Friday, May 29, 2009

Air Mata Cinta


Hey, ini bukan tentang judul sinetron lho ya? Tapi tentang air mata yang menetes karena cinta seorang hamba… Cinta yang paling agung, yang menitik karena Yang Maha Agung.

Ibnul Qoyim Al Jauziah menerangkan bahwa ada 10 macam yang menyebabkan air mata keluar atau menangis, antara lain:
1. Tangisan karena takut kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala
2. Tangisan kasih sayang dan kelembutan
3. Tangisan cinta dan rindu
4. Tangisan karena gembira dan bahagia
5. Tangisan karena terkejut dan saking bahagianya
6. Tangisan karena sedih
7. Tangisan seorang yang lemah karena kelemahannya
8. Tangisan nifak (datang dari kedustaan)
9. Tangisan yang disewa
10. Tangisan karena mengikuti/ikut-ikutan

Dari sekian tangisan tersebut ada tangisan yang mengandung dosa, yaitu orang yang menangis karena meninggalnya seseorang yang ahli maksiat, menangis karena menonton film atau sinetron, dan tangisan orang yang saling mencintai bukan karena Alloh.

Adapun tangisan yang paling afdhol, paling agung, dan karenanya kita diselamatkan dari neraka…yaitu menangis karena takut kepada Alloh. Rosululloh Shallallohu ‘Alayhi Wasallam bersabda,
“Tidak akan masuk neraka orang yang menangis karena takut kepada Alloh, sehingga air susu hewan kembali ke puting susunya. Dan tidak akan berkumpul debu fi sabilillah dengan asap jahannam selamanya.” (HR. At Tirmidzi dan An Nasa’i)

Ya Sobat, ternyata air mata kita ini yang mungkin kita menganggapnya sepele atau bahkan suatu hal yang “sakral” karena mencerminkan hati dan perasaan kita, ternyata dapat bernilai mulia jika kita tumpahkan karena hal yang mulia juga, yaitu karena takut kepada Sang Khalik. Dan juga sebaliknya, ternyata air mata kita ini dapat menyebabkan dosa kita menumpuk jika keluar karena hal yang hina, diantaranya menangis karena menonton film atau sinetron. Hayo…siapa yang suka nangis karena nonton film India?? 

Oleh sebab itu, menangis karena Alloh merupakan karakter hamba-hamba Alloh yang bertakwa, dan karakter para nabi, orang-orang shalíh dan orang-orang yang mengikuti mereka. Menangis karena Alloh juga memiliki keutamaan-keutamaan yang Subhanalloh-kita tidak mungkin akan beruntung tanpanya, yaitu diantaranya:

 Dinaungi dengan naungan Alloh Subhanahu wata’ala
Diriwayatkan dari Abu Hurairoh rodiyallohu’anhu, beliau berkata: Rosululloh Shallallohu ‘alayhi wasallam bersabda, “Tujuh orang yang dinaungi dengan naungan Alloh pada hari tiada naungan kecuali naungan –Nya… (Disebutkan salah satunya): “Seorang lelaki yang mengingat Alloh seorang diri lalu meneteslah air matanya.” (Muttafaq’alaih)

 Selamat dari api Neraka
Diriwayatkan dari Abdulloh bin Abbas rodiyallohu’anhuma, beliau berkata: “Aku mendengar Rosululloh Shallallohu ‘alayhi wasallam bersabda, ‘Dua mata yang tidak akan tersentuh Naar: Mata yang menangis karena takut kepada Alloh, dan mata yang berjaga-jaga fi sabilillah’.”(HR. At Tirmidzi)

 Dicintai Alloh
Diriwayatkan dari Abu Umamah rodiyallohu’anhu, dari Rosululloh Shallallohu ‘alayhi wasallam bahwasannya beliau bersabda, “Tidak ada sesuatu yang dicintai Alloh selain dua tetes benda cair dan dua bekas: yaitu tetesan air mata karena takut kepada Alloh dan tetesan darah yang mengalir fi sabilillah. Adapun dua bekas yaitu bekas karena berjuang fi sabilillah dan bekas karena melaksanakan salah satu dari kewajiban yang telah diwajibkan Alloh.” (HR. At Tirmidzi)

 Selamat dari fitnah dan malapetaka lainnya
Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir rodiyallohu’anhu, ia berkata: Aku berkata: “Wahai Rosululloh, apa itu keselamatan?” Rosululloh bersabda, “Jagalah lisanmu, betahlah di rumahmu dan tangisilah kesalahanmu.” (HR. At Tirmidzi)

 Kebahagiaan di dunia dan di akhirat
Diriwayatkan dari Tsauban rodiyallohu’anhu, bahwa Rosululloh Shallallohu ‘alayhi wasallam bersabda, “Beruntunglah orang yang bisa menjaga lisannya, merasa betah di rumahnya dan menangisi kesalahannya.” (HR. Ath Thabrani)

Nah… Siapa mau??? Mau..mau..mau..? Yok..nangis rame-rame karena Alloh..!^_^

Dan ingatlah perkataan Abdul Wahid bin Zaid, “Wahai saudara-saudaraku, tidaklah kalian menangis karena rindu kepada Alloh? Ketahuilah, bahwa siapa saja yang menangis karena rindu kepada Robb-nya, niscaya ia tidak akan dihalangi dari melihat kepadaNya. Wahai saudara-saudaraku, tidakkah kalian menangis karena takut akan naar? Ketahuilah, barangsiapa yang menangis karena takut akan naar nisvaya Alloh akan melindunginyadari naar. Wahai saudara-saudaraku, tidakkah kalian menangis karena takut terhadap kehausan pada hari Kiamat? Ketahuilah, barangsiapa yang menagis karena takut terhadapnya niscaya Alloh akan memberinya minum di hadapan seluruh makhluk pada hari Kiamat. Wahai saudara-saudaraku, tidakkah kalian menangis? Sungguh, tangisilah air yang sejuk saat di dunia, semoga Alloh memberimu minum dengannya bersama sebaik-baik orang yang menyesal dan para sahabat.”

Diriwayatkan pula dari Abu Imran Al-Juuni, beliau berkata: “Setiap amal kebaikan ada balasannya, dan semuanya adalah kebaikan. Kecuali air mata yang menetes dari mata seorang hamba, tidak ada timbangan dan takaran tertentu baginya, sehingga air mata dapat memadamkan lautan api naar.”

Subhanalloh.

Sumber:
1. Tangis Para Salaf, Shalih bin Shuwailih Al-Hasawy, Penerbit Daar An Naba.
Majalah Qiblati Edisi 07 Tahun IV 04-1439 H/04-2009


Gangguan Kesehatan akibat Radiasi Elektromagnetik

Banyak kejadian seseorang mengeluh sakit kepala, pening, sukar tidur, konsentrasi terganggu, atau merasa letih tanpa tahu penyebabnya. Keluhan tersebut biasanya merupakan gejala adanya kelainan di dalam sistem atau organ tubuh, tetapi sering kali dokter pun tidak menemukan penyebab secara pasti. Tentu saja jika terpaksa diberi obat, biasanya bersifat simptomatis atau hanya meredakan gejalanya semata.

Saya selalu mengalami sukar tidur, Dok. Padahal, saat ini saya tanpa beban pikiran apa pun," keluh seorang pasien. "Mengapa saya sering migrain dan hampir setiap hari selalu merasa letih. Padahal, menurut dokter, hasil pemeriksaan laborat saya baik semua...," keluh pasien yang lain.

Apabila hal ini terjadi, salah satu yang perlu dipertimbangkan adalah adanya riwayat keterpajanan (exposure) terhadap peralatan yang menimbulkan radiasi elektromagnetik. Ada kemungkinan gangguan tersebut adalah electrical sensitivity. Electrical sensitivity adalah gangguan fisiologis dengan tanda dan gejala neurologis maupun kepekaan, berupa berbagai gejala dan keluhan.

Gangguan ini umumnya disebabkan oleh radiasi elektromagnetik yang berasal dari jaringan listrik tegangan tinggi atau ekstra tinggi, peralatan elektronik di rumah, di kantor maupun industri. Termasuk telepon seluler (ponsel) maupun microwave oven, ternyata sangat potensial menimbulkan berbagai keluhan tersebut.

"Electrical sensitivity"

Sebenarnya telah lama timbul kekhawatiran pada masyarakat akan efek negatif radiasi elektromagnetik terhadap kesehatan, terutama dengan semakin berkembangnya pemanfaatan sumber radiasi nonpengion. Sumber radiasi nonpengion buatan manusia antara lain jaringan listrik tegangan tinggi maupun ekstra tinggi, laser, radar, microwave oven, ponsel, dan sebagainya. Jarang disadari bahwa risiko paling tinggi dari sumber radiasi nonpengion justru berasal dari alam, yaitu sinar ultra violet matahari

Potensi gangguan kesehatan yang timbul akibat pajanan medan elektromagnetik dapat terjadi pada berbagai sistem tubuh, antara lain: (1) sistem darah, (2) sistem reproduksi, (3) sistem saraf, (4) sistem kardiovaskular, (5) sistem endokrin, (6) psikologis, dan (7) hipersensitivitas. Sedangkan manifestasi dari hipersensitivitas dikenal pula dengan istilah electrical sensitivity, yang menggambarkan gangguan fisiologis berupa tanda dan gejala neurologis maupun kepekaan terhadap medan elektromagnetik, dengan gejala-gejala yang khas (Riedlinger, 2004).

Gejala-gejala yang menunjukkan adanya electrical sensitivity sebenarnya banyak sekali, tetapi yang khas antara lain berupa sakit kepala (headache), pening (dizziness), keletihan (fatigue). Tanda dan gejala lain yang dapat dijumpai, misalnya, jantung berdebar-debar (cardiac palpitations), gangguan tidur (sleep disturbances), gangguan konsentrasi (difficulty in concentrating), rasa mual dan gangguan pencernaan lain (nausea and digestive problems) yang tidak jelas penyebabnya, telinga berdenging (tinnitus), muka terbakar (facial burning), dan kulit meruam (rashes), kejang otot (muscle spasme), kebingungan (confusion), serta gangguan kejiwaan berupa depresi (depression) (Rea, 1991; Bergdahl, 1995; Grant, 1995).

Peran hormon melatonin

Penyebab timbulnya gejala dan berbagai keluhan tersebut sangat kompleks dan multifaktor karena dapat menyertai berbagai penyakit. Teori terbaru tentang metabolisme hormon melatonin dan pengaruhnya terhadap timbulnya berbagai gejala dan perubahan suasana hati diharapkan dapat menjelaskan mengapa pajanan medan elektromagnetik dapat menimbulkan berbagai gejala tersebut (Sandyk, 1993).

Hormon melatonin (N-acetyl-5-metoksitriptamin) adalah hormon yang sebagian besar dibuat oleh kelenjar pineal, sebuah kelenjar sebesar kacang tanah yang terletak di antara kedua sisi otak. Hanya sebagian kecil dibuat di usus dan retina mata. Produksi hormon melatonin dapat dipacu oleh gelap dan hening serta dihambat oleh sinar yang terang maupun medan elektromagnetik (Zhdanova, 1995). Melatonin diproduksi dalam jumlah besar sekali pada orang muda, untuk kemudian menurun setelah usia 40 tahun. Penurunan produksi hormon ini menyebabkan berbagai keluhan yang lebih banyak dialami oleh usia tua dibandingkan dengan usia muda.

Beberapa gejala yang dapat timbul berkaitan dengan hormon melatonin, antara lain, sukar tidur (insomnia), gangguan pada irama sirkadian, jet lag, serta berbagai gejala lain. Gejala-gejala tersebut berkaitan dengan perubahan metabolisme hormon melatonin yang diproduksi oleh kelenjar pineal. Gejala-gejala tersebut terutama timbul bila produksi hormon melatonin berkurang (Dollins, 1994).

Produksi hormon melatonin bertambah pada malam hari, terutama pada suasana hening dan gelap sehingga menyebabkan orang mudah tidur. Namun, produksi hormon ini berkurang oleh adanya rangsangan dari luar, misalnya cahaya serta medan elektromagnetik. Cahaya maupun pajanan medan elektromagnetik dapat menurunkan produksi hormon melatonin dan berpotensi menimbulkan berbagai keluhan, termasuk sakit kepala, pening, dan keletihan.

Upaya pencegahan

Electrical sensitivity merupakan salah satu penyakit lingkungan. Bagaimana pun penyakit lingkungan yang diderita oleh manusia bukan semata-mata berasal dari radiasi elektromagnetik semata.

Banyak polutan yang berupa gas buang dari kendaraan bermotor, industri, maupun aktivitas manusia yang lain berisiko menimbulkan gangguan kesehatan. Jadi, sulit memprediksi apakah berbagai keluhan yang timbul itu semata-mata hanya berasal dari radiasi elektromagnetik.

Meskipun demikian, di samping tetap memerhatikan prosedur tetap penggunaan berbagai peralatan yang berisiko menimbulkan radiasi elektromagnetik, ada beberapa hal yang dapat memperkecil risiko gangguan kesehatan, antara lain:

* Dalam menggunakan peralatan elektronik apa pun, misalnya komputer, televisi, dan hair dryer, sebaiknya dengan membuat jarak sejauh mungkin dari sumber pajanan, sedangkan waktu kontak diusahakan seminimal mungkin.

* Meskipun microwave oven hanya memerlukan waktu sangat pendek untuk memanaskan makanan, dalam prosesnya jangan ditunggu apalagi dalam jarak sangat dekat. Alat ini menghasilkan energi foton yang sangat besar dan berisiko mengganggu kesehatan apabila tidak mematuhi prosedur penggunaannya. Khusus bagi ibu hamil pada tiga bulan pertama harus lebih waspada lagi.

* Kecuali microwave oven, telepon seluler juga menghasilkan energi foton yang sangat besar dan potensi radiasinya lebih besar dibandingkan dengan peralatan elektronik maupun jaringan listrik tegangan tinggi dan ekstra tinggi.

Meskipun sangat membantu pekerjaan dan aktivitas sehari-hari, seyogianya waktu penggunaannya dibatasi. Jangan selalu mengantonginya, terutama pada saku baju kiri, apalagi bila menggunakan alat pacu jantung.

DR ANIES MKK PKK Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro


Sumber: http://www.kompas.co.id/



Nugget Tahu


Siapa suka tahu seperti aku? Yux kita masak dari olahan tahu bareng-bareng.

Hmmm..kali ini kita membuat nugget tahu. Ga kalah enak sama nugget ayam low. Bahkan bisa lebih lezat dan nikmat, lebih-lebih jika kita memasaknya dengan penuh cinta ^_^

Bahan:
- 2 buah tahu cina, kukus hingga matang, haluskan
- 250 gr daging ikan tenggiri, cincang halus
- 1 butir telur
- Minyak secukupnya, untuk menggoreng

Bumbu:
- 5 siung bawag putih, haluskan
- 1 sdt merica bubuk
- 1 sdm minyak wijen
- 1 sdm kecap asin
- 1 ½ sdt garam
- 2 sdt gula putih
- ½ sdt kaldu bubuk (jika suka)

Bahan pelapis:
- 2 buah putih telur, kocok
- 150 gr tepung roti kasar

Cara membuat:
• Campur tahu yang sudah dihaluskan dengan ikan tenggiri, telur, dan bumbu. Aduk rata. Tuangkan adonan ke dalam pinggan tahan panas yang sudah diolesi margarin. Kukus hingga matang, angkat. Biarkan dingin.
• Potong-potong nugget sesuai selera, lalu celupkan ke dalam putih telur. Gulingkan ke tepung roti sambil ditekan-tekan agar tepung roti menempel kuat. Goreng di dalam minyak panas hingga kuning kecokelatan. Angkat, sajikan.

Wednesday, May 13, 2009

Dimana Alloh??


Dulu waktu semester-semester awal perkuliahan aku ingat ada seorang dosen yang bertanya sebagai intermezo di kuliahnya. “Dimana Alloh?” Pertanyaan yang menarik. Khususnya buatku waktu itu, karena termasuk pertanyaan yang sangat aku tunggu-tunggu jawabannya. Bukan apa-apa, karena aku agak sedikit sebal dengan jawaban yang selama ini aku temui yang tidak memuaskan, sejak aku kecil. Ada yang bilang Alloh ada dimana-mana, menyatu dengan kita, ada di urat nadi, di atas, dan sebagainya. Dan semua jawaban itu tidak ilmiah alias hanya “ilmu perkayongan” oleh si penjawab.


Mungkin bagi beberapa orang terutama umat islam pertanyaan tersebut tidaklah penting. Namun ketahuilah saudaraku, pertanyaan tersebut ternyata memang sangat penting untuk diketahui jawabannya. Karena kita menghamba (beribadah) kepada Robb kita harus tau dimana keberadaanNya. Aku sendiri waktu itu hanya merasa ingin tahu dimana Robb-ku. Apalagi dengan banyakanya jawaban yang gak jelas, justru memacu rasa penasaranku (Ya Alloh, ampuni yang jahil ini..). Namun betapa kecewanya aku demi mendengar jawaban dari dosen tersebut yang aku berharap besar karena beliau lebih dewasa dan berpendidikan tinggi. Beliau menjawab, “Alloh itu ada dimana-mana dan tergantung keimanan kita. Jika kita dekat dan merasakan keimanan yang tinggi kepadaNya, maka Dia sangat dekat dengan kita bahkan lebih dekat dari urat nadi kita. Sebaliknya jika kita jauh, banyak melakukan dosa ya Alloh juga akan jauh…” begitu kira-kira inti jawabannya. Entah kenapa aku merasa janggal, walaupun pernyataan itu agak masuk akal tapi tetap saja aku belum bias menerimanya. Entah kenapa, mungkin karena ilmuku yang masih cetek sehingga tetap saja gak tahu apa kejanggalannya apalagi jawaban yang sebenarnya…mungkin juga karena aku menganggap jawabannya terlalu sederhana..hehe..sok tahu aja..


Sampai suatu hari jauh melewati hari-hari tersebut, aku dikirimi sebuah sms dari saudara seiman yang gak sengaja ku kenal (ko bisa ya? Ya Allohua’lam..). Dia bertanya “Dimanakah Alloh berada?”

Waduh, aku juga masih bingung je, dalam hatiku. Aku tahu dia hanya mengetes, karena yang aku tahu dia memiliki pengetahuan tentang din Islam yang bagus, menurutku. Tapi kalo mau jawab gak tahu, malunya diri ini. Masak pertanyaan simple gitu gak tahu, apalagi ngakunya orang Islam! Lha terus mau ku jawab apa? Kalo awagan (baca:asal-asalan) ya kalo benar, kalo salah? Lebih malu lagi! Hehe, sempet-sempetnya mikir malu saat itu…! Akhirnya ku jawab juga dengan jawaban yang sama dengan jawaban dosenku! Bahkan ku tambahi, “Seperti lagunya Bimbo, aku dekat Engkau dekat-aku jauh Engkau jauh…” Hehe…boro-boro jawaban ilmiah, jawaban ngasal deh jadinya. Ya Alloh Ya Robbi, aku yang mengaku tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau…bahkan tidak tahu keberadaanMu..!??


Benar saja, jawaban itu tidak benar. Dan akhirnya ku temukan juga jawaban yang sebenar-benarnya berdasarkan ilmu dari Al Qur’an dan As Sunnah. Dia pun menjawab (dengan tidak menyalahkan jawabanku seutuhnya), “Alloh ada di Atas ‘Arsy, ilmuNya (pengetahuanNya) dimana-mana menurut Keagungan dan Ketinggian serta KemuliaanNya. Alloh tidak bersatu dengan makhlukNya, tapi pengetahuanNya sangat luas sehingga dimanapun keberadaan makhlukNya dengan detail dapat Dia ketahui bagaimanapun kondisi dan keaadaannya.”

Subhanalloh..! entah kenapa hati dan jiwaku membenarkannya (Ya Alloh, terima kasih atas karunia ilmu ini).


Dan sekarang, setelah ku mempelajari akidah Islam yang sebenarnya-walhamdulillah ‘ala ni’matihi- kutemukan jawaban yang lebih lengkap, insya Alloh. Bahwasannya bukti/dalil keberadaan Alloh adalah sbb:

  • Al Qur’an Surat At Thoha:5 “(yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah, yang Bersemayam di atas ‘Arsy.”

  • As Sunnah (1) “Sesunggguhnya Alloh menulis kitab…dan kitab itu ada di sisiNya, di Atas ‘ArsyNya” (Muttafaq’alaih)

(2) Ketika Rosululloh Shallallohu’alaihi Wasallam bertanya kepada seorang budak ”Dimana Alloh?”, budak tersebut menjawab “Di atas langit” dan Rosul pun membenarkannya. (HR. Muslim)

  • Ijma’ (kesepakatan Ulama), tidak ada yang menyelisihi di kalangan sahabat bahwa Alloh ada di atas (langit), bukan di langit!

  • Al Akal, bahwa sesuatu yang di atas lebih mulia daripada sesuatu yang di bawahnya. Missal seorang raja lebih tinggi dan lebih mulia kedudukannya dibanding rakyat/hamba, so Alloh lebih mulia lagi karena Alloh yang mencipta hamba sehingga Alloh berada di atas (yang lebih tinggi lagi dari makhlukNya)

  • Fitroh, hati seorang manusia jika ditimpa musibah atau kesempitan maka pasti hatinya menuju ke atas. Disamping itu, ketika kita sholat kita menyungkurkan wajah kita saat sujud kepada Alloh-padahal wajah adalah anggota badan yang paling mulia- namu kita sungkurkan dengan penuh rasa cinta dan pengagungan kepada Sang Khalik.


Yups, sekarang teman-teman juga udah tahu jawabannya kan kalo ditanya Dimana Alloh?? So jangan malu-maluin lagi ya^_^ Apalagi kita mengaku orang Islam dan beribadah kepada Alloh Subhanahu wata’ala.


Selamat belajar…!!



Wisma Ar Roudloh, Mei 2009


Muroji’:

  1. Khudz Aqidatika, oleh Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu

Tentang (Flu) Babi

Siapapun yang mengaku muslim pasti tau betul akan hokum memakan hewan ini. Yups, babi telah ditandaskan secara mutlak di dalam Al Qur’an, hadits, dan kesepakatan para ulama adalah haram. Bahkan makan daging babi lebih besar dosanya daripada minum khomr (eh bukan berarti kita boleh minum khomr lho ya!).

Alloh ta’ala berfirman, “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih a tas nama selain Alloh, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya…” (QS. Al Maidah:3)

Adapun hikmah dari diharamkannya babi adalah sebagai berikut:
  • Babi adalah hewan yang sangat menjijikkan, oleh karena makanan kesukaan hewan ini adalah barang-barang yang najis dan kotor.
  • Salah satu sifat babi adalah tinggi syahwat, sampai-sampai babi jantan menaiki babi betina yang sedang makan rumput bahkan sekalipun si betina telah berjalan beberapa meter akan terus ditumpanginya! Berdasarkan penelitian, manusia bias memiliki tabiat yang sama dengan hewan yang dimakannya. Oleh sebab itu babi bias memberikan pengaruh dan dampak negative dalam masalah iffah (kehormatan) dan kecemburuan bagi umat manusia. Apalagi dua hal tersebut adalah poin penting yang membuat umat Islam mulia.
  • Daging babi mengandung satu virus tunggal yang dapat mematikan dan mengandung penyakit ganas yang sulit obatnya bagi si pemakan.

Beberapa saat lalu dan mungkin masih hangat di ingatan kita akan keganasan yang diakibatkan oleh virus flu burung tipe H5N1. Betapa penduduk dunia sangat sibuk melakukan upaya mencegahan dan pengobatan serta pemberantasan virus tersebut. Nah saat ini pun kita kembali dihebohkan oleh keberadaan virus flu babi tipe H1N1. Virus ini ternyata mengandung material genetika dari flu unggas dan flu manusia. Menurut para peneliti dari WHO, babi merupakan tempat berbagai virus flu berkumpul. Baik yang menyerang babi itu sendiri, unggas, hewan lain maupun manusia.


Para peneliti dari Pusat Penyakit Tropis, CA Nidom, juga menyampaikan bahwa dalam tubuh babi-lah aneka virus tersebut bertemu dan bermutasi hingga akhirnya mengeluarkan virus baru yang mengandung material pendukungnya dengan sifat yang baru pula. Hingga saat ini hanya tubuh babi-lah yang memungkinkan bercampurnya material genetika virus flu burung terjadi karena ini memiliki perangkat biologis yang memungkinkan percampuran genetika virus terjadi. Percampuran genetika ini terjadi ketika virus ini masuk tubuh babi ke sel epitel babi melalui reseptor alfa 2,3 sialic acid dan reseptor alfa 2,6 sialic acid.


Di dalam sel babi virus ini mereplikasi dan terjadi pertukaran genetika yang terdiri dari delapan fragmen seperti HA, NA, PA, PB1, Pb2, M, NP dan NS. Fragmen-fragmen ini bisa bertukar hingga membentuk anak baru dari gen-gen virus tersebut. Bisa juga terjadi antigenic drift, yakni proses mutasi dengan material genetika “anak virus” yang lebih kompleks. Dalam kasus flu babi ini, penataan ulang gen virus ini menghasilkan struktur luar yang sama dengan induknya yakni H1N1.

Sebenarnya, tingkat keganasan virus flu babi tipe H1N1 lebih rendah dari virus flu burung bertipe H5N1 yang mencapai 80%. Namun tingkat penyebaran dan penularannya lebih tinggi terutama dari manusia satu ke manusia yang lain. Sebelum menyerang manusia virus ini sepertinya sudah tertata ulang secara rapi di dalam tubuh babi, kemudian masuk ke dalam tubuh manusia yang memakannya. Adaptasi dengan tubuh manusia terjadi pada orang yang pertama terinfeksi virus ini, yang kemudian menular ke orang dengan kecepatan tinggi.


Subhanalloh… betapa indahnya syariat Islam! Kalo saja semua manusia mau mengindahkannya, menaati Al Qur’an dan As Sunnah yang mengharamkan babi…


Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang pelindungpun dan tidak pula seorang penolong selain Allah." (QS. asy-Syûrâ: 30-31).



So, belum ada kata terlambat! Yuk kita kembali ke Syariat Alloh dan Sunnah Rosulillah^_^


Sumber:

  1. Indahnya Fikih Praktis Makanan, oleh Abu Ubaidah Yusuf As –Sidawi & Abu Abdillah Syahrul Fatwa. Pustaka Al Furqon

  2. www.halalmui.org/content/view/235/74/lang,id/


Thursday, May 7, 2009

Cinta Kebaikan untuk Orang Lain


Ummu Mihnad berkata:
“Adalah salah seorang guru wanita yang mendidik salah satu kelas SD, dia tidak mengenakan hijab yang menutupi wajahnya, dan tidak senang dengan yang demikian.” Pada suatu hari dia berdiri menulis semboyan mingguan yang berupa hadits: “Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga mencintai bagi saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.”
Dan mulailah dia menerangkan hadits tersebut secara nyata.


Seorang murid bernama Ala’ pulang menemui ibunya dengan cepat untuk memberi tahunya bahwa dia membutuhkan sebuah hijab besar. Sang ibu menyangka bahwa dia ingin menggunakannya pada acara perpisahan sekolah. Maka sang ibupun membelikan untuknya. Ala’ pun membungkus hijab tersebut dengan kertas kado bergambar bunga, yang di dalamnya dia menulis dalam kertas indah bermotif bunga:
“Wahai bu guruku yang terhormat, saya melihat Anda dengan cahaya hati pada setiap waktu, saya memuji Anda dengan kebaikan dan rasa syukur. Sesungguhnya saya cinta Anda memakai hijab seperti aku yang kemudian Alloh, Robb kita, akan menempatkan kita dalam surgaNya.”

Sungguh, pada hari yang kedua, bu guru tersebut telah memakai hijab islami syar’i. Dewan gurupun memberikan ucapan selamat kepadanya karena telah memakai hijab syar’i. maka bu guru tersebut berkata: “Jangan ucapkan selamat kepadaku, tapi kepada Ala’.“

Sumber: Majalah Qiblati Edisi 07 Tahun IV 2009

(Dan teruntuk saudariku yang ku cintai karena Alloh, marilah kita kenakan hijab syar’i yang dicintai Alloh sehingga kelak kita bisa berkumpul di surgaNya juga. Amin…)