lembut, berakhlak baik, rendah hati, sabar dalam menghadapi apa yang tidak ia sukai, banyak melupakan kesalahan teman-temannya, mendengar dari salah satu dari mereka apa yang tidak ia suka dan tidak ia ketahui, tapi air mukanya tidak berubah sama sekali.”

Jika memaafkan dan pura-pura tidak tahu termasuk sikap terpuji, maka orang yang layak untuk dimaafkan kesalahannya adalah orang-orang yang kita kenal dengan kasih sayang. Jika kita menegur teman-teman dengan kasar pada setiap kesalahan yang muncul dari mereka, maka kita akan kehilangan semua teman kita. Dan tidak tersisa satu orang pun yang lepas dari celaan kita di muka bumi kecuali diri kita sendiri.

Tidak layak mengumbar kesalahan teman atau saudara tercinta, karena hal tersebut adalah bentuk kebodohan. Disebutkan dalam Uyunul Akhbar, “Orang yang lebih berani mengumbar aib orang ketika mereka jauh darinya adalah orang yang memiliki aib itu sendiri.”

Imam Syafi’I juga mengatakan, “Seseorang meskipun berakal dan wara’, tapi kewara’annya menyibukkannya untuk mengumbar aib orang lain maka ia layaknya orang sakit tapi ia sibuk mengurusi sakitnya orang banyak.”

Al Muhallab berpesan, “Sebaik-baik majelis adalah yang memiliki visi jauh ke depan dan banyak faedahnya.”

Menjaga kata dan memaafkan kesalahan adalah resep mujarab penumbuh rasa cinta. Buktikan saja!

Elfata Edisi 06 Volume 08 Th 2008


Semoga kita dapat menjaga lisan dan hati kita dalam menyampaikan nasehat, mengikuti teladan Rosululloh Shallallohu 'Alayhi Wasallam dan pengikutnya yang istiqomah hingga akhir hayat. Amin.