Segala puji bagi Allah dan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad,  keluarganya, para shahabat yang mulia, dan orang-orang yang mengikuti  mereka hingga hari kiamat. 
Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Ummu ‘Abdullah, istri Syaikh kita, Muhammad bin  Saleh al-’Utsaimin (rahimahullah). Wawancara itu dilakukan oleh saudari  Maha binti Husain Ash-Shammari dan dimuat dalam Majalah  “Al-Mutamayyizah”, Riyadh, KSA, Edisi No. 45, Ramadhan 1427H.
 1
 Apakah ada perubahan motivasi Syaikh dalam hal menuntut ilmu,  berdakwah, dan beribadah saat beliau masih muda dan setelah tua?
 Jawaban : Saya tidak  menemukan penurunan dan pelemahan motivasinya dalam menuntut ilmu,  berdakwah, dan beribadah meskipun usianya semakin lanjut. Sebaliknya,  dia sibuk meningkatkan jadwalnya, seperti saat beliau sakit tetap  bersemangat beribadah, beliau tidak lalai di saat apapun, beliau mengisi  setiap detik waktunya dengan mengingat Allah, beribadah kepada Allah,  mengajar, dan mengarahkan.
 2
 Apa yang Anda lihat yang menakjubkan dalam hidup Syaikh?
 Jawaban : Hidupnya  merupakan contoh yang patut ditiru, terutama kesabarannya dan  motivasinya dalam menuntut ilmu serta mengajar dan tidak pelit. Juga,  bagi mereka yang tidak dekat dengannya tidak mengetahui keshalihannya.
 3
 Bagaimana Syaikh berinteraksi dengan anak-anaknya dalam kehidupan  pribadi mereka?
 Jawaban : Dalam menghadapi  anak-anaknya, beliau membaginya dalam dua tahap. Pertama, pada saat  mereka masih anak-anak, beliau dekat dengan mereka, merawat mereka,  menanamkan beberapa prinsip-prinsip Islam pada diri mereka, mengikuti  prestasi pendidikan mereka. Selain itu, ia langsung mengatur, menegur,  dan mendorong mereka. Sebagai contoh, terkadang beliau membawa mereka ke  masjid untuk melakukan shalat fardhu. Selain itu, beliau menyemangati  mereka untuk berpuasa beberapa hari di bulan Ramadhan. Lebih jauh lagi,  beliau akan mendorong mereka untuk mengingat beberapa surah pendek dari  Al-Qur’an dan memberikan hadiah. Pada saat mereka remaja dan dewasa,  beliau menaruh perhatian penuh terhadap pemenuhan kewajiban pada agama  dan disiplin jika ada yang lalai. Beliau menggabungkannya dengan  pengarahan dan peringanan hukuman. Pada waktu-waktu tertentu, beliau  tidak ragu-ragu melakukan sesuatu yang dapat mengubah atau memperbaiki  kesalahan mereka. Selain itu, beliau menaruh penuh kepercayaan kepada  mereka untuk melakukan hal-hal tertentu sehingga mereka bisa belajar  untuk bergantung pada diri mereka sendiri; beliau terus menyemangati  mereka pada kebenaran dan memeriksanya serta memberikan penghargaan pada  mereka.
 4
 Mengapa Syaikh tidak menggunakan henna pada janggutnya?
 Jawaban : Mungkin beliau  tidak punya waktu untuk melakukannya. Saya pikir saya mendengar beliau  berkata sesuatu tentang efeknya.
 5
 Apa saja yang dapat memancing kemarahan Syaikh dan bagaimana beliau  menghadapi kemarahan Anda?
 Jawaban : Kemarahannya  muncul jika hak-hak Allah dilanggar. Mengenai kemarahan saya kepada  anak-anak, beliau akan mencoba menenangkan saya pertama kalinya kemudian  memberikan peringatan kepada yang salah. Secara umum, beliau seorang  yang pendiam dan tidak gampang marah, jikapun marah, maka kemarahannya  akan cepat reda, dan ini adalah rahmat dari Allah kepadanya, sesuatu  yang saya harap dapat memilikinya.
 6
 Bagaimana cara beliau bangun dari tidurnya? Apakah beliau bergantung  pada alarm jam, atau beliau meminta seseorang untuk membangunkannya?
 Jawaban : Beliau  bergantung kepada Allah kemudian alarm jam dan kemudian kami. Biasanya  beliau bangun sebelum alarm bunyi dan sebelum saya bangun untuk  membangunkannya.
 7
 Apakah Syaikh pernah pergi ke luar bersama keluarganya untuk piknik?
 Jawaban : Ya, biasanya  sekeluarga pergi piknik di hari Jum’at setelah mengerjakan Shalat Jum’at  berjama’ah; kami pergi ke daerah di dekat padang gurun dengan membawa  makan siang. Beliau memanfaatkan waktu ini untuk bermain dengan  anak-anak seperti balapan dan berteka-teki. Selain itu, beliau membawa  senapan kecil dan bermain tembak-tembakan dengan anak-anak.
 8
 Bagaimana dengan puasanya Syaikh sepanjang tahun?
 Jawaban : Syaikh konsisten  berpuasa tiga hari dalam sebulan sepanjang hidupnya. Selain itu, beliau  melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal, puasa sepuluh hari di  bulan Dzulhijjah, dan puasa di hari Ashura.
 9
 Bagaimana cara Syaikh memberikan nama pada anak-anaknya ?
 Jawaban : Beliau  memilihkan nama-nama seperti ‘Abdullah dan Abdurrahman, beliau menyerahkannya selainnya kepada kami.  Kami memilih nama dan memberikan kepadanya, beliau akan setuju atau  meminta kami untuk mencari yang lain.
 10
 Hal-hal apa yang dapat membuat Syaikh senang?
 Jawaban : Tak diragukan  lagi, kebahagiaan Syaikh dikarenakan meningkatnya kekuatan Islam dan  umat Islam. Mengenai kebahagiaannya di dalam rumah, diwujudkan dalam  pertemuan dengan keluarga dan anak-anak.
 Ana dapat melihat tanda-tanda kesenangan dan kebahagiaan pada dirinya  saat bertemu dengan cucunya. Jubahnya beliau buka sehingga cucunya  dapat bersembunyi didalamnya kemudian menanyakan tentang mereka beberapa  kali sebelum membukanya kembali, hal ini akan dilakukannya beberapa  kali. Kemudian, beliau membawa mereka ke perpustakannya dimana beliau  biasa menyimpan permen khusus yang mereka sebut sebagai “abooye  halawat” (permen ayah saya). Kami pastikan mereka tak akan dapat  menemukannya kecuali dengan bantuan beliau. Selain itu, walaupun  jadwalnya sangat padat, beliau selalu menyempatkan diri untuk  mengunjungi cucu-cucunya di rumah mereka atau di rumah sakit jika salah  seorang dari mereka sakit; ini akan berpengaruh besar pada mereka.
 11
 Syaikh memiliki berapa anak?
 Jawaban : Syaikh memiliki  lima putra dan tiga putri.
 12
 Siapa diantara anak-anaknya yang paling ia sayangi?
Jawaban : Syaikh selalu berbuat adil kepada anak-anaknya di semua  urusan, besar dan kecil. Jika beliau menemukan apapun perbedaan di  antara mereka, ia tidak akan pernah menyatakannya secara terbuka karena  ini bukanlah sebuah keadilan. Jika beliau hanya terlibat dalam  masalah-masalah yang ringan, lalu siapa lagi yang kami harapkan?
 13
 Siapa di antara anak-anaknya yang paling terpengaruh oleh  kematiannya?
 Jawaban : Semuanya, dan  kenyataannya bahwa saya merasa tidak sendirian dalam hal ini karena ia  seorang sosok ayah bagi umat Islam di seluruh dunia, semuanya merasakan  kesedihan atas kematiannya.
 14
 Siapa si anak bungsu?
 Jawaban : Yang termuda  adalah seorang anak perempuan berusia 21 tahun.
 15
 Apa saja langkah-langkah yang dilakukan Syaikh dalam menuntut ilmu  dan apa peran Anda di dalamnya?
 Jawaban : Syaikh mulai  mengajar di Masjid Agung di Unayzah setelah wafatnya Syaikh ‘Abd  ar-rahman bin Naasir as-Saa’di (rahimahullah) sebelum kami menikah. Pada  saat itu, beliau menganggap dirinya sebagai seorang tholabul ‘ilm.
 Mengenai bantuan saya, hal itu diwujudkan dengan tidak mengalihkan  perhatiannya dari menuntut dan menyebarkan ilmu. Saya melayaninya dan  menyediakan baginya apa saja yang dapat mendukung usahanya itu. Saya  juga memperhatikan anak-anak dan mengurus mereka kecuali dalam hal-hal  yang membutuhkan perhatiannya sehingga beliau dapat langsung memberikan  arahan, peringatan, dan mencari jalan keluar.
 16
 Bagaimana beliau membagi waktu antara dakwah, yang mengambil sebagian  besar waktunya, dengan tanggung jawab keluarga dan sosial?
 Jawaban : Beliau mengatur  waktunya dengan baik dan memberikan perhatian besar terhadapnya. Sebagai  contoh, beliau mendedikasikan waktunya untuk mengajar, memberi fatwa,  berdakwah, beribadah, dan anak-anak. tanggung jawab sosial, dan  menjunjung tinggi ikatan kekerabatan. Jika, pada waktu tertentu beliau  tidak dapat langsung berbagi dalam beberapa tanggung jawab, maka beliau  akan masih ingin berbagi bahkan melalui telepon.
 17
 Apa yang menjadi kebijakannya mengenai pendidikan dan pengarahan pada  anak-anaknya?
 Jawaban : Kebijakannya  merupakan pendidikan, beliau tidak memaksa anak-anaknya untuk mencari  keahlian khusus tetapi digunakan untuk berkonsultasi dengan mereka  tentang keputusan mereka. Sudah jelas terbukti bahwa anak-anaknya lulus  dari berbagai jenis perguruan tinggi, ada yang lulusan ilmu syar’i,  militer, dan juga pendidikan umum.
 18
 Mempertimbangkan pekerjaan Syaikh dan komitmennya, mau tak mau  menyebabkan beliau sering berada jauh dari rumah dan keluarganya. Apa  peran Anda dalam hal ini dan bagaimana Anda menutupi ketidakhadirannya?
 Jawaban : Meskipun beliau  jauh dari rumah untuk mengajar dan berdakwah di Unayzah atau saat  berpergian, beliau akan tetap mengontrol anak-anaknya dengan menggunakan  telepon dan memeriksa urusan mereka sekembalinya di rumah. Peran saya  bahkan tidak layak disebutkan karena kami selalu merasakan kehadirannya  di tengah-tengah kami.Secara umum, saya membuat anak-anak dapat  merasakan tanggung jawab ayah mereka yang cukup besar dan karya-karyanya  yang banyak. Karena itu, saya akan meminta anak-anak agar bersabar dan  beliau akan memberikan gantinya begitu beliau kembali.
 19
 Dapatkan Anda memberitahu kepada kami tentang ibadahnya di rumah?
 Jawaban : Beliau selalu  menjaga shalat sunnah rawatib, kecuali dalam keadaan yang tak  memungkinkan. Beliau biasa bangun di akhir malam semampunya kemudian  shalat witir sebelum fajar muncul, disamping tidak henti muraja’ah dan  istighfar.
 20
 Apa saja jadwal hariannya? Misalnya, ketika beliau tidur dan bangun,  kapan beliau sarapan pagi, makan siang, dan makan malam?
 Jawaban : Syaikh mengisi  sepertiga malam terakhir dengan shalat sebanyak yang Allah anjurkan  kemudian shalat witir sebelum adzan fajar. Setelah adzan, beliau selalu  shalat sunnah fajar. Selanjutnya, beliau akan membangunkan keluarganya  sebelum pergi untuk shalat di masjid. Kemudian kembali ke rumah untuk  mengulang hapalan hariannya di halaman beserta beberapa ayat dari  al-Quran sampai matahari terbit. Kemudian beliau tidur hingga pukul  08.00. Ini adalah jadwal hariannya di saat beliau tidak mengajar di  universitas.
 Setelah bangun lagi, beliau akan sarapan dan kemudian menyelesaikan  pekerjaannya dan bacaannya di ruang kerjanya. Beliau menunaikan shalat  duhaa sebelum berangkat ke masjid untuk melakukan shalat Dzuhur. Setelah  kembali, beliau akan makan siang bersama keluarga sekitar pukul 1:30  siang. Selanjutnya beliau akan menerima telepon sekitar 20 menit sebelum  masuk waktu Ashar. Beliau beristirahat selama lima belas menit atau  kurang dari itu sebelum pergi ke masjid untuk shalat Ashar dan bertemu  dengan orang-orang yang membutuhkannya. Dia akan kembali ke ruang  kerjanya setelah mengatasi kebutuhan masyarakat untuk membaca sebelum  pergi ke masjid lagi untuk shalat maghrib dan mengisi ceramah hingga  waktu shalat Isha. Biasanya beliau pulang setelah itu untuk makan malam  yang ringan sebelum masuk ke ruang belajar untuk memberikan ceramah ke  luar Kerajaan melalui telelink atau mengadakan pertemuan. Hampir seperti  ini jadwal beliau di sebagian besar waktunya meskipun akan berubah di  beberapa keadaan seperti bulan Ramadhan, Haji, dan liburan musim panas.
 Juga ada beberapa jadwal mingguan, ini akan terjadi di rumah maupun  di luar rumah. Beberapa jadwal mingguan meliputi Rabu malam melakukan  pertemuan dengan para hakim, pertemuan dengan para imam untuk  menjadwalkan khutbah Jum’at di masjid, pertemuan dengan para staf  universitas dan para profesor, dan pertemuan dengan masyarakat hisbah  (orang-orang yang memerintahkan kepada kebenaran dan melarang apa-apa  yang salah) hingga pukul 11 atau 12 malam kemudian beliau beranjak  tidur.
 21
 Bagaimana jadwalnya selama bulan Ramadhan terutama setelah waktu  berbuka?
 Jawaban : Syaikh memiliki  jadwal yang berbeda selama bulan Ramadhan. Beliau menghabiskan sebagian  besar waktunya di masjid untuk membaca al-Qur’an dan berusaha memenuhi  kebutuhan masyarakat. Selain itu, beliau mengundang beberapa orang  tholabul ‘ilm dan orang miskin untuk ikut berbuka puasa bersama kami di  rumah. Setelah shalat Isya, beliau akan kembali ke rumah untuk makan  malam dan memberikan fatwa melalui telepon. Selain itu, orang-orang  mengunjungi rumah kami untuk sekedar memberikan salam kepada Syaikh atau  meminta fatwa kepada beliau.
 22
 Dimana Syaikh suka menghabiskan waktunya untuk istirahat?
 Jawaban : Pada  kenyataannya, Syaikh tidak mengenal istirahat, semua waktunya digunakan.  Bahkan saat sedang duduk-duduk bersama kami, terkadang telepon  berdering dan beliau akan menghabiskan waktu yang cukup lama untuk  menangani panggilan telpon itu. Waktu istirahat beliau hanyalah saat  menyebarkan ilmu, memenuhi kebutuhan masyarakat, dan memberikan fatwa.
 23
 Berapa jam waktu tidurnya Syaikh dalam sehari?
 Jawaban : Waktunya tak  melebihi 3 – 4 jam. Secara total, tak melebihi 6 jam dalam seharinya.
 24
 Diantara siswanya, siapa yang paling dipujinya, sering disebut  namanya, dan beliau senang atas kunjungannya?
 Jawaban : Beliau tidak  membeda-bedakan murid-muridnya. Semuanya sudah seperti anak-anaknya,  beliau tidak memuji mereka secara khusus melainkan memandang mereka  semuanya sama ketika menyambut mereka di rumah. Selain itu, beliau akan  berusaha memenuhi acara-acara khusus, rapat, perjalanan, atau membantu  mereka jika mereka membutuhkannya.
 25
 Bagaimana keluarga menghadapi keshalehan Syaikh?
 Jawaban : Kami menjadikan  beliau sebagai contoh panutan dalam segala hak dan kami memuji  keshalehannya, yang membuat kami merasa nyaman karena beliau tidak suka  adanya tingkah laku yang tidak baik berada di sekitanya. Beliau adalah  orang yang sederhana yang menyukai kemudahan dalam segala hal.
 26
 Apakah beliau menangis saat Syaikh Abdul Aziz bin Baaz wafat?
 Jawaban : Beliau sangat  terpengaruh oleh wafatnya Syaikh, orang yang menjadi sumber ilmunya.  Semua orang di sekililingnya merasakan besarnya dampak itu secara  mendalam. Semoga Allah Ta’ala mengumpulkan kita di dalam Surganya yang  penuh keberkahan.
 27
 Apakah beliau pernah berpergian selain untuk tujuan menuntut ilmu?
 Jawaban : Tidak, beliau  tidak berpergian kecuali untuk menuntut ilmu. Beliau melakukan  perjalanan ke Makkah untuk ‘umrah dimana beliau juga mendedikasikan  waktunya untuk ceramah. Selain itu, beliau juga pergi ke Riyadh dan  Tha’if untuk menghadiri rapat Komite Agung Cendikiawan dimana beliau  juga mengadakan ceramah dan jadwal kuliah.
 28
 Bisakah Anda memberitahu kepada kami tentang kemurahan hati Syaikh  kepada orang-orang yang membutuhkannya?
 Jawaban : Kami dibiasakan  untuk memahami perhatiannya kepada orang-orang yang membutuhkan, apakah  mereka itu jauh maupun dekat. Misalnya, beliau selalu memperhatikan  urusan di dalam keluarga dan kaum kerabat yang membutuhkan. Selain itu,  beliau juga melakukan hal yang sama kepada tetangganya, membantu mereka  dalam hal-hal yang mereka butuhkan, menghibur mereka dari rasa khawatir  dan berbagi dengan kebahagiaan mereka.
 29
 Apa yang Anda pelajari dari Syaikh? Apakah Anda juga memperlajari  fatwa? Apakah Anda pernah memberikan fatwa?
 Jawaban : Saya belajar  dari Syaikh tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan ini,  baik dari aspek sosial atau hukum. Mengenai pemberian fatwa, saya tak  akan berani melakukan itu. Saya hanya menyajikan pertanyaan-pertanyaan  yang saya terima kemudian saya berikan kepada beliau.
 30
 Sebelum beliau wafat, apakah beliau memberikan pesan-pesan  terakhirnya untuk orang yang dikasihinya?
 Jawaban : Syaikh tidak  memberikan pesan-pesan khusus sebelum beliau wafat, tapi sepanjang  hidupnya, beliau memberikan pengarahan kepada semua orang yang berguna  bagi kehidupan mereka dan agamanya.
 31
 Kami ingin mendengar pesan dari Anda untuk para istri penelepon dan  para penuntut ilmu.
 Jawaban : Mereka harus  mempertahankan suami mereka, secara terbuka dan diam-diam. Selain itu,  mereka harus mempersiapkan mereka agar terus dalam situasi dan kondisi  yang terbaik untuk dapat berdakwah dan menuntut ilmu. Saya juga  mendorong mereka agar tidak mengganggu jadwal suami yang padat dan  perjalanan mereka, saat menuntut ilmu, membaca, dan berdakwah. Dengan  kehendak Allah, mereka akan mendapatkan pahala.
 32
 Bisakah Anda memberitahu kami tentang cara Syaikh menerima  tamu-tamunya?
 Jawaban : Beliau menerima  tamu-tamunya dengan sederhana dan terbuka menyambutnya. Beliau  memastikan bahwa mereka merasa seperti tamu, dan tiada hari berlalu  kecuali memberikan tamu-tamunya makanan, baik makan siang, makan malam  atau diantaranya. Kami senang dengan tamu-tamunya dan menghormati  mereka.
 33
 Bagaimana dengan jarangnya dan senangnya beliau saat bertemu dengan  anak-anaknya atau para tetangga?
 Syaikh bersikap dengan sederhana terhadap anak-anaknya dan para  tetangga dan semua orang yang ada di sekelilingnya. Dan salah satu dari  hal yang jarang terjadi dan merupakan liburan yang menyenangkan Syaikh  gunakan untuk merekam beberapa bacaan pendek dan nasheed anak-anaknya dan terkadang di hadapan salah  seorang anak tetangga. Kemudian beliau akan mengulang rekaman itu di  hadapan orang-orang dalam beberapa pertemuan. Bahkan kami masih terus  membuat rekaman tersebut sampai saat ini.
 34
 Apa saran Anda terhadap kerusakan yang tersebar di kerajaan kita?
 Jawaban : Kita memohon  kepada Allah agar kita dapat mempertahankan tanah kita dan melimpahkan  kita keamanan dan keselamatan. Syaikh sering mengulangi menyebutkan  bahwa beliau tidak tahu apakah ada negara di muka bumi ini yang memegang  keyakinan yang benar seperti kerajaan kita ini. Demikian pula, beliau  mengajak kita untuk menghadapinya dengan bijaksana, memberikan  peringatan dengan baik, dan lebih baik berbuat baik dari pada dengan  kekerasan.
 35
 Apakah Syaikh ada meminta Anda untuk melakukan sesuatu yang terasa  aneh dan membuat Anda merasa ragu-ragu?
 Jawaban : Ini mungkin  tidak diketahui sebagian besar orang bahwa saya buta huruf dan tidak  menerima sedikitpun pendidikan formal. Ketika saya pertama kali menikah  dengan Syaikh, saya benar-benar sibuk melayaninya dan memberikannya  kebenaran, lingkungan yang nyaman agar dapat menuntut ilmu dan mengajar.  Setelah kami memiliki anak, saya sibuk dengan mereka, mengambil semua  waktu saya untuk membesarkan mereka, disamping waktu yang saya habiskan  untuk membantu dan mendukung Syaikh dalam menuntut ilmu. Setelah  anak-anak besar dan tanggung jawab saya sedikit mereda, saya terkejut  karena Syaikh mulai mengajak saya untuk ikut sekolah khusus orang tua.  Meskipun awalnya saya ragu, namun akhirnya saya memutuskan untuk  bergabung. Selama saya belajar, beliau mengikuti prestasi saya dan tidak  membolehkan anak-anak untuk menandatangani laporan akademis saya.  Beliau berkata, “Hanya sayalah yang menandatangi semua yang berhubungan  dengan laporan akademismu.” Masa-masa belajar adalah periode yang tak  terlupakan, manfaatnya tak terhitung nilainya.
 36
 Hadiah apa yang diberikan Syaikh kepada Anda, anak-anaknya, dan  orang-orang pada umumnya?
 Jawaban : Sepanjang  hidupnya, beliau tak akan menahan apapun dari mereka yang dekat dan  mereka yang jauh, dengan segenap kemampuannya. Hadiah terbesarnya untuk  kita adalah dakwah dan doa, saya memohon kepada Allah untuk mengabulkan  doanya, menerima amalan baiknya, dan memberikan kepada kita kemampuan  agar selalu dalam kebenaran setelah kematiannya.
 37
 Apakah ada hal-hal yang indah yang dilakukan Syaikh dengan Anda yang  pernah terjadi di masjid?
 Jawaban : Beliau selalu  mengatakan kepada kita tentang hal-hal yang dianggap layak untuk  disebutkan.
 38
 Kapan Syaikh melakukan perjalanan dakwah dan bagaimana Anda menangani  situasi itu?
 Jawaban : Saya mengajak  dan mendorongnya sebaik mungkin agar semuanya menjadi mudah baginya  dengan cara menyediakan semua kebutuhannya. Pada umumnya, perjalanan itu  hanya sedikit, dan biasanya saya ikut serta dalam kebanyakan perjalanan  beliau.
 39
 Bisakah Anda memberitahu kami tentang kegunaan internet bagi Syaikh  saat pertama kalinya diperkenalkan di kerajaan?
 Jawaban : Beliau termasuk yang paling awal dalam  memperoleh manfaat dari layanan ini dan mencoba memanfaatkannya untuk  menyebarkan ilmu Islam. Tak ada yang lebih jelas selain pembuatan situs  yang semuanya berisi hasil kerjanya. Saat ini situs ditangani oleh  organisasi amal yang dibentuk setelah kematiannya.
 40
 Kapan Syaikh membeli mesin penjawab telepon otomatis?
 Jawaban : Dari hal-hal  yang tidak diketahui khalayak adalah Syaikh memiliki ketertarikan dengan  perkembangan teknologi. Ada beberapa yang beliau gunakan seperti yang  sering Anda lihat saat beliau gunakan tapi benda tersebut belum dilepas  di pasaran, termasuk arloji elektronik, alat penunjuk arah kiblat, audio  perekam, ponsel, dan mesin penjawab telepon otomatis, dan banyak gadget  lainnya. Beliau mendapatkan mesin penjawab otomatis begitu mesin itu  tersedia di kerajaan ini. Beliau sering menggunakannya, terkadang  memogramnya dan merekam pesan sendiri, ketika akan mengadakan  perjalanan, beliau akan meninggalkan pesan terperinci tentang cara untuk  menghubunginya saat beliau pergi. Beliau merupakan sumber informasi  bagi kami semua.
 41
 Apakah Syaikh membeli surat kabar dan bagaimana beliau mengetahui  tentang berita lokal dan nasional?
 Jawaban : Kami mendapatkan  satu surat kabar sebagai hadiah dan beliau membacanya dikala sempat.  Kadang beliau meminta kami untuk menggunting sebuah artkel atau berita  sehingga dapat disimpan. Selain itu, beliau mendengar berita dari radio  terutama saat sarapan sekitar jam 7 atau 8 pagi ketika beliau sedang  ingin mendengarkan salah satu stasiun penyiaran Al-Qur’an dari Riyadh  atau BBC. Selain itu, beliau mau mendengarkan analisa yang panjang dari  sebuah berita jika hal itu merupakan perkembangan yang penting.
 42
 Apakah ada yang pernah menawarkan pada Syaikh untuk pindah ke Riyadh?
 Jawaban : Sudah beberapa  kali beliau diminta untuk pindah ke Riyadh, Madinah, dan Mekah. Bahkan  beliau ditugaskan menjadi hakim di Provinsi Timur Al-Ihsaa tapi beliau  melihat bahwa tinggal di Unayzah memiliki keuntungan yang besar,  sehingga beliau menolak tawaran itu.
 43
 Selama kunjungan Raja Faisal (rahimahullah), Raja Khaled  (rahimahullah), Raja Fahd (rahimahullah), dan pangeran lainnya, apa yang  ditawarkan Syaikh buat mereka?
 Jawaban : Ketika beliau di  rumahnya yang terbuat dari lumpur di Unayzah, beliau dikunjungi oleh  Raja Saud (rahimahullah), Raja Khaled (rahimahullah), dan Raja Fahd  (rahimahullah), mereka kagum dengan kerendahan hatinya, keshalehannya,  kesederhanaannya, dan ibadahnya.
 44
 Apakah ada yang menawarkan untuk memasang instrumen echo pada  mikrofon di masjidnya Syaikh?
 Jawaban : Syaikh tidak  melihat hal itu.
 45
 Apakah Syaikh menikah dengan wanita lain selain Anda dan berapa  banyak istrinya?
 Jawaban : Tidak, Syaikh  tidak menikah selain dengan saya. Dia pernah menikahi dua istri sebelum  saya; istri pertamanya meninggal dunia dan Allah tidak berkehendak untuk  melanjutkan pernikahannya yang kedua.
 46
 Kami butuh pesan dari Anda untuk orang-orang yang memiliki istri  lebih dari satu.
 Jawaban : Keadilan.  Keadilan. Keadilan.
 47
 Jika seseorang meminta seorang bapak (contohnya Syaikh) untuk menegur  saya sebagai seorang gadis, apa yang Anda harapkan darinya?
 Jawaban : Beliau akan  menegur Anda seperti beliau menegur anak perempuannya dan semua putri  dari umat Islam untuk takut kepada Allah baik secara terbuka maupun  diam-diam, untuk berbuat baik kepada orang tua, menjunjung tinggi ikatan  kekerabatan, menjaga suami, dan ketakutan kepada Allah dalam  membesarkan anak-anak secara Islami berdasarkan kemurahan hati dan  kebaikan.
 48
 Apakah Syaikh memberitahu Anda tentang Mujahid di Chechnya dan  tempat-tempat laih terutama karena telah sampai pada kami berita tentang  mereka dan Fatwa?
 Jawaban : Beliau tertarik  mengikuti perkembangan kaum Muslim dimana-mana, di Palestina, Aljazair,  Afganistan, dan Chechnya.
 49
 Bagaimana Syaikh menerima berita tentang penyakitnya dan bagaimana  beliau memberitahukannya kepada Anda tentang hal itu?
 Jawaban : Beliau menerima  berita itu dengan kesabaran, untuk mengharapkan pahala. Salah seorang  anak saya melaporkan kepada saya bahwa setelah mereka menerima berita  itu, beliau menyuruh mereka untuk menyimpan berita itu dari  saudara-saudara mereka lainnya, saya, dan hanya dia yang akan  menyampaikan berita itu. Beliau menyampaikan berita itu secara bertahap.  Semoga Allah mengampuninya dan memberinya tempat tinggal yang luas di  syurga.
 50
 Kami datang untuk mengetahui bahwa selama sakitnya Syaikh menolak  untuk menyebut sakit kankernya sebagai “penyakit jahat” melainkan hanya  menyebutnya sebagai berbahaya. Dapat Anda memberitahu kami tentang hal  ini dan tentang kesabarannya?
 Jawaban : Hal seperti itu  bukan hanya setelah beliau sakit melainkan beliau telah berpendapat  seperti itu sejak sebelumnya karena beliau tidak suka menggunakan  istilah “jahat” untuk penyakit ini.
 Adapun tentang kesabarannya, ini terlihat dalam penyakitnya dan saya  tahu bahwa beliau sangat menderita karena penyakitnya itu. Rasa sakit  membangunkannya berkali-kali di malam hari, setiap kali beliau ditanya  tentang hal itu, beliau akan memastikan bahwa beliau mengatakan rasa  sakit itu hanya sebagai informasi bukan sebagai keluhan karena beliau  tahu bahwa pahala bagi mereka yang sabar.
 Segala puji bagi Allah dan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad,  keluarganya, para shahabat yang mulia, dan orang-orang yang mengikuti  mereka hingga hari kiamat.
 Catatan Kaki:
1. Merupakan nama dari dua anaknya.
2. Syaikh menyebutkan Nasyid Islami agar tidak membingungkan anak-anak  kecil tersebut.
3. Diketahui bahwa Syaikh (rahimahullan) seperti para ulama lain yang  dapat dipercaya di zaman kita, al-Albani, bin Baaz, serta Syaikh bin  Shalih Al-Fauzan telah mengerahkan upaya yang besar untuk mengarahkan  kaum muslim di negara ini dan negara lain atas realitas ini dan kondisi  jihad dan memperingatkan mereka dari penyimpangan seperti terlihat dalam  fatwa-fatwa yang mereka terbitkan dan saran.