Saturday, June 20, 2009

Brownies Batu! Olalaaa….


Suatu hari saat liburan semester, karena aku dan adikku yang cewe ngerasa bosen, so kita berinisiatif untuk mengisinya dengan membuat kue. Hmm, aktivitas yang udah lama banget gak kita lakukan, karena kesibukan kita setelah memasuki jenjang perkuliahan dan tentunya “doku” yang suka gak jelas. Ha..ha..!

Dan…kita sepakat untuk membuat kue brownies yang uwenak-karena ada cokelatnya!!!
Lalu kita bagi-bagi tugas untuk menyiapkan segalanya, dari alat-alat sampe bahan-bahannya. Adikku yang menyiapkan alat-alat dan aku yang hunting membeli bahan-bahan di swalayan terdekat.

Dengan semangat 2009 (hehe) aku meluncur menuju swalayan yang paling dekat dengan rumah kami. Alhamdulillah di sana udah lengkap benget keperluan rumah tangga, apa aja tersedia. Lalu setelah mendapatkan semua bahannya aku berhenti di rak yang memajang loyang yang cantik-cantik. Berhubung kami gak punya oven, maka kami beniat membuat brownies kukus aja. Kebetulan Nenek punya dandang (panci besar untuk nanak nasi-pen) yang besar yang biasa dipake memasak ketupat yang banyak waktu labaran. Maka aku pun memilih loyang yang cantik berbentuk persegi panjang yang kira-kira cukup dalam dandang Nenek. Aku sudah membayangkan kue brownies kukus yang manis kaya yang bikin (uups, maaf narsis sedikit ^_^V)

Begitu sampai di rumah, adikku laporan bahwa dandang Nenek yang besar entah kemana “ngumpetnya”, dicari gak ketemu-ketemu. Mixer yang buat ngocok telur juga sama nasibnya. O’ow…firasatku gak enak!

Benar aja, setelah aku ikut mencarinya tetap dua barang itu gak ketemu. Ku cari di tempat biasa sampai yang luar biasa (maklum, setelah kami kuliah banyak posisi barang yang berubah) tetap saja hasilnya nihil. Sampai-sampai Nenek terbangun dari tidur siangnya karena keributan kami, lalu ikut mencari-karena Nenek juga lupa tuh barang ditaro dimana!:-( Hi..hi..hari itu acaranya ganti judul: Tiga Dara Mencari Dandang di Siang Bolong…!

Hari semakin sore, matahari semakin mengufuk ke barat, brownies blum dibikin, badan udah keburu lelah. Matahari yang terik membuat badan ingin memeluk bantal guling. Tapi..! Rencana liburan ini gak boleh gagal hanya karena dandang dan mixer. Ibarat kata pepatah, tak ada akar rotan pun jadi. Tak ada mixer, kocokan telur manual pun jadi. Tak ada dandang besar, dandang kecil pun jadi. Tapi…brarti loyang baru-ku gak jadi dipake dunk (karena gak muat di dandang kecil!) Hiks…. Dan karena gak ada loyang kecil juga, akhirnya kita pake rantang seng deh..he..he..kacian banget ciy…!

Aku dan Adikku mengocok telur bergantian dan mencampur adonannya sambil juga men-tim cokelat dengan penuh perjuangan (soalnya ngocoknya) pake manual siy.. Karena bahan yang udah terlanjur kita beli untuk porsi besar, sedangkan rantangnya imut punya (hehe) so kita bikin dua brownies deh...

Kloter pertama, berjalan mulus. Sambil mengukus kita beres-beres peralatan agar rapi, tapi adikku tiba-tiba kedatangan tamu temannya. Sekitar 1 jam-an rantang sudah siap diangkat dari pengukusan. Alhamdulillah… hasilnya memuaskan, walaupun tempatnya di rantang, tapi rasa tetep enak loh (ehem). Gak sia-sia deh “brownies perjuangan” bikinan kami. Lalu selanjutnya pengukusan kloter kedua…Sambil menunggu pengukusan kedua aku ngrasa badan cape banget. Karena udah gak ada yang dikerjakan maka aku pergi ke kamar untuk nglihat HP-ku barangkali ada sms atau apa… Lalu…

Tiba-tiba aku terbangun dari tidurku di atas spring bed kamarku-yang gak tau udah berapa jam!!!

Lalu…Aku teringat kue brownies-ku..!! Sambil berharap semoga adikku telah membereskannya. Tapi..ternyata temannya belum pulang juga, mereka masih asyik bercengkrama… Lalu…ku lihat dapurku…ada asap mengepul…dari dandang!!!
Oh, brownies-ku…!

Langsung ku angkat brownis-ku dari dandang. O’ow, brownies-ku tak berwarna cokelat gelap, tapi hitam legam…! Ku tusuk dengan garpu, o’ow…boro-boro masuk, nancep sedalam 1 mm aja nggak! Hiks…brownies-ku gosong dan berbentuk batu..!!! Karena terlalu lama ku tinggal sampai kehabisan air...karena aku gak sadar udah tertidur sampai sekitar 1,5 jam. Olalaaa! Bahkan brownies-nya gak bias dikeluarkan dari rantang!

Tapi sobat-sobat sekalian, walopun brownies-ku jadi batu (itupun yang kloter kedua kan..) tetep aja yang hasil kloter pertama layak untuk kalian coba di rumah (hehe, bukannya maksa, tp daripada kalian nyesel…he..) So, coba aja deh.

Bahan:
175 gram dark cooking chocolate, dipotong-potong
100 gram margarin
3 butir telur
250 gram gula pasir
1/4 sendok teh garam
200 gram tepung terigu
20 gram cokelat bubuk
1/4 sendok teh baking powder

Cara Membuat :
1. Tim cokelat masak dan margarin

2. Kocok telur dan gula hingga kental, lalu masukkan cokelat tim

3. Masukkan tepung terigu, cokelat bubuk dan baking powder ke dalam kocokan telur

4. Tuang adonan ke dalam loyang (rantang juga boleh^_^) yang telah diolesi margarin
5. Kukus selama 45 menit - 1 jam.

Selamat menikmati…!

Masak Tanpa MSG??… Siapa Takut!!!

Tentunya para wanita (buat pria jg gapapa deh) yang terbiasa nongkrong di dapur ga asing dengan nama ini, MSG! Yup, MSG ato yang kalo dipanjangin jadi eeeeeemmmmmm-eeeeeeessssssss-ggggggeeeeeee…hehe, becanda! Maksudnya Monosodium Glutamat, ini udah biasa kita sanding tiap masak masakan apapun, bahkan mungkin bagi sebagian wanita MSG kudu alias wajib bin fardu ‘ain (hehe) untuk ditambahkan pada setiap masakannya. Ibarat tanpa MSG, dunia eh masakan terasa hambar…

Nah lho..emang kenapa si dengan MSG ato yang biasa ibu-ibu bilang bumbu penyedap??
Dari namanya aja yang kimiawi banget udah tentu mencurigakan buat tubuh kita. Karena semua bahan yang kimiawi begitu masuk tubuh kita maka akan menjadi toksin yang sulit dikeluarkan dan jika sudah terakumulasi dalam tubuh dalam jangka waktu panjang akan menyebabkan penyakit yang berbahaya. Sebut aja kanker, tumor, dibetes, dll. Hiiiiyyh..!

Simak aja penuturan salah seorang peneliti ini: “Pada studi dengan manusia, MSG secara langsung menstimulasi pankreas untuk bekerja tiga kali lebih keras dalam memproduksi insulin. Kadar insulin yang berlebihan dan tak wajar ini langsung beredar ke darah, mengikat gula dan mengubahnya menjadi lemak. Beberapa jam setelah Anda mengonsumsi MSG, kelebihan insulin (yang diakibatkan MSG) akan mengakibatkan pengurangan gula darah secara drastis sehingga mengakibatkan Anda merasa lelah, lemas, dan bahkan lapar lagi. Pada percobaan dengan hewan, kelebihan insulin ini mengakibatkan hiperinsulinemia : overproduksi insulin dalam waktu berkepanjangan. Pankreas menjadi hilang kendali sehingga tubuh memproduksi sel-sel T untuk mematikannya.”

Makanya, gak heran kan kalo kita ngerasa keenakan saat makan masakan yang diberi MSG. Rasanya sedap banget ‘n bikin pengen nambah terus. Jadi seperti “kecanduan”… Begitu juga pada kebanyakan junk food (makanan siap saji) yang sering kita konsumsi. Kita rasanya “ketagihan” terus… Bahkan ada yang bilang pemberian MSG pada junk food merupakan bentuk kapitalis industri pangan. Menurut Glutamate Association di Amerika Serikat, sederhana saja alasan penambahan MSG ini pada makanan : studi telah menunjukkan bahwa menambahkan MSG pada beberapa makanan tertentu, seperti sup atau kentang halus, mengakibatkan orang “ketagihan” dan dengan demikian meningkatkan jumlah konsumsinya terhadap makanan tersebut. Peningkatan konsumsi berarti peningkatan jumlah pembelian, dan keuntungan bagi perusahaan.

Glutamat adalah asam amino yang dapat merangsang hampir setiap organ tubuh, terutama otak. Glutamat secara alami terdapat dalam jumlah hanya sekian milligram pada beberapa produk pertanian. Namun sekarang dapat kita peroleh dengan mudah secara sintetis dalam jumlah bergram-gram. Terlalu banyak glutamat dalam otak dapat menstimulasi berlebihan saraf-saraf di sana, mengakibatkan saraf-saraf tersebut mati. Banyak orang yang menderita sakit kepala kronis atau migrain kronis akibat mengonsumsi terlalu banyak MSG.
Hal tersebut di atas sangat mungkin terjadi pada orang dewasa. Lalu bagaimana dengan anak-anak dan bahkan janin????!!!

John Erb, penulis buku The Slow Poisoning of America, menyatakan hipotesisnya mengenai akibat terlalu banyak MSG pada janin ketika ia diundang untuk mengikuti Konferensi Defeat Autism Now di Washington DC. Ia melaporkan bahwa MSG dapat berdampak pada janin sebelum usia janin itu mencapai sebulan. Hal ini karena saat itu barrier plasenta belum terbentuk sempurna dan akhirnya embrio menerima seluruh zat kimia yang dikonsumsi ibunya melalui peredaran darah. Pada bulan pertama ini otak sedang terbentuk dan glutamat dapat memicunya menderita ADHD (hiperaktivitas) atau yang terburuk, autisme. Walau hal ini kemudian disepakati para ahli pada konferensi itu, namun masih sebatas hipotesis dan memerlukan studi lebih lanjut.

Ada pengalaman dari guru SD-ku dahulu, beliau bercerita bahwa dirinya pernah iseng menyiram tanamannya dengan MSG yang telah dilarutkan air. Lalu dalam waktu hanya beberapa hari, tanaman itu bisa tumbuh dua kali lipat lebih besar dari tanaman yang tidak diberi larutan MSG. Hal ini juga bisa diambil hipotesis bahwa MSG mampu menumbuhkan atau merangsang pertumbuhan sel secara abnormal. Makanya gak heran juga banyak orang yang terbiasa makan makanan yang mengandung MSG dapat terserang penyakit tumor atau kanker (bukan kantong kering lo ya…!)

Nah, masih mau masak dengan MSG??! Semua itu barulah secuil dari efek samping MSG yang telah banyak diketahui dan dilakukan penelitiannya. Untuk apa memanjakan lidah tapi menyengsarakan hidup (dan bahkan anak-anak) kita?? Tapi jangan khawatir, masak tanpa MSG bukan berarti masakan kita jadi ga sedap kok. Tinggal kita akali aja dengan menambahkan garam, gula, dan bawang putih secukupnya-disamping penambahan bumbu-bumbu dapur lainnya tentunya. Dijamin suami dan anak-anak tetap “ketagihan” sama masakan kita! (Duuuh, Amin…^_^)


(dari berbagai sumber)

Friday, June 12, 2009

Saat Hujan Tiba


Musim hujan telah tiba…! Ada yang senang, ada juga yang selalu merasa dirugikan dengan datangnya hujan. Para petani senang karena tanaman mereka jadi tumbuh subur setelah berbulan-bulan dilanda musim kemarau. Tapi mungkin sebagian ibu rumah tangga kadang menggerutu jika turun hujan karena pakaiannya yang dijemur tidak kunjung kering. Dan itu hanya sebagian dari contoh.kecil yang sering kita jumpai di sekitar kita.. Makanya ada hujan yang mendatangkan rahmat, yaitu yang adem, sejuk, dan bikin subur tanaman yang sedang tumbuh. Ada juga hujan yang mengandung musibah, yaitu yang menyebabkan banjir, badai, yang ditandai juga dengan banyak kilat dan petir. Tapi semua adalah ketetapan Alloh yang terbaik untuk kita yang tentunya sarat dengan hikmah yang luar biasa.. Subhanalloh! So, apapun jenis hujan yang sedang kita alami hendaknya kita tetap bersyukur dan bermuhasabah alias introspeksi diri atas segala amal maupun dosa-dosa kita selama ini.

Lalu, gimana sih adab-adab ketika hujan turun yang harus kita lakukan? Yux kita kupas bareng-bareng (salak kali dikupas :-D)


ADAB KETIKA HUJAN


Turunnya Hujan, Salah Satu Waktu Terkabulnya Do'a


Ibnu Qudamah dalam Al Mughni, 4/342 mengatakan, "Dianjurkan untuk berdo'a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Carilah do'a yang mustajab pada tiga keadaan: [1] Bertemunya dua pasukan, [2] Menjelang shalat dilaksanakan, dan [3] Saat hujan turun." (Dikeluarkan oleh Imam Syafi'i dalam Al Umm dan Al Baihaqi dalam Al Ma'rifah dari Makhul secara mursal. Dishohihkan oleh Syaikh Al Albani, lihat hadits no. 1026 pada Shohihul Jami')
Begitu juga terdapat hadits dari Sahl bin Sa'd, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Dua orang yang tidak ditolak do'anya adalah: [1] ketika adzan dan [2] ketika rapatnya barisan pada saat perang." Dalam riwayat lain disebutkan, "Dan ketika hujan turun." (HR. Abu Daud dan Ad Darimi, namun Ad Darimi tidak menyebut, "Dan ketika hujan turun." Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani. Lihat Misykatul Mashobih)

Mensyukuri Nikmat Turunnya Hujan


Apabila Allah memberi nikmat dengan diturunkannya hujan, dianjurkan bagi seorang muslim untuk membaca do'a,
"Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat." Itulah yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ucapkan ketika melihat hujan turun. Hal ini berdasarkan hadits dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu 'anha, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tatkala melihat hujan turun, beliau shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan 'Allahumma shoyyiban nafi'an'. (HR. Bukhari, Ahmad, dan An Nasai).
Yang dimaksud shoyyiban adalah hujan.


Tatkala Terjadi Hujan Lebat


Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam suatu saat pernah meminta diturunkan hujan. Kemudian tatkala hujan turun begitu lebatnya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a,
"Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan." (HR. Bukhari). Oleh karena itu, saat turun hujan lebat sehingga ditakutkan membahayakan manusia, dianjurkan untuk membaca do'a di atas.

Mengambil Berkah dari Air Hujan


Anas radhiyallahu 'anhu berkata, "Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah kehujanan. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Kemudian kami mengatakan, 'Ya Rasulullah, mengapa engkau melakukan demikian?'
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Karena dia baru saja Allah ciptakan." (HR. Muslim) An Nawawi dalam Syarh Muslim, 6/195, makna hadits ini adalah bahwasanya hujan itu rahmat yaitu rahmat yang baru saja diciptakan oleh Allah ta'ala, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertabaruk (mengambil berkah) dari hujan tersebut.
Kemudian An Nawawi mengatakan, "Dalam hadits ini terdapat dalil bagi ulama syafi'iyyah tentang dianjurkannya menyingkap sebagian badan (selain aurat) pada awal turunnya hujan, agar terguyur air hujan tersebut. Dan mereka juga berdalil bahwa seseorang yang tidak memiliki keutamaan, apabila melihat orang yang lebih mulia melakukan sesuatu yang dia tidak ketahui, hendaknya dia menanyakan untuk diajari lalu dia mengamalkannya dan mengajarkannya pada yang lain."


Dianjurkan Berwudhu dari Air Hujan


Dianjurkan untuk berwudhu dari air hujan apabila airnya mengalir deras . Dari Yazid bin Al Hadi, apabila air yang deras mengalir, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan,
"Keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan oleh Allah sebagai alat untuk bersuci." Kemudian kami bersuci dengan air tersebut dan memuji Allah atas nikmat ini."
Namun, hadits di atas munqothi' (terputus sanadnya) sebagaimana dikatakan oleh Al Baihaqi (Lihat Irwa'ul Gholil).
Hadits yang serupa adalah, "Apabila air mengalir di lembah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan,' Keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan oleh Allah sebagai alat untuk bersuci', kemudian kami bersuci dengannya." (HR. Muslim, Abu Daud, Al Baihaqi, dan Ahmad)

Do'a Setelah Turunnya Hujan


Dari Zaid bin Kholid Al Juhani, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan shalat shubuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya. Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jama'ah shalat, lalu mengatakan, "Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rabb kalian?" Kemudian mereka mengatakan, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui".
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan 'Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih' (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan 'Muthirna binnau kadza wa kadza' (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang. " (HR. Muslim no. 240)
Dari hadits ini terdapat dalil untuk mengucapkan 'Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih' setelah turun hujan sebagai tanda syukur atas nikmat hujan yang diberikan.
Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah mengatakan, "Tidak boleh bagi seseorang menyandarkan turunnya hujan karena sebab bintang-bintang. Hal ini bisa termasuk kufur akbar yang menyebabkan seseorang keluar dari Islam, jika meyakini bahwa bintang tersebut adalah yang menciptakan hujan.
Namun kalau menganggap bintang tersebut hanya sebagai sebab, maka seperti ini termasuk kufur ashgor (kufur yang tidak menyebabkan seseorang keluar dari Islam). Ingatlah bahwa bintang tidak memberikan pengaruh terjadinya hujan. Bintang hanya sekedar waktu semata."


Janganlah Mencela Hujan


Sungguh sangat disayangkan sekali, setiap orang sudah mengetahui bahwa hujan merupakan kenikmatan dari Allah ta'ala. Namun, ketika hujan dirasa mengganggu aktivitasnya, timbullah kata-kata celaan dari seorang muslim seperti 'Aduh!! hujan lagi, hujan lagi'.
Sungguh, kata-kata seperti ini tidak ada manfaatnya sama sekali, dan tentu saja akan masuk dalam catatan amal yang jelek karena Allah berfirman:
"Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (QS. Qaaf [50]: 18) Bahkan kata-kata seperti ini bisa termasuk kesyirikan sebagaimana seseorang mencela makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa seperti masa (waktu).
Hal ini dapat dilihat pada sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Allah Ta'ala berfirman, 'Manusia menyakiti Aku; dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti.' " (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda, "Janganlah kamu mencaci maki angin." (HR. Tirmidzi, beliau mengatakan hasan shohih) Dari dalil di atas terlihat bahwa mencaci maki masa (waktu), angin dan makhluk lain yang tidak dapat berbuat apa-apa, termasuk juga hujan adalah terlarang.
Larangan ini bisa termasuk syirik akbar (syirik yang mengeluarkan seseorang dari Islam) jika diyakini makhluk tersebut sebagai pelaku dari sesuatu yang jelek yang terjadi. Meyakini demikian berarti meyakini bahwa makhluk tersebut yang menjadikan baik dan buruk dan ini sama saja dengan menyatakan ada pencipta selain Allah. Namun, jika diyakini yang menakdirkan adalah Allah sedangkan makhluk-makhluk tersebut bukan pelaku dan hanya sebagai sebab saja, maka seperti ini hukumnya haram, tidak sampai derajat syirik.
Dan apabila yang dimaksudkan cuma sekedar pemberitaan, -seperti mengatakan, 'Hari ini hujan deras, sehingga kita tidak bisa berangkat ke masjid untuk shalat'-, tanpa ada tujuan mencela sama sekali maka seperti ini tidaklah mengapa.


Perhatikanlah hal ini! Semoga Allah selalu menjaga kita, agar lisan ini banyak bersyukur kepada-Nya atas karunia hujan ini, dan semoga Allah melindungi kita dari banyak mencela.


(dari milist As Sunnah)

Kurma dan Khasiatnya




Buah kurma adalah makanan yang sangat baik, diandalkan sejak zaman para Nabi. Di dalam AL Qur’an, kurma disebut sebanyak 24 kali, antara lain dalam surat Maryam ayat 25-26, yaitu ketika Maryam akan melahirkan putranya Nabiyulloh ‘Isa ‘Alayhis Salam. Alloh memerintahkan beliau untuk menggoyangkan pohon kurma yang menjadi sandarannya kemudian beliau diperintahkan untuk memakan buah kurma yang jatuh di dekatnya, maka sejak saat itu buah kurma menjadi makanan terbaik dan obat yang sangat mujarab bagi ibu hamil dan pasca melahirkan dari zaman ke zaman.


Ibnu Umar meriwayatkan hadits dari Rosululloh Shallallohu ‘Alayhi Wasallam: “Ada jenis pohon yang berkahnya seperti berkah seorang muslim, yaitu pohon kurma”.


Komentar para ulama dan ahli kedokteran tentang buah kurma:

  1. DR. Jabbar An Nuaimi dan DR. Al-A’mir Abbas Ja’far.

“Kurma mengandung sejenis unsure pengikat rahim yangdapat membantu mencegah pendarahan seusai melahirkan”.

“Kurma merupakan bahan dasar dari obat baru yang dikenal dengan diostolen, zat ini sangat penting untuk mengatasi reumatik dan beberapa jenis penyakit mata”.

  1. Al Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah Rohimahulloh

“Kurma berkhasiat memperkuat lever, memperlancar buang air, menambah semangat, dan mengobati tenggorokan kering”.

  1. Syekh Robi’ Al Qutsaim

“Para wanita yang bersalin tidak memiliki sesuatu yang lebih baik bagi mereka selain kurma masak”.

  1. Amru bin Maimun

“Bila seorang wanita kesulita melahirkan, tidak ada yang lebih baik daripada kurma masak, baik yang basah maupun yang kering”.


PERANAN KURMA PADA WANITA HAMIL, MELAHIRKAN, NIFAS, DAN MENYUSUI


Dalam kurma terdapat hormon yang mirip dengan hormon oksitosin (hormoe yang dihasilkan neurohipofisa, bekerja untuk merangsang kontraksi otot polos dinding rahim selama coitus dan melahirkan) yang membantu proses kelahiran. Caranya hormon oksitosin tersebut menyatu dengan reseptornya memulai kontraksi otot yang teratur, secara bertahap, sehingga menyebabkan perluasan leher rahim, dari situ akan terjadi proses kelahiran.


Setelah persalinan, hormone oksitosin juga bermanfaat untuk mengeringkan rahim dan meningkatkan kontraksi otot-ototnya yang terajut satu sama lain seperti jaring. Serat otot-otot yang terjaring tersebut berkontraksi sedemikian rupa sehingga menyempitkan celah-celah rajutan tersebut yang diantara matanya terdapat kantong darah lembut dan mengalirkan darah, hal ini menyebabkan terhentinya pendarahan secara bertahap. Serat-serat pembuluh vena yang berada di sekitar saluran susu di payudara juga mengalami kontraksi, sehingga menjadikan derasnya air susu ketika saluran-saluran ini beserta air susu yang dikandungnya mengalami kontraksi. Dari situ terjadilah proses penyususan anak yang sempurna.


KURMA UNTUK BERBUKA PUASA


Rosululloh Shallallohu ‘Alayhi Wasallam biasa berbuka puasa dengan beberapa butir kurma sebelum shalat. Ketika orang berbuka puasa, system pencernaan mulai bekerja, perut ingin diperlakukan dengan halus dan lembut. Dalam kondisi seperti itu diperlukan sumber gula tunggal dan ganda (glukosa dan sukrosa), yaitu gula yang bias diserap oleh tubuh dengan mudah hanay dalam beberapa menit saja.


BAYI DITAHNIK(DILOLOH) DENGAN KURMA


Abu Musa Rodhiyallohu’anhu berkata, “Sorang bayi lahir, akupun membawanya kepada Nabi Shallallohu ‘Alayhi Wasallam. Beliau menamainya Ibrohim dan mentahniknya dengan sebutir kurma, memohonkan berkah baginya, lalu menyerahkannya padaku.


Pada buah kurma terdapat unsure-unsur vital yang dapat melindungi bayi dari penyakit dan menguatkan daya tahan tubuh yang telah diberikan Alloh. Buah kurma biidznillah berperan sebagai vaksin yang akan melindungi sepanjang hidupnya.


Air liur orang tua akan mengikat hati bayi dengan cinta mereka dan mengalirkan baginya fitrah Islam yang suci, sehingga bayi insya Alloh akan tumbuh dengan baik dan bersih. Bayi akan selalu merasakan manisnya iman sebagaimana manisnya kurma yang bercampur dengan air liur orang tuanya.



Adapun khasiat buah kurma lainnya baik yang sudah teruji secara empiris maupun ilmiah adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan trombosit dalam darah dan mengatasi DBD,

  • Mencegah stroke,

  • Mangatasi reumatik,

  • Meningkatkan vitalitas,

  • Memelihara dari kerabunan,

  • Memperlambat penuaan tubuh,

  • Menyehatkan kulit,

  • Dll.


Dalam 100 gram buah kurma, mengandung beberapa nutrisi sebesar:

  • Karbohidrat 75 gr

  • Serat 2,4 gr

  • Protein 2,35 gr

  • Kalsium 62 mg

  • Fosfor 63 mg

  • Dsb.