Sudah dimaklumi bersama bahwa seorang bapak adalah figur nahkoda bagi sebuah bahtera rumah tangga yang juga menjadi penanggung jawab utama di hadapan Alloh Subhanahu Wata’ala yaumul akhir kelak. Di tangannya-lah pendidikan keluarga akan tercetak dan akan dilabuhkan ke dermaga mana bahtera itu akhirnya. Sehingga bagaimana keadaan sebuah keluarga, cukuplah ditilik dari profil sang bapak.
Seorang bapak bertanggung jawab bagi baik tidaknya akhlak dan agama anggota keluarga, baik istri, anak-anak maupun anggota keluarga lainnya, sebagaimana firman Alloh dalam QS. At Tahrim: 6,
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu…”
Anak merupakan dambaan sekaligus amanah terbesar bagi seorang bapak khususnya. Dan setiap bapak tentunya mengharapkan kebaikan bagi anak-anaknya bahkan lebih baik dari dirinya, menjadi anak yang sholih dan berguna bagi umat. Karena itulah peranan seorang bapak adalah peranan yang mulia, yaitu bukan hanya sekedar kepala rumah tangga dan pencari nafkah tapi juga sebagai pendidik. Dan untuk menjalankan semua amanah itu, seorang bapak harus memiliki akhlak yang mulia dan agama yang lurus, yang menjadikannya sebagai figur bapak yang sholih bagi diri maupun keluarganya. Karena seorang bapak juga merupakan tokoh sentral yang menjadi panutan untuk ditiru bagi keluarga terutama anak-anaknya.
Bisa dibayangkan betapa buruknya sebuah rumah tangga jika seorang bapak jauh dari kesholihan. Bagaimana rusaknya akhlak maupun agama anggota keluarga bila bapak tidak cakap dalam mendidik, memimpin, dan juga mencari nafkah. Seorang bapak yang tidak mampu menanamkan ketaatan kepada Alloh bagi anggota keluarganya, tidak cemburu jika anggota keluarga melakukan kemaksiatan, tidak membekali mereka ilmu agama yang dapat menyelamatkan mereka di akhirat kelak, serta tidak mampu berkasih sayang terhadap anggota keluarga sesuai dengan syariat Islam…figur bapak seperti ini disebut oleh Rosululloh Shallallohu ‘Alayhi Wasallam sebagai “dayyuts”, maka takutlah akan ancaman Alloh Azza Wajalla.
Diriwayatkan oleh Abdulloh bin ‘Umar Rodhiyallohu’anhu bahwa Rosululloh Shallallohu ‘Alayhi Wasallam bersabda: “Ada tiga golongan manusia yang Alloh telah mengharamkan surga bagi mereka: pecandu khomer, orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, dan ad Dayyuts, yaitu seorang yang membiarkan terjadinya perbuatan maksiat dalam keluarganya.” (HR. Ahmad)
Mungkin bagi sebagian teman-teman ada yang berpendapat bahwa cukuplah kesholihan seorang ibu untuk dapat mem”backup” keluarganya jika seorang bapak belum sholih, dengan kekuatan cinta, keuletan dan kelembutan seorang wanita apalagi ibu..! Namun justru itu sobat, seorang ibu, bagaimanapun baik sifat asalnya, tetap saja dia adalah seorang perempuan yang lemah dan tidak bisa tetap sifatnya. Sebab dia diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, ditambah lagi dengan kekurangan akalnya yang disifatkan oleh Rosululloh Shallallohu ‘Alayhi Wasallam dalam sabdanya:
“Sesungguhnya perempuan diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, sehingga dia tidak bisa terus menerus lurus jalan hidupnya..” (HR. Muslim)
“…wanita yang kurang (lemah) akal dan agamanya.” (Muttafaq’alaih)
Maka seorang perempuan yang demikian keadaannya tentu sangat membutuhkan bimbingan dan pengarahan dari seorang laki-laki yang memiliki akal, kekuatan, kesabaran, dan keteguhan pendirian yang melebihi perempuan untuk meluruskan “kebengkokan” mereka.
Dan tahukah teman-teman… Bahwa kesholihan seorang bapak selain akan berpengaruh pada kesholihan anak-anaknya di dunia, juga akan memberikan manfaat kepada anak-anaknya di akhirat kelak! Alloh Subhanahu Wata’ala berfirman:
“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. At Thur: 21)
Maksudnya jika seorang anak kedudukannya di surga tidak mencapai derajat bapaknya, maka Alloh tinggikan derajat anak tersebut hingga sama dan bertemu bapaknya di dalam surga tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala amalan bapak-bapak mereka (Ibnu Abbas Rodhiyallohu’anhu dalam Tafsir Ibnu Katsir).
Subhanalloh..!!
So…tunggu apa lagi??! Buat para calon bapak, yux benahi diri lagi agar menjadi bapak yang sholih dengan akhlak yang mulia dan agama yang lurus. Dan cukuplah Rosululloh Shallallohu ‘Alayhi Wasallam dan para Sahabat Rodhyallohu’anhum jami’an sebagai objek contekan untuk mempersholih diri^_^
And buat calon ibu…sama aja! Hehe.. Tetap dengan ikhtiarnya menjadi cantik dg kesholihan, coz kemungkinannya tipis kalo mo dapet calon bapak yg sholih sementara kita kagak ada sholih2nya sedikitpun. Bukankah Alloh telah berjanji dengan firmanNya:
“Wanita-wanita yang tidak baik adalah untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah buat wanita-wanita yang tidak baik (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (QS. An-Nur: 26)
Anak-anak kita juga berhak untuk dicarikan bapak yg sholih lhoooo^_^v
Okey, yux qt isi bulan Ramadhan kali ini dengan Gerakan Mempersholih Diri.....!!!
--yuuuk...!--
No comments:
Post a Comment