Saturday, June 20, 2009

Masak Tanpa MSG??… Siapa Takut!!!

Tentunya para wanita (buat pria jg gapapa deh) yang terbiasa nongkrong di dapur ga asing dengan nama ini, MSG! Yup, MSG ato yang kalo dipanjangin jadi eeeeeemmmmmm-eeeeeeessssssss-ggggggeeeeeee…hehe, becanda! Maksudnya Monosodium Glutamat, ini udah biasa kita sanding tiap masak masakan apapun, bahkan mungkin bagi sebagian wanita MSG kudu alias wajib bin fardu ‘ain (hehe) untuk ditambahkan pada setiap masakannya. Ibarat tanpa MSG, dunia eh masakan terasa hambar…

Nah lho..emang kenapa si dengan MSG ato yang biasa ibu-ibu bilang bumbu penyedap??
Dari namanya aja yang kimiawi banget udah tentu mencurigakan buat tubuh kita. Karena semua bahan yang kimiawi begitu masuk tubuh kita maka akan menjadi toksin yang sulit dikeluarkan dan jika sudah terakumulasi dalam tubuh dalam jangka waktu panjang akan menyebabkan penyakit yang berbahaya. Sebut aja kanker, tumor, dibetes, dll. Hiiiiyyh..!

Simak aja penuturan salah seorang peneliti ini: “Pada studi dengan manusia, MSG secara langsung menstimulasi pankreas untuk bekerja tiga kali lebih keras dalam memproduksi insulin. Kadar insulin yang berlebihan dan tak wajar ini langsung beredar ke darah, mengikat gula dan mengubahnya menjadi lemak. Beberapa jam setelah Anda mengonsumsi MSG, kelebihan insulin (yang diakibatkan MSG) akan mengakibatkan pengurangan gula darah secara drastis sehingga mengakibatkan Anda merasa lelah, lemas, dan bahkan lapar lagi. Pada percobaan dengan hewan, kelebihan insulin ini mengakibatkan hiperinsulinemia : overproduksi insulin dalam waktu berkepanjangan. Pankreas menjadi hilang kendali sehingga tubuh memproduksi sel-sel T untuk mematikannya.”

Makanya, gak heran kan kalo kita ngerasa keenakan saat makan masakan yang diberi MSG. Rasanya sedap banget ‘n bikin pengen nambah terus. Jadi seperti “kecanduan”… Begitu juga pada kebanyakan junk food (makanan siap saji) yang sering kita konsumsi. Kita rasanya “ketagihan” terus… Bahkan ada yang bilang pemberian MSG pada junk food merupakan bentuk kapitalis industri pangan. Menurut Glutamate Association di Amerika Serikat, sederhana saja alasan penambahan MSG ini pada makanan : studi telah menunjukkan bahwa menambahkan MSG pada beberapa makanan tertentu, seperti sup atau kentang halus, mengakibatkan orang “ketagihan” dan dengan demikian meningkatkan jumlah konsumsinya terhadap makanan tersebut. Peningkatan konsumsi berarti peningkatan jumlah pembelian, dan keuntungan bagi perusahaan.

Glutamat adalah asam amino yang dapat merangsang hampir setiap organ tubuh, terutama otak. Glutamat secara alami terdapat dalam jumlah hanya sekian milligram pada beberapa produk pertanian. Namun sekarang dapat kita peroleh dengan mudah secara sintetis dalam jumlah bergram-gram. Terlalu banyak glutamat dalam otak dapat menstimulasi berlebihan saraf-saraf di sana, mengakibatkan saraf-saraf tersebut mati. Banyak orang yang menderita sakit kepala kronis atau migrain kronis akibat mengonsumsi terlalu banyak MSG.
Hal tersebut di atas sangat mungkin terjadi pada orang dewasa. Lalu bagaimana dengan anak-anak dan bahkan janin????!!!

John Erb, penulis buku The Slow Poisoning of America, menyatakan hipotesisnya mengenai akibat terlalu banyak MSG pada janin ketika ia diundang untuk mengikuti Konferensi Defeat Autism Now di Washington DC. Ia melaporkan bahwa MSG dapat berdampak pada janin sebelum usia janin itu mencapai sebulan. Hal ini karena saat itu barrier plasenta belum terbentuk sempurna dan akhirnya embrio menerima seluruh zat kimia yang dikonsumsi ibunya melalui peredaran darah. Pada bulan pertama ini otak sedang terbentuk dan glutamat dapat memicunya menderita ADHD (hiperaktivitas) atau yang terburuk, autisme. Walau hal ini kemudian disepakati para ahli pada konferensi itu, namun masih sebatas hipotesis dan memerlukan studi lebih lanjut.

Ada pengalaman dari guru SD-ku dahulu, beliau bercerita bahwa dirinya pernah iseng menyiram tanamannya dengan MSG yang telah dilarutkan air. Lalu dalam waktu hanya beberapa hari, tanaman itu bisa tumbuh dua kali lipat lebih besar dari tanaman yang tidak diberi larutan MSG. Hal ini juga bisa diambil hipotesis bahwa MSG mampu menumbuhkan atau merangsang pertumbuhan sel secara abnormal. Makanya gak heran juga banyak orang yang terbiasa makan makanan yang mengandung MSG dapat terserang penyakit tumor atau kanker (bukan kantong kering lo ya…!)

Nah, masih mau masak dengan MSG??! Semua itu barulah secuil dari efek samping MSG yang telah banyak diketahui dan dilakukan penelitiannya. Untuk apa memanjakan lidah tapi menyengsarakan hidup (dan bahkan anak-anak) kita?? Tapi jangan khawatir, masak tanpa MSG bukan berarti masakan kita jadi ga sedap kok. Tinggal kita akali aja dengan menambahkan garam, gula, dan bawang putih secukupnya-disamping penambahan bumbu-bumbu dapur lainnya tentunya. Dijamin suami dan anak-anak tetap “ketagihan” sama masakan kita! (Duuuh, Amin…^_^)


(dari berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment